Menurut rencana hari ini, Senin (6/1/2025), PSSI akan mengumumkan secara resmi keputusan tentang Shin Tae-yong, pelatih tim nasional Indonesia.
Isu pemecatan sangat kuat, karena kegagalan komponen taktik sepak bola Korea Selatan (Korsel) di turnamen Piala AFF 2024 sebelumnya.
Luka ini mer соч serius, nyaris mustahil disembuhkan, menemukan kritik Kim Jung-hwan, hingga berakhir dengan pengucilan Shin Tae-yong.
Rumor ini mulanya datang dari media Italia Tuttosport yang menerbitkan artikel berjudul “Thohir Ingin Piala Dunia: Pelatih Eropa untuk Indonesia” pada tanggal 30 Desember.
Benar, berita itu menyebutkan bahwa pelatih asal Eropa lebih tepat dalam mengubah visi Presiden PSSI Erick Thohir agar tim nasional Indonesia menjadi tim besar dunia.
Pelatih baru ini, demikian sebagaimana Tuttosport menyebutkan, diharapkan datang sebelum timnas Indonesia menjalani dua laga putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Australia dan Bahrain pada bulan Maret.
Tuttosport menyatakan bahwa strategi Shin Tae-yong yang mengandalkan “fisik dan lari” sudah tidak efektif lagi dilaksanakan PSSI yang saat ini terdiri dari banyak pemain yang bermain di kompetisi Eropa.
Soal pemecatan Shin Tae-yong semakin meledak di medsos, terutama setelah anggota Exco PSSI, Khairul Anwar menulis salam perpisahan kepada beliau pelatih.
“Terima kasih Shin Tae-yong atas kebersamaannya selama ini,” tulis hal ini dalam Instagram, menurut Kompas.com.
“Anda masih menjadi bagian dari sejarah transformasi sepak bola Indonesia,” lanjutnya.
Penulisannya pun dihapus, dan membuat spekulasi di kalangan penggemar sepak bola di Indonesia semakin liar.
Tanggapan PSSI
Anggota Komite Eksekutif PSSI atau Exco PSSI, Vivin Cahyani, tidak menampakkan posisi yang赛pake jelas.
Vivin menyatakan, PSSI masih terbuka dengan opsi apapun untuk memenuhi target Timnas menuju Piala Dunia 2026.
“PSSI tentu memiliki tujuan besar untuk mencapai Piala Dunia, memerlukan dukungan semua pihak untuk bertransformasi menjadi lebih baik dari berbagai aspek,” ucapnya.
“Oleh karena itu kami terbuka terhadap apapun opsi yang membuat Timnas Indonesia mendekati lebih dekat target utama, yakni tampil di Piala Dunia,” tambah Vivin, seperti dikutip dari Antara.
Di bawah kepemimpinan Shin Tae-yong, Timnas Indonesia sebenarnya masih dalam jalur terjadwal di ajang kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia terakhir kali berhasil mencetak kemenangan pertama di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia ketika melawan Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada Oktober 2024.
Kemenangan ini membawa Indonesia berada di tempat ketiga di kelompok C dengan enam poin.
Posisi ini dikenal sebagai salah satu sasarannya Shin Tae-yong dan PSSI untuk mencapai Piala Dunia 2026 melalui proses babak eliminasi keempat.
Meskipun begitu, Vivin menyatakan bahwa untuk meraih peringkat di Piala Dunia, yang menjadi misi Arab Saudi itu, tak ada jalan yang pasti karena perihal pergantian pemain dan pelatih yang mengisi skuad Arab Saudi.
“Semua sangat dinamis dan terbuka terhadap perubahan untuk menjadi lebih baik dan tidak ada yang permanen, semua bergerak dinamis menuju arah yang tepat menurut misi,” katanya.
Saat disebuatkan apakah sudah ada diskusi tentang penggantian pelatih di internal PSSI, Vivin menjelaskan, diskusi seperti itu, termasuk mengenai pemain terbaik selalu menjadi perbincangan utama.
Hal itu dilakukan untuk membawa Indonesia ke Piala Dunia.
Tetapi, ia menekankan, hingga saat ini belum ada keputusan yang diambil.
Opera ingin meminta dukungan dari semua pihak dalam mendukung langkah Ketum PSSI Erick Thohir dalam mencapai misi menuju Piala Dunia 2026.
“Pembentukan struktur tim pemain dan pelatih selalu jadi salah satu perbincangan pada setiap pertemuan, namun belum ada keputusan yang diputuskan. Kami sepenuhnya mendukung ketua umum menjalankan misi ini,” katanya, menurut Kompas.com.
Pada tanggal 6 Januari 2025 nanti, Erick Thohir dijadwalkan untuk memberikan keterangan pers terkait kabar pemecatan Shin Tae-yong.
Hal ini dikonfirmasi oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali.
Menurutnya, konferensi pers akan digelar pukul 12.00 WIB di Menara Danareksa, Jakarta.
Mengomentari pemberhentian Shin Tae-yong, pengamat sepak bola Gita Suwondo malah mengingatkan publik akan pentingnya berhati-hati dengan informasi yang beredar di media sosial.
Menurutnya, keputusan sebesar pencabutan pelatih tim nasional harus diambil secara official oleh federasi, bukan melalui pernyataan pribadi melalui social media.
Jangan mudah terkecoh dengan kalimat di media sosial. Kalau saja ada penghentian pelatih tim nasional, itu harus resmi dari federasi, bukan berdasarkan akun media sosial seseorang pemimpin sekreatifinsekaliunjur.
Ia juga menyoroti potensi bahaya dari post semacam itu.
Ketika sudah tersebar di media sosial, pernyataan yang ambigu dapat dengan mudah disalahpahami dan digunakan terbalik.
“Apalagi kabar-kabarnya sudah dihapus itu postingan. Hal ini malah membuat situasi semakin tajam,” imbuhnya.
Shin Tae-yong sendiri tetap menjadi nama penting bagi Timnas Indonesia sampai saat ini.
Di bawah arahannya, tim nasional berhasil menunjukkan peningkatan performa dan membuat banyak catatan sejarah.
Gita berpendapat, jika ada evaluasi terhadap Shin Tae-yong, seharusnya dilakukan secara profesional dan transparan.
Kita butuh pelatih yang berkomitmen, tapi di sisi lain federasi juga harus profesional dalam membuat keputusan. Jangan sampai isu di media sosial malah merusak fokus timnas,” kata Gita Suwondo.
Prestasi Shin Tae-yong dengan Timnas Indonesia
Pada 2020, PSSI menunjuk Shin Tae-yong untuk menggantikan pelatih asal Skotlandia, Simon McMenemy.
Ahli tim U-20 Indonesia awalnya dipanggil untuk mempersiapkan skuat Piala Dunia U-20 2021.
Akan tetapi, seiring waktu, dia turut menangani Timnas U-23 dan skuad senior.
Berita ini disadur dari Kompas.com, Minggu, pertandingan perdana Shin bersamaan dengan Timnas U-20 adalah pada pertandingan persahabatan terhadap Bulgaria pada bulan September 2020 di tengah masa pandemi.
Beberapa pemain yang ketika itu sudah menjadi bagian skuad timnas adalah Rizky Ridho dan Pratama Arhan, dua pilar yang sampai sekarang masih menjadi bagian skuad timnas senior.
Taktik pertama kemenangan sepak bola Shin bersama Indonesia adalah ketika Timnas U-20 mengalahkan Qatar dengan skor 2-1 dalam penyelenggaraan latihan sebelum turnamen Piala Dunia U-20 yang dibuka pada tanggal 17 September 2020.
Di timnas senior, Shin memulai debutnya dalam pertandingan persahabatan melawan Oman pada Mei 2021, yang berakhir dengan kekalahan 1-3. Gol pertama timnas senior di bawah kepemimpinan STY datang dari upaya Evan Dimas dalam ketika itu.
Pertandingan kompetitif timnas senior pertama Shin sebagai pelatih datang setelah Indonesia bermain imbang 2-2 melawan Thailand di kualifikasi Piala Dunia 2022 pada bulan Juni 2021.
Sementara, kemenangan pertama Shin bersama Indonesia adalah hasil 2-1 melawan Taiwan pada bulan Oktober 2021, yang menjadi laga kualifikasi pertama Piala Asia 2022.
Secara total, Shin Tae-yong telah manangani Timnas senior Indonesia sebanyak 57 kali, Timnas U-23 sebanyak 21 kali, Timnas U-20 sebanyak 14 kali, dan Timnas U-19 sepuluh belas kali.
Tidak ada teks yang diberikan sebelumnya.
Piala Asia. STY juga membawa Timnas U-23 untuk kali pertama lolos ke perempatfinal Piala Asia U-23, mengeliminasi negara asalnya, Korea Selatan.
Bahkan, Pelatih U-23 Indonesia hanya mencapai satu kemenangan saat bertanding di Olimpiade Paris 2024.
Dibawah arahan pelatih Shin Tae-yong, Garuda bermain dalan edisi pertama di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Google News
https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09