Tanggapan santai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah mendapat kritikan Megawati Soekarnoputri.
KPK malah berharap reaksi kritis dari Megawati akan memicu terungkarannya skandal korupsi sebesar triliunan rupiah yang memalukan.
Ya, Komisi Pemberantasan Korupsi menjawab santai kritikan Megawati yang berapi-api mengungkapkan informasi tentang kasus Hasto Kristiyanto.
Sebaliknya, KPK bahkan berharap kasus korupsi seluas triliunan rupiah yang dilibatkan Mega segera terungkap
Ya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjawab kritikan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang menyebut KPK hanya berani mengusut kasus remeh-temeh alih-alih menangani perkara korupsi dengan kerugian triliunan rupiah.
Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu mengapresiasi kritikan Megawati tersebut.
“Pasti kami sangat menghargai apa yang disampaikan ibu ketum dan tentu saja itu menjadi harapan bagi kami juga, kami mampu menangani masalah-masalah besar,” ujar Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025) malam.
Asep menyatakan, mayoritas masyarakat yang melapor dugaan tindak pidana korupsi memang berjumlah kecil.
Jadi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak mempunyai kewenangan untuk memaksakan tugas untuk menangani kasus korupsi dengan nilai kerugian triliunan rupiah.
Maka dari itu, berdasarkan kritikan Megawati ini, KPK berharap bisa menyampaikan pernyataan tentang adanya alasan kuat yang menunjukkan adanya tindak pidana korupsi dengan kerugian yang fantastis.
“Mohon maaf jika ini informasi, ada masyarakat yang melaporkan kepada kami, korupsi-korupsi atau korupsi skala besar ya yang kami bisa tangani, karena kami juga tergabung dari pelaporan dari masyarakat, informasi yang kami tatakan, seperti itu,” ujar Asep.
Di perayaan HUT PDIP, Megawati menyebut KPK tidak memiliki pekerjaan lain karena goresan kasus korupsi Hasto Kristiyanto – Tribunnews Tribunnews.com
Pada saat itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta KPK berkerjanya dengan benar.
Karena pada saat ini KPK dianggap hanya menangani kasus korupsi biasa-biasa, bukan kasus korupsi skala besar yang merugikan negara miliaran rupiah.
Ia menyampaikan pernyataan tersebut dalam pidato politiknya di acara HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Januari 2025.
“Jadi, kita buat apa saja masalah KPK, kan sudah tidak stabil. Sebenarnya jumlah korupsi yang kita cari itu mencapai angka triliunan. Dimana lagi?” ucap Megawati.
Sebaliknya, Megawati menyatakan dirinya berbicara berdasarkan fakta dan tidak hanya mengkritik KPK saja.
Bahasa Indonesia: Karena, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didirikan pada masa regimesitasnya saat masih menjabat sebagai presiden ke-5.
“Jadi kalau saya ngomong begini, Bu Mega hanya menonton saya mengkritik saja. Hanya mengkritik saja. Tidak juga, benar memang, saya ingin KPK yang benar. Aku juga sedang bingung. Selain orang lain,” ujarnya.
Megawati menambahkan, untuk membuat lembaga baru seperti KPK bukanlah hal yang mudah dilakukan.
Terutama ketika itu harus melalui pertengkaran sengit dalam membentuknya.
“Mudah-mudahan tidak. Saya sendiri pernah kesulitan dulu. Karena itu jenisnya tak tentu. Ini semua karena untuk membantu polisi sederhana berbicaranya. Mereka dan jaksa, karena dalam menjalankan tugasnya tidak maksimal. Loh kok sudah sampai Sekarang seperti itu,” kata Megawati.
Masyarakat tidak perlu retorika. Politik adalah panggung yang bisa dilakukan. Masyarakat tentu membutuhkan kejujuran dan keadilan.