Masalah kesehatan mental kini kerap diperhatikan oleh banyak orang. Kenyataannya, kesehatan mental juga menjadi hal yang sangat penting untuk diperiksa sebelum menjalani masa kehamilan.
Menurut dr. Uf Bagazi, Sp.OG dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijayan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, selain menjalani tes kesehatan calon ibu juga harus mempersiapkan kesehatannya mentalnya. Sehingga tidak hanya bisa melahirkan tetapi juga siap melahirkan.
Ia menyampaikannya dalam wawancara santai bersama Nikita Willy di saluran YouTube Nikita Willy Official. Ingin tahu bagaimana bahasannya?
Rangkumkan tentang pentingnya persiapan mental sebelum hamil untuk Ibu.
1. Kegunaan Mengemis sperti hal ap ambil beras blah1 dan menyampaikannya dalam Bahasa Melayu.
Dalam wawatransaksinya dengan Nikita Willy, dokter Uf mengungkapkan ada banyak wanita yang tidak mempersiapkan kehamilannya dengan baik. Selain melakukan persiapan kesehatan fisik, setiap calon ibu juga wajib mempersiapkan kondisi mentalnya.
” ungkap dokter Uf.
2. Energi wanita hamil yang tidak bahagia dapat membuat bayi mudah marah
Dokter Uf juga mengatakan menurut pengalamannya, dokter anak sering menilai bahwa bayi-bayi yang lahir dari ibu yang kurang bahagia cenderung menjadi bayi yang mudah rewel.
“Jadi, ibunya merasa kesulitan merawat bayinya,” kata sang anak laki-laki.
Namun, jika seorang ibu sudah hamil tanpa mempersiapkan hal ini, dokter akan tetap bersikap bertanggung jawab agar kehamilan berjalan sempurna dan menyenangkan.
3. Berbagai hal yang menyebabkan ibu hamil kurang sehat dan bahagia
Menurut dokter Uf, calon ibu pasti bisa mendapat kehamilan sehat dan bahagia, sehingga bisa mencapai usia kehamilan yang cukup dan melahirkan dengan normal. Bahkan, kemungkinannya bisa mencapai 90%.
Meskipun demikian, terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan seorang ibu hamil merasa tidak sehat dan tidak bahagia selama masa kehamilan, yaitu:
- Aktivitas yang kurang.
- Kurangnya kontrol berat badan selama kehamilan.
- Kurangnya kesibukan fisik selama kehamilan sehingga bayi terlalu besar atau berposisi melintang dan berada di muka.
- Ketiak celah sebelum waktunya karena tidak dipersiapkan.
4. Mengapa kelebihan berat badan selama kehamilan dapat mempengaruhi kesehatan dan kebahagiaan ibu hamil?
Perubahan hormon pada ibu hamil memberikan banyak dampak pada tubuh. Salah satu dampaknya adalah perubahan pada daya lihat rasa. Inilah yang menyebabkan tingginya keinginan makan sesuatu yang manis di masa kehamilan.
mengatakan penting bagi setiap ibu hamil untuk selalu waspada dengan perubahan berat badan. Karena makan dengan porsi yang berlebihan dan memakan makanan yang manis dapat menyebabkan gejala-gejala di ibu hamil menjadi tidak sehat dan tidak bahagia.
“Jadi selama kehamilan, pada awal kehamilan hormon membuat mual muntah sehingga membuat berat badan menurun pada trimester awal. Saat itu tidak boleh diganti menjadi naiknya yang berlebihan. Satu kilo, satu bulan maksimum,” jelasnya.
Dokter Uf juga menambahkan bahwa setelah 28 minggu, peningkatan bobot harus tidak lebih dari satu kilogram setiap kunjungan kontrol, hingga totalnya 10-13 kilogram maksimum.
5. Naik sampai 15 kg, Nikita mengakui ia pernah kalah kontrol
Dalam percakapan mereka, Nikita mengakui bahwa dirinya pernah kehilangan kendali dalam menjaga berat badan, terutama ketika ia pindah ke Amerika untuk tinggal sementara selama masa pandemi sebelumnya.
“Hahaha, itu saya. Karena sudah lima bulan saya belum pergi kontrol ke dokter Uf lagi, saya pergi ke Amerika. Itu saya langsung, Dok, begitu 15 kilo,” ujar Nikita.
Ya, itulah informasi tentang pentingnya mempersiapkan mental sebelum melahirkan bagi Mama. Semoga informasi ini bisa membantu, ya!
Baca juga:
- Terapi Akupunktur untuk Program Hamil a la Nikita Willy
- Berikut adalah upaya untuk menerjemahkan judul tersebut ke dalam bahasa Indonesia:
- Meski Case Report Membuatnya Rasa Sakit, Nikita Willy Merasa Sekeren Suntik Promil
