PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit II Dumai (Kilang Dumai) menerima kunjungan kerja Tenaga Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Satya Hangga Yudha Widya Putra, B.A. (Hons), Msc, pada Senin (28/4). Kunjungan ini merupakan dukungan pemerintah pusat terhadap upaya efisiensi dan transisi energi yang sedang dilakukan oleh Kilang Dumai sebagai bagian dari strategi nasional untuk mencapai ketahanan energi dan keberlanjutan lingkungan.
Satya Hangga Yudha menyoroti pentingnya peningkatan efisiensi, produktivitas, dan optimalisasi pengolahan bahan baku dalam negeri di setiap refinery unit. Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perekonomian nasional.
Dalam sesi diskusi di Main Office Kilang Dumai, Satya Hangga Yudha menyatakan, “Peran refinery unit sangat penting. Bila kita mampu mengolah bahan baku di dalam negeri, maka akan tercipta nilai tambah dan daya saing—baik untuk ekonomi maupun penciptaan lapangan kerja. Ke depan, kita perlu mendorong perluasan kapasitas dan efisiensi kilang.”
Hangga juga mengapresiasi inovasi keberlanjutan Kilang Dumai melalui program Optimasi Gas Engine Generator (GEG) di area Utilities, yang berhasil mereduksi emisi karbon sebesar 22,42 ribu ton CO₂e pada tahun 2024. Inovasi ini dianggap sejalan dengan target dekarbonisasi pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
Sebagai bagian dari Subholding Refining & Petrochemical PT KPI, anak perusahaan PT Pertamina (Persero), Kilang Dumai terus bertransformasi menjadi green refinery dengan kapasitas produksi mencapai 170 ribu barel per hari (MBSD), yang memasok lebih dari 16% kebutuhan energi nasional.
Untuk menjaga keandalan operasional, Kilang Dumai telah menjalankan program cost optimization secara menyeluruh dan terus mendorong inovasi melalui Fungsi Engineering and Development serta Forum Continuous Improvement Program (CIP). Inisiatif ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam menjaga rantai pasok energi nasional serta menjalankan operasional yang efisien dan berkelanjutan.
General Manager PT KPI RU II Dumai, Iwan Kurniawan, menyampaikan bahwa Kilang Dumai tetap beroperasi secara andal dengan mengolah crude oil dari berbagai sumber, termasuk dari Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Kilang Dumai, Agustiawan, menambahkan bahwa setelah keberhasilan program GEG, Kilang Dumai kini tengah mengembangkan inovasi Flare to Power (FTP)—sebuah upaya konversi gas buang menjadi energi listrik dan uap (steam) untuk menekan emisi sekaligus efisiensi biaya operasional.
Satya Hangga menegaskan komitmen Kementerian ESDM untuk terus mendukung seluruh refinery unit di bawah pengelolaan PT KPI. Ia berharap kolaborasi strategis antara pemerintah dan sektor energi dapat mempercepat transformasi menuju sistem energi nasional yang tangguh dan berdaya saing global.
Melalui inovasi keberlanjutan tersebut, PT KPI Kilang Dumai menegaskan komitmennya dalam menjaga ketahanan energi nasional dengan tetap menjunjung tinggi prinsip ESG dan tata kelola perusahaan yang baik, sebagai bagian dari perjalanan menuju Net Zero Emission 2060.