–
Meskipun tingkat kepastian waktu tidak ada, Erick memastikan penggabungan dua perusahaan maskapai ini akan sesegera dilakukan. Hanya saja, alasannya adalah untuk memenuhi kebutuhan armada pesawat. “Penggabungan ini memang harus segera dilakukan dan memang jumlah pesawat kita tidak mencukupi,” katanya, pada Kamis, 9 Januari 2025.
Akan menjadi maskapai premium, sedangkan Pelita Air berada di segmen perjalanan wisata premium bersamaan. Sementara itu, Citilink yang sudah lebih dulu merger dengan Garuda Indonesia akan menyasar pasar perjalanan wisata ekspansi.
“Saya pikir kami telah memadukan yang sesuai, karena Garuda itu akan menjadi premium, dan Pelita menjadi pelancong murah sifat ekonomi dan tentu ada yang murah di situ,” kata Erick.
Dikutip laman resmi
corporate.pelita-air
Dia ditunjuk sebagai Presiden Direktur PT Pelita Air Service (PAS) pada 8 April 2022. Dia menyelesaikan studinya dari Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung dan mendapatkan gelar Master of Arts pada bidang Ekonomi Internasional dari Universitas Yale.
Berdasarkan profil LinkedIn pribadinya, sebelum menjadi Direktur Utama Pelita Air, Dendy pernah melanjutkan beberapa karier. Setelah lulus dari Universitas Yale pada tahun 2000, ia diangkat sebagai Asisten Utama di Direktorat Jenderal Kementerian Keuangan selama 1 tahun. Setelah itu, ia melanjutkan karirnya sebagai anggota Dewan Pengawas di PT Indomobil Sukses Internasional pada tahun 2001. Lalu, antara tahun 2001-2006, ia diangkat sebagai Presiden Direktur Indokapital Securities.
Pada tahun 2006-2008, Dendy menjabat sebagai Manajer Utama di Infinite Capital. Kemudian, pada 2008-2009, ia melanjutkan karirnya sebagai Ketua di Quant Capital Management. Setelah itu, pada 2009-2014, ia diangkat sebagai Direktur Keuangan atau Wakil Presiden Keuangan
Auditor Kepatuhan Keuangan di PT Geo Dipa Energi (Persero).
Dendy Kurniawan mulai terjun di industri penerbangan dengan bergabung di AirAsia selama 8 tahun. Karirnya di maskapai ini dimulai sebagai Sumber Daya Keuangan Tertinggi dan Kepala Eksekutif di AirAsia Extra Indonesia tahun 2014-2016. Setelah itu, ia diangkat menjadi Kepala Eksekutif di AirAsia Indonesia tahun 2016-2019. Lalu, tahun 2017-2022, ia ditunjuk sebagai Direktur Utama PT AirAsia Indonesia Tbk. Selain itu, tahun 2019-2022, ia juga menjadi Komisaris Utama di AirAsia Indonesia. Setelah meninggalkan AirAsia, ia kemudian bergabung dengan Pelita Air hingga saat ini.
Dede Leni Mardianti
Berpartisipasi dalam menulis artikel ini.