Tidak dapat dipungkiri bahwa pencapaian ini tidak lepas dari kehadiran pemain keturunan.
Satu per satu pemain asing melakoni debutnya bersama Skuad Garuda usai keabsahan dokumen naturalisasi telah diverifikasi.
Kevin Diks bergabung dengan tim nasional Indonesia musim lalu di akhir November.
Proyek naturalisasi yang digalakkan oleh PSSI tampaknya tidak akan berhenti di bek FC Kopenhagen itu saja.
Beberapa nama baru yang dikabarkan telah dan akan menjalani proses naturalisasi untuk membela Puspa Bangsa.
Dua nama yang dikabarkan telah mengikuti proses tersebut adalah Ole Romeny dan Jairo Reidewald.
Kehadiran dua pemain itu diharapkan dapat memberikan tambahan kepad skuad dan meningkatkan kualitas tim.
Beberapa waktu yang lalu, kebijakan naturalisasi yang dilakukan Indonesia mendapat komentar dari Graham Arnold.
Mantan pelatih Timnas Australia itu mengakui bahwa kebijakan tersebut memang memiliki sisi positif bagi tim.)
Ia berpendapat bahwa pengalaman bermain di kompetisi teratas di Eropa dapat meningkatkan kinerja tim.
Namun, saya selalu menganggap ini sebagai solusi jangka pendek untuk masalah perkembangan pemain jangka panjang.
Pemain yang dinyatakan sebagai warga negara memiliki pengalaman bermain dalam liga-liga terkemuka di Eropa.
Mereka membantu meningkatkan kemampuan tim secara keseluruhan dan memberikan inspirasi kepada pemain lokal.
“Beberapa pemain juga berperan sebagai pemimpin, berkontribusi dalam membentuk pola pikir pemenang di dalam tim,” tambahnya.
Meski begitu, Arnold juga mengakui bahwa proses naturalisasi memiliki sisi negatif yang seperti pedang bermata dua.
Menurutnya, proyek naturalisasi hanya berhasil jika warga asing memiliki ikatan dengan negara asing yang baru.
Selain itu, Arnold juga berpendapat bahwa naturalisasi yang salah dapat mengubah identitas tim nasional suatu negara.
Akan tetapi, penyalahgunaan mekanisme naturalisasi dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan, yaitu mengubah identitas dan budaya bangsa nasional.
Memakai pemain yang dinaturalisasi hanya benar-benar efektif jika mereka memiliki ikatan yang mendalam dengan negara baru.
Seorang pemain yang belum pernah mengalami kehidupan di negara itu, belum terbiasa dengan kondisi iklim, atau tidak memiliki cukup niat untuk mewakili bendera dan kostum, akan sulit baginya untuk terintegrasi ke dalam tim.
“Ia adalah pertanyaan yang perlu ditanyakan pertama kali oleh pelatih ketika memutuskan untuk memanggil pemain yang dinaturalisasi ke tim nasional,” ucap Arnold.