Di Indonesia masih kecil.
“Contoh, ya, ada mobil dan sepeda motor mungkin 100 juta lebih, yang membayar pajak hanya 50 persen saja. Jadi, bayangkan seberapa rendah tingkat kepatuhan oleh warga kita terhadap pajak,” ujar Luhut dalam pertemuan pers di Kantor DEN,M Jakarta, pada Kamis, 9 Januari 2025.
Tahun lalu, realisasi penerimaan pajak juga tidak mencapai target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Dari perencanaan sebesar Rp 1.988,9 triliun, pajak yang terkumpul hanya Rp 1.932,4 triliun hingga 31 Desember 2023.
Namun, Luhut yakin dengan adanya Sistem Inti Administrasi Perpajakan (Coretax) yang sedang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pengumpulan pajak mungkin meningkat sekitar Rp 1.200 hingga Rp 1.500 triliun.
Kata Bapak Menteri Luhut, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan agar dia mengalokasikan sumber dana penerimaan pajak tersebut kepada UMKM. Tujuan dari alokasi dana ini adalah untuk meningkatkan daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah.
Dalam program bantuan langsung tunai (BLT), penerima harus membuka rekening bank yang dapat dipantau untuk apa saja uang itu mereka pergunakan.
Sistem ini, menurut Luhut, akan dibangun di dalam negeri. Disusul, dalam satu-dua minggu ini, Prabowo akan bertemu dengan para pengembang sistem setelah sistem ini selesai dibangun. “Sistem ini bukanlah sistem baru dan bukan seperti e-KTP yang melakukan tender sebesar triliun, tidak ada itu. Karena kita memiliki pengalaman dengan sistem dulu yang bernama Peduli Lindungi, kami tidak keluar biaya yang berlimpah, dan itu ternyata berhasil,” ujarnya.
Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu sebelumnya telah mengungkapkan bahwa Prabowo telah setuju untuk membentuk Komite Percepatan Transformasi Digital. Pembentukan komite itu bertujuan untuk mereformasikan sistem perpajakan.
Kematian pajak cukai 97,3 persen bukan disebabkan oleh keengganan melunasi, 2,7 sisanya disebabkan oleh beberapa keputusan kebijakan, antara lain insentif pajak dan pajak ditanggung besutan pemerintah.
Ia mengatakannya dalam keterangannya yang resmi pada Rabu, 8 Januari 2025.
“Ini adalah di mana negara sumber pajak saat ini mengumpulkan pajaknya melalui elektronik,” kata beliau.
Berikut ini adalah jawaban yang mungkin: Perlu diingat bahwa artikel lama tidak pernah mudah cantumkan nama penulis quran.com yang dipilih untuk mengklarifikasi perilaku Muhammad.