BOLAOT.COM – Asa tunggal putri Indonesia masih menyala setelah Gregoria Mariska Tunjung mengawali India Open 2023 dengan kemenangan berarti.
Gregoria berhasil mengalahkan Line Christophersen pada babak 32 besar India Open 2025, Selasa (14/1/2025).
Memainkan pertandingan di Kompleks Olahraga Indira Gandhi, New Delhi, India, dia mengalahkan lawan wakil Denmark dalam pertandingan remi.
Setelah sempat timbul keterbatasan hingga kompetisi set pertama, Gregoria membalas dengan penuh tekad hingga berhasil merebut kemenangan dengan skor yang cukup dominan, 25-27, 21-12, 21-11.
Laluannya permainan pertama berjalan dengan tempo yang cukup lambat.
Gregoria dan Christophersen sama-sama beraksi dengan erat di lapangan hoki sepak takraw.
Kedua pemain hanya berbeda 1-2 angka.
Sisi lemah Gregoria yang telah dieksplorasi lawan tampaknya terletak di bagian atas.
Berbagai kali orang padat-mengemudikannya Christophersen sering membuat Gregoria di daerah tersebut kesulitan.
Gregoria masih kemampuan memimpin hingga interval 11-9.
Sesudah istirahatnya, pemain kebanggan PB Mutiara Cardinal Bandung pun masih bertahan sebagai penguasa skor sampai 13-11.
Namun, kesalahan demi kesalahan tak perlu dilakukan Gregoria sampai skornya disamakan selepas 14-14.
Semenjak saat itu, pertandingan berjalan lebih keras lagi. Kecepatannya pun meningkat.
Gregoria kembali memimpin diaglom davisi yang krusial. Dia sempat bertahan dan bahkan mampu mendapatkan poin lebih dulu 20-19.
Sayangnya, peluang itu lenyap ketika Gregoria kurang tenang saat menjalankan kembali pilihan itu sendiri.
Banyak dari antisipasinya yang terlalu keras memaksa untuk diarahkan ke belakang, dia terlihat sangat menghindari duel dengan lawan di atas gawang. Yang keliru lagi karena seringkali serangannya, baik itu tendangan panjang atau tembakan dari atas, malah melebar.
Adu setting terjadi beberapa kali sampai 25-25. Pada saat itulah, dua kesalahan Gregoria akibat dua pukulan yang merefleksikan net memutuskan gim pertama. Ia kalah 25-27.
Menembus babak kedua, Gregoria mencoba memulai dengan lebih baik.
Dia menjaga jarak skor tetap masuk ke dalam interval 11-8, sehingga berhasil mempertahankan keunggulan.
GiCUDA baru kali ini juru main Gregoria memilih bermain lebih santai, dia lebih sering melakukan passing atau melewati bola ke rekan setimnya.
Dia lebih berani menantang Christophersen di area depan.
Ditambah dengan kesalahan Christophersen yang tidak sengaja banyak terjadi di paruh kedua gim, Gregoria keluar sebagai pemenang dengan skor 16-8 dan menutup kemenangan dengan skor akhir 21-12.
Pada permainan ketiga, pukulan-pukulan ajaib Gregoria mulai keluar dan menghasilkan poin.
Kembali di belakang garis, ada kemunjungannya yang licik hingga tidak terduga yang menggunakan netting silang, yang berhasil membuat langkah kerja sama Christipher senantiasa bingung.
Pada pukulan forehand spontan Gregoria yang tepat di atas baris sisi pukulan belakang lawan yang sukar dikembalikan. Bahkan hakim garis sempat mengeluarkan putusan bahwa bola telah keluar sebelum Gregoria meminta tantangan yang sukses karena bola masih berada dalam zona bermain.
Gregoria memimpin dengan kuat dan penuh kontrol dari 9-4 ke 11-5.
Tak banyak yang bisa dilakukan lawan, Gregoria tidak tertandingi hingga sangat unggul dan memastikan kemenangan 21-11.