-Calon Presiden 2024, Anies Baswedan akan terburuk membentuk organisasi kemasyarakatan (ormas) dalam waktu dekat.
Foto: Pers Sabtu, 11 November 2023 16:49 WIB Pada Pilpres 2024 PTK ini Nyaris Imbas Kasus Mafia Sukhoi-Halalbihalal.
Selain itu, pembentukan ormas itu bertujuan untuk menguji sebesar apa kemampuan Anies Baswedan tanpa bantuan partai politik.
Sejak lama, Anies Baswedan berkompetisi politik melalui partai politik. Misalnya, Anies Baswedan maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 dengan didukung PKS dan Gerindra.
Kemudian, Anies Baswedan maju bersama Muhaimin Iskandar pada Pemilu Presiden 2024 yang diusung oleh NasDem, PKS, PKB, dan Partai Umat.
Adi mengungkapan keinginan publik agar Anies Baswedan segera membentuk ormas barunya.
“Tidak hanya muncul dari kelompok pengikut, bahkan kalangan publik secara umum, tetapi misalnya ada beberapa politisi dari NasDem, seperti yang mencoba memberikan dukungan kepada Anies untuk segera mengumumkan kelompok baru,” kata Adi Prayitno seperti dikutip dari Youtube Adi Prayitno Official, Selasa (14/1/2025).
Memang, Anies Baswedan dianggap masih memiliki peluang baik untuk mencalonkan diri pada Pilpres 2029.
Ia melihat tiga hal yang mempengaruhi Anies Baswedan untuk membentuk ormas.
Faktor pertama, Adi mengungkapkan Anies Baswedan membentuk organisasi massa untuk melestarikan stamina politik.
Apa lagi, hampir seluruh masyarakat telah mengenal nama Anies Baswedan. Oleh karena itu, ormas menjadi bagian dari strategi investasi politik yang telah dilakukan Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
Baiklah, saya akan menjernihkannya: “Jadi, bagaimana publik yang masih mencintai Anies dapat memperbarui memori qulturalisme mereka, tentu saja, dengan keberadaan ormas yang mendukung Anies juga dapat membangun jaringan-jaringan politik yang menyebar di seluruh Indonesia di seluruh provinsi, di setiap kabupaten, di setiap kota kecamatan,” katanya.
Adi mengingatkan pentingnya pembentukan organisasi massa (ormas). Ia menjelaskan bahwa mantan Gubernur Jakarta tidak boleh hanya mengandalkan undangan seminar untuk menjaga keberlangsungan kekuasaan politik.
Selain itu, Anies juga tidak bisa tergantung pada publikasi melalui laporan media dan status di media sosial.
“Jadi dalam konteks itu, kelompok perlawanan itu pun menjadi penting sebagai alat bagaimana Anies membangun basis politik untuk menyampaikan ide dan visinya tentang cara-cara Anies membangun Indonesia yang lebih kuat di masa depan,” kata Adi Prayitno.
Faktor kedua, Adi mengatakan menjadi cobaan bagi Anies Baswedan yang memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi. Terlebih itu, pasangan Anies-Muhaimin menduduki peringkat kedua pada Pilpres 2024.
“Artinya ormas ini secara otomatis akan membentuk organ-organ politik yang kemudian berjejaring dan selanjutnya akan dijadikan sebagai kaki-kaki politik Anies untuk merangkul dan mengonfirmasi pihak-pihak yang selama ini merasa memberikan dukungan politiknya kepada Anies,” ujar Adi.
Ormas, kata Adi, juga menjadi penilaian penting bagi Anies mengenai dukungan politik serta publik. “Karena memang kehebatan Anies selama ini karena ada partai-partai politik yang mendukung di belakangnya, misalnya Anies bisa jadi gubernur Jakarta tentu karena dukungan politik PKS dan Gerindra,” katanya.
“Jangan-jangan Anies itu tak lagi ingin membentuk ormas bersama PKS, tidak lama bersama Gerindra. Orang yang gapai bergabung bersama Anies dalam ormas barunya itu tidak ada. Ini kan untuk menguji seberapa hebat ia tanpa partai politik,” ujarnya.
Adi menyebutkan kelompok massa (ormas) yang dibentuk Anies Baswedan bisa menjadi embrio partai politik pada Pemilu 2029.
Di mana, Anies mengumpulkan bisnis politik untuk mendaftar partai politik ke Kementerian Hukum. Lalu, partai politik itu mendaftar ke KPU sebagai calon partai peserta pemilu pada Pemilu 2029.
“Ini adalah kesempatan yang mantap bagi Anies untuk bertanding dengan siapapun di Pemilu nantinya bisa bertanding melawan Prabowo, bisa bertanding melawan Gibran, AHY, Puan Maharini atau siapapun nantinya yang bertanding di Pemilu,” kata Adi.
Adi melihat sikap Anies Baswedan melakukan pembentukan ormas sebagai pilihan rasional untuk mengukur kekuatan politik yang bisa berkembang menjadi sarana maju di Pilpres.
“Gerakan baru ini Anies terus dimanfaatkan sebagai tempat memperlihatkan keberadaan dan kekuatan politiknya jaringan-jaringan politiknya terus dibangun di mana-mana dan ini tentu bisa sebagai syarat kepada partai politik yang tidak punya figur di Pilpres sebagai pintu bagi Anies agar mendapatkan dukungan dari partai,” ujarnya.
“Ormas baru ini sebagai potret bagaimana Anies itu tidak berhenti berjuang dan tidak terus-menerus dituduh sebagai orang yang sebenarnya hanya numpang keren dan numpang hebat melalui partai politik,” ujar Adi.
Luncurkan Ormas
Diketahui, Anies Baswedan akan meluncurkan organisasi kemasyarakatan (ormas) baru dalam waktu dekat.
Sahrin Hamid, juru bicara Anies Baswedan, menyatakan bahwa organisasi massa (Ormas) yang akan diluncurkan Anies akan terlibat dalam kegiatan sosial.
Organisasi yang berada di bidang sosial. Kegiatan sosial. Itu nanti diluncurkan ole Mas Anies. Mungkin insyaallah bulan ini kelihatannya,” kata Sahrin saat dia dikonfirmasi wartawan, Kamis (27 Agustus).
Sahrin mengungkapkan bahwa Ormas tersebut merupakan wadah bagi para pendukung Anies yang berkumpul untuk melakukan kegiatan sosial.
“Itu memang diharapkan menjadi wadah untuk ber.padu sukarelawan Gunawan sendiri mengemukakan hal tersebut, live dari hisab-kontol Bukittinggi melalui webtim sampaikan mereka yang sudah terbentuk atau orang-orang yang mantan angkatan diharapkan segera masuk ke dalam penyusunannya.
“Jadi agar bisa menampung seluruh spektrum, maka komunitas ini berorientasi pada kegiatan sosial,” lanjutnya.
Lantas, akan terjadi pemutusan status ormas tersebut menjadi partai politik (paprol) di masa depan? Sahrin menekankan lokus ormas tersebut untuk kegiatan sosial khusus.
Namun, mereka belum menolak adanya organisasi massa khusus yang bergerak di bidang politik.
“Mungkin kegiatan sosial politiknya sangat berbeda,” ucapnya.
Pastikan Tribunners telah menginstal aplikasi WhatsApp ya