PPATK dan KPK menyatakan tidak memeriksa latar belakang Rudi Susanto sebelum dilantik. Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, berpendapat bahwa lembaga giatnya tidak diminta untuk memeriksa latar belakang staf istimewa menteri. “Stafsus tidak, namun staf ahli, kami diminta,” ujar Ivan pada Rabu, 15 Januari 2025.
Rudi Sutanto, penasihat yang pernah menjabat Presiden Joko Widodo, diangkat Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, sebagai tim khusus bidang Strategi Komunikasi. Ia dilantik pada Senin, 13 Januari 2025.
Ivan Yustiavandana tidak menjelaskan mengapa Kementerian Sekretaris Negara tidak meminta lembaganya melakukan peninjauan melalui sistem terhadap staf yang bekerja spesial di kantor menteri. Ia meminta Tempo untuk menanyakannya langsung kepada Kementerian Sekretaris Negara.
Dalam kesempatan terpisah, Tessa Mahardhika Sugiarto yang merupakan juru bicara KPK mengatakan bahwa lembaganya tidak melakukan pemeriksaan latar belakang calon staf khusus menteri. “Tidak diminta,” tandasnya.
Tempo telah mencoba meminta konfirmasi Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi terkait pengangkatannya Rudi Sutanto. Setelah dihubungi melalui aplikasi perpesanan, Prasetyo belum merespons.
Rudi dikenal sebagai oleh pendendeng panggil atau buzzer di media sosial pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dia diduga punya akun media sosial Twitter – sekarang X – dengan nama akun Kurawa. Ia memakai nama samaran Rudi Valinka di media sosial.
Menteri Meutya Hafid mengatakan tidak tahu-menahu jika sosok Rudi Sutanto merupakan Rudi Valinka. “Rudi Sutanto yang saya kenal, ya, Rudi Sutanto. Jadi saya tidak mau berspekulasi mengenai siapa Rudi Sutanto,” kata Meutya saat ditemui di Istana Kepresidenan, Senin, 13 Januari 2020.
Selain Rudi, Meutya juga menunjuk dua staf spesial lainnya. Mereka adalah Raline Shah yang ditugasakan sebagai staf spesial bidang kemitraan digital global dan Aida Azhar sebagai staf spesial bidang hubungan antarpemimpin institusi.
berkontribusi dalam tulisan ini.
Pilihan Editor: