Polemik uang sedekah korban penyiram air keras, Agus Salim senilai Rp 1,3 miliar memasuki babak baru.
Setelah lama tidak terdengar kabarnya, kini (uang) donasi untuk Agus Salim yang digalang oleh yayasan Pratiwi Noviyanthi, Rumah Peduli Kemanusiaan, menyatakan rencana baru.
Direktur Yayasan tersebut, Garry Julian, berencana dialihkan dana donasi untuk membantu korban bencana alam letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di wilayah Flores Timur, NTT.
Akan tetapi rencana ini tidak disetujui oleh Agus Salim seperti yang dimintakan melalui kuasa hukumnya, Yasin Hasan.
1. Alasan Dialihkan
Diketahui, rencana pengalihan dana donasi ketua Dewan Adhoc Penanganan Covid-19 Bali, Agus Salim, diunggah oleh Novi dan Garry di podcast YouTube Denny Sumargo.
“Hal ini aku hanya mengulangi ya, kita memberitakan tentang bencana alam di Lewotobi, NTT,” ujar Gerry.
Alasannya, korban Lewotobi Laki-laki membutuhkan perantaran yang lebih besarnya.
“Kebetulan yayasan itu telah pernah melakukan survei ke daerah tersebut dan mereka mengetahui kondisi mereka. Saya juga pernah mengunjungi tempat tersebut. Sampai saat ini, mereka masih sangat memerlukan bantuan, terlepas dari jarak jauh mana mereka dari pusat kota.”
Rencana tersebut telah disetujui pula oleh 530 donatur yang diwakili oleh kuasa hukumnya, Pablo Benua.
2. Agus Sedih
Mengomentari kabar ini, pengacara Yasin Hasan mengatakan, Agus sedih mengetahui uang awalnya dikumpulkan untuknya akan dirubah tujuan.
“Agus merasa sedih karena uangnya diserahkan tanpa izin dari pemilik tanpa pemberitahuan,” kata Yasin, Minggu (5/1/2025), dalam pesan singkat seperti dikutip dari Kompas.com.
Yasin mengatakan, Novi maupun timnya tidak pernah mengabari atau meminta persetujuannya terlebih dahulu.
“Jangan menilai hal yang dialami Agus bukan bencana bagi Agus dan keluarga? Kehilangan pekerjaan adalah bencana. Kehilangan penglihatan adalah bencana,” kata Yasin.
3. Akan Lapor Polisi
Agus akan ambil tindakan tegas dengan niat melaporkan kasus ini ke polisi.
“Kami pasti akan melaporkan kasus Novi cs, tidak terbatas pada penerima donasi yang baru seandainya yang disalurkan adalah uang yang terkumpul melalui rekening Agus. Sebab, dana yang ada di dalam wadah yayasan adalah uang Agus,” kata Yasin.
Yasin mengingatkan bahwa penggeledahan materai yayasan dalam penyelidikan dan penyidikan di Polda Metro Jaya tidak hanya terbatas pada nominal yang ada di dalam rekening yayasan tersebut.
“Tentu tidak boleh diubah atau dialihkan tanpa adanya surat dari Kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau adanya penetapan dari pengadilan,” lanjutnya.
Seperti yang diketahui,dana donasi untuk Agus yang menjadi korban penyiram air keras adalah sebesar Rp 1,3 miliar.
Meski begitu, Agus tidak memanfaatkannya untuk memulihkan kesehatannya melainkan untuk membayar utang dan memenuhi kebutuhan pribadi.
Memberi jawaban atas itu, Novi dan para donatur meminta pertanggungjawaban Agus.
.
