banner 728x250

Kesalahan Memakai Mobil Matik, Bikin Transmisi Matik Cepat Rusak

banner 120x600
banner 468x60

Mobil bertransmisi matik atau otomatis banyak dipilih di perkotaan, apalagi untuk kalian yang sering menemukan lalu lintas macet, tentunya jika menggunakan mobil manual akan selalu pegal dan repot.

Oleh karena itu, operasional mobil matik lebih mudah daripada mobil manual yang harus menekan kopling dan menyesuaikan rasio kecepatan geser gigi secara manual.

banner 325x300

maupun konvensional.

Namun dibalik kenyamanan dan kemudahan penggunaannya, mengoperasikan mobil bertransmisi matik yang salah dapat merusak hidup transmisi mobil matik.

Kesalahan Menggunakan Mobil Matik

Hermas Efendi Prabowo, teknisi senior serta pemilik bengkel khusus Worner Matic di Bintaro, Tangerang Selatan, menyatakan bahwa setidaknya ada 6 kesalahan yang biasanya (dilakukan pengemudi) tanpa sadar saat mengemudi mobil matik.

Perubahan Gigi dari D ke R atau Sebaliknya, Mobil Belum Berhenti Sempurna

Saat ingin memindahkan tuas transmisi dari D ke R atau sebaliknya, pastikan mobil Anda telah berhenti seutuhnya.

Karena jika dilakukan perpindahan tuas transmisi ketika mobil masih bergerak, hal ini dapat menyebabkan stres pada komponen gearbox.

“Karena komponen yang memiliki kedua jenis gerak bertabrakan, terjadilah gesekan dan stres berlebih,” jelas Hermas.

2. Sering Menggunakan Mesin Torsi Saat Berhenti di Ketebalan

Menggunakan torsi atau gas saat berhenti di tanjakan, ini sama saja dengan menggunakan timeout atau “setengah kopling”.

Dampaknya, proses transmisi jaringan tidak lagi terjawab kecepatan responsif.

atau fitur hill assist convenience untuk pengguna yang telah memiliki fitur tersebut.

3. Tidak Memberi Hentian Waktu dari N ke D

Saat memindahkan tuas dari N ke D, pengemudi tidak memberi jeda, sebaiknya berikan jeda 1 sampai 2 detik sebelum menekan gas.

Berikan jeda 1-2 detik dari N ke D untuk memastikan sistem dan oli girboks berfungsi dengan sempurna.

4.

Menurut Hermas, khusus bagi transmisi matik jenis CVT, tidak disarankan untuk dilalui sendiri melalui medan yang berat.

Karena transmisi matik CVT dibuat untuk pengendaran yang lebih nyaman di perkotaan, maka sebaiknya transmisi CVT tidak sering dibawa ke medan yang berat seperti jalur menanjak.

5. Untuk CVT, Mengemudi Terlalu Agresif

Khusus untuk jenis CVT, Hermas juga tidak menyarankan melakukan akselerasi secara agresif secara terus-menerus.

Transmisi otomatis CVT mengunakan sabuk baja, mengingat sabuk baja ini cenderung pudar bahkan putus menggunakan baja sebagai bahan bawaiannya jika digunakan secara agresif untuk akselerasi yang terus-menerus.

6. Menggunakan Fitur Tiptronic Terlalu Banyak

Terakhir sering menggunakan fitur tiptronic, Fitur ini sangat berguna jika Anda ingin menyalip kendaraan lain dan membutuhkan akselerasi yang cepat, tapi ternyata pemakaian tiptronic yang terlalu agresif ada dampak negatif.

Jika penggunaan yang terlalu agresif, umur transmisi lebih pendek, dampak yang paling terasa adalah bagian komponen kampas kopling matik aus lebih cepat.

“Sarana yang aus di kampas kopling yang bekerja lebih keras, akibat lonjakan torsi yang lebih tinggi,” kata Hermas Efendi Prabowo, teknisi senior dan pemilik bengkel spesialis Worner Matic.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *