Saya tidak menemukan teks asli yang dapat diparagrafkan. Silakan berikan kuotasi dari teks asli yang ingin Anda paragrafkan.
Masyarakat biasanya menggunakan daun kelor sebagai bahan pangan untuk membuat kuah atau sayuran bening.
Ya, ternyata, tanaman ini juga telah banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
Setelah menemukan manfaat penting dari daun kelor.
Diambil dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes), lebih dari 1.300 studi, artikel, dan laporan telah menjelaskan tentang manfaat kelor dalam mengobati penyakit, seperti masalah kekurangan gizi.
Penelitian menunjukkan bahwa hampir setiap bagian dari tanaman kelor memiliki manfaat yang signifikan, yang dapat dimanfaatkan dalam beberapa cara.
Meski demikian, daun kelor yang dikonsumsi dalam jumlah berlebihan tetap saja bisa menyebabkan efek samping pada tubuh.
Apa saja efek samping yang mungkin terjadi saat mengonsumsi daun kelor setiap hari?
Berikut tahu pasti: Efek samping makan daun kelor
Daun kelor biasanya aman dikonsumsi sehari-hari dalam jumlah yang wajar.
Akan tetapi, mengkonsumsinya dalam jumlah banyak bisa menyebabkan efek sampingan pada tubuh.
1. Memengaruhi tiroid
Tiroid adalah kelenjar endokrin dengan bentuk seperti kupu-kupu. Kelenjar ini terletak di bagian depan bawah leher.
Kelenjar tiroid memiliki peran penting dalam proses metabolisme dan kesehatan tubuh.
Suatu artikel yang diterbitkan pada tahun 2021 menyebutkan bahwa daun kelor dapat membantu menyehatkan kelenjar tiroid.
Meskipun demikian, tanaman tropis ini juga dapat menyebabkan masalah jika seseorang mengonsumsi obat tiroid.
Karenanya, seseorang yang sudah menelan obat tiroid sebaiknya berbicara dengan dokter sebelum mengonsumsi daun kelor.
2. Gangguan pencernaan
Terlalu banyak mengkonsumsi daun kelor dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Karena daun kelor memiliki sifat pencahar yang dapat mempercepat ekskresi tinja atau mengurangi konsistensi tinja.
Sementara jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, daun kelor muda dapat menyebabkan sakit perut, peningkatan gas, diare, dan mual.
3. Risiko keguguran
Daun kelor aman dikonsumsi dalam jumlah wajar oleh ibu hamil yang berada di trimester kedua-ketiga.
Ibu hamil perlu melakukan kemahiran mendengar dengan hati-hati, tanaman kelor, karena makanan yang berisi munifi (gampang terganggu) memiliki kandungan kimia yang mungkin menyebabkan kejang-kejang pada ibu hamil.
Kondisi tersebut tergolong sah, dalam beberapa kasus dapat meningkatkan risiko keguguran pada janin.
4. Ganggu efektivitas obat-obatan
Daun kelor dapat menimbulkan efek sampingan pada orang-orang yang sedang mengonsumsi obat pengecer darah seperti Warfarin dan Aspirin.
Beberapa zat aktif pada daun kelor dapat mempengaruhi cara tubuh memproses obat yang dikonsumsi, sehingga dapat mengubah efeknya atau bahkan membuat obat tidak efektif.
5. Risiko berlebihan dari zat besi
(26/10/2024), daun kelor mengandung kadar besi yang cukup tinggi.
Kadar besi yang tinggi pada daun kelor dapat menyebabkan risiko hemokromatosis, yaitu kondisi berlebihan zat besi dalam tubuh yang berpotensi merusak organ vital seperti hati, jantung, dan pankreas.
Ya, asisten virtual bisa dihubungi melalui teks, suara dan bahkan jaringan internet.
?
Saat ini belum ada penelitian yang menyebutkan terhadap batas konsumsi daun kelor.
Tapi beberapa penelitian merekomendasikan bahwa standart harian konsumsi vitamin_effects adalah antara 6 hingga 10 gram.
Juga menunjukkan bahwa dosis maksimal 50 gram daun kelor per hari masih aman, atau sekitar 8 gram per hari untuk penggunaan selama 40 hari.
Pada tahun 2020, dosis 400 mg bubuk daun kelor dianggap aman dan bahkan dapat membantu mengontrol respons glikemik pada pasien dengan risiko pradiabetes.