BOLASPORT.COM – Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig berharap agar pembalapnya, Joan Mir tidak kehilangan motivasinya dalam situasi sulit ini menjelang MotoGP 2025.
Masa-masa sulit Honda diperkirakan akan terus berlanjut hingga setidaknya hingga MotoGP 2025.
Meskipun akan hadirnya pembalap baru yakni Aleix Espargaro, tim dari tim monoposto masih jauh dari pencapaian yang diinginkan.
Honda makin lapang untuk diri sendiri di MotoGP saat ini setelah kesulitan merebut kemenangan.
Jika hanya memimpikan kemenangan, bahkan mencapai podium saja sangat sulit dilakukan dengan bantuan dari teknologi RC213V hanya.
Komposisi tim balap Repsol Honda sebenarnya penuh bakat sejak Mark Marquez pergi ke Gresini Ducati.
Mereka memiliki Joan Mir dan Luca Marini. Keduanya masih muda dan memiliki potensi.
Dia juga menjadi Juara Dunia MotoGP 2020 saat mengumpulkan medali bersama tim Suzuki Ecstar.
Sementara itu, keponakan Marini Valentino Rossi, ia dikenal karena kemampuan analisis dan sensitivitasnya yang berguna dalam memberikan umpan balik untuk masalah sepeda motor.
Namun bagi Mir, masa depan cerah yang dia impikan bersama Honda sudah tenggelam sejak dia meluncur ke atas RC213V.
Kemampuan adaptasinya sangat sulit dan kerap mengalami kecelakaan.
Kemampuannya yang terus meningkat tidak membuat Honda semakin mampu bersaing dengan produsen lain juga sia-sia.
Bukanlah hal yang luar biasa jika Mariaquez memutuskan meninggalkan permainan itu.
Dia sudah teringat ingin pensiun dini karena stres yang dialaminya sejak bergabung dengan Repsol Honda. Rasa frustrasinya sangat kuat sehingga dia merasa tidak ada kemajuan dan usahanya sia-sia saja.
Pada akhir tahun 2024, pembalap asal Spanyol itu telah mengumumkan rencana penyelamatannya dari kompetisi balap. Ia ingin kembali ke keluarga kecilnya.
Manusia tersebut tampak lelah dengan semua kebiasaan di Honda, karena ia pikir hal tersebut tidak berguna karena tidak menghasilkan hasil apa-apa.
“Honda telah mengganti banyak orang dan kami harus memberi mereka kesempatan untuk membuat motor bagus. Tapi sebagai pembalap, saya dalam situasi yang sulit,” kata Joan Mir, sebelum ditawari perpanjangan kontrak oleh Honda, Juni 2024 lalu.
Mengerti kapan Honda akan kembali bersaing secara kompetitif adalah prioritasnya, melihat apakah mereka akan membuat motor bagus lagi pada tahun depan,” ujarnya dengan Ungkapan: “Sebagai pembalap, saya tidak punya waktu yang lama lagi
Jadi, memang perlu egois. Jika saya keluar dari Honda, memang benar saya gagal dengan proyek ini dan tentu saja saya tidak menginginkan hal itu.
“Tapi, saya tidak bisa menunggu kek hilang harapan,” ujar Mir.
Sekarang, menjelang MotoGP 2025, Alberto Puig sebagai direktur tim sangat menyadari keadaan para pembalapnya. Lelaki asal Spanyol itu juga menyadari bahwa jalannya musim depan akan sangat menentukan kenyamanan para pembalap mereka.
“Situasinya memang tidak menyenangkan baginya saat ini,” demikian Puig menurut GPOne.
Mesinnya tidak dapat berjalan dengan baik, padahal sebagai pembalap Dia telah melabuhkan segalanya.
Meskipun dia harus rela gagal dan jatuh karena gesaannya untuk mencapai hasil dan melampaui ambangannya.
“Semoga saja dia tetap menjaga motivasinya tetap tinggi. Karena tidak mudah untuk melakukan ini semua di masa-masa sulit sekarang,” kata Puig.
Harapan utama Honda saat ini berada di pengembangan. Dengan kehadiran Aleix Espargaro, yang sebelumnya berpatisipasi sukses mengantarkan Aprilia meraih podium dan kemenangan perdana, juga diharapkan bisa membantu Honda keluar dari masa-masa sulit yang dialaminya sebelumnya.
Musim baru akan dimulai dengan Tes Pramusim MotoGP 2025 yang akan dibuka dengan Shakedown Test MotoGP pada 32 Januari 2025 di Sepang, Malaysia.