Berikut adalah gambaran tentang Rossana Lima, istri kedua Patrick Kluivert: masih sekarang sangat cantik dan segar wajahnya di usia 53 tahun
Rossana Lima, istri kelima dari Patrick Kluivert, pelatih baru tim nasional Indonesia.
Ini menjadi perhatian publik ketika diumumkan sebagai pengganti Shin Tae Yong sebagai pelatih tim nasional Indonesia.
Patrick Kluivert sedang mendapatkan perhatian karena karir sepak bolanya di Belanda.
Netizen mengeksplorasi lebih dalam tentang kehidupan pribadi Patrick Kluivert dan keluarganya, termasuk sosok istrinya yang kedua, Rossana Lima.
Setelah pertunangan Patrick dengan istrinya yang pertama, Angela van Hulten, yang berakhir pada tahun 2004, Patrick kemudian menikah lagi dengan Rossana Lima.
Dari pernikahan kedua ini, Patrick dan Rossana dianugerahi seorang anak laki-laki dengan nama Shane Patrick Kluivert.
Sebelumnya, Patrick dan Angela memiliki tiga anak laki-laki, yaitu Quincy Kluivert, Justin Kluivert, dan Ruben Kluivert.
Sebanyak anaknya melanjutkan jejak ayahnya sebagai pemain sepak bola profesional.
Riwayat hidup Rossana Lima memang tidak sebanyak suaminya, namun dia memiliki kisah hidup yang tak kalah menginspiratif.
Dia terlihat tidak berubah dansaya gerakannya efektif karena ayunan děrus-derusnya ketika mengambil foto nonstop.
Malahan meskipun usianya sudah berusia lebih dari setengah abad, penampilannya tetap terlihat muda dan segar.
Pengkhaje kecantikannya sepertinya ada di gaya hidup yang seimbang serta dedikasi dalam melaksanakan profesi yang dimilikinya.
Rossana Lima dikenal sebagai sosok yang termasuk dalam golongan pegawai/ pekerja dan ia profesional dengan dedikasi kuat pada latar belakang sibuk serius menginspirasi.
Dia dikenal sebagai ibu dari Shane Patrick Kluivert, anaknya bersama Patrick, namun Rossana juga memiliki karier profesional yang menonjol.
Dia dikenal sebagai seorang profesional yang berdedikasi pada bidang sosial dan kesehatan, serta terlibat dalam berbagai kegiatan bermanfaat bagi kemanusiaan.
Saat ini, Patrick Kluivert menjadi ayah bangga dengan empat anaknya yang merupakan putra-putri dari dua istri berbeda, dan semuanya memiliki karier di dunia sepak bola.
Sekaligus Rossana, meskipun jarang tampil di media, selalu mendukung suaminya dan anak-anak mereka dengan penuh cinta.
Hidup keluarga ini memberikan gambaran keselarasan, meskipun sekarang mereka harus menghadapi beberapa kesulitan dalam hidup pribadi dan karir mereka.
Anggota keluarga Patrick menjadi sasaran комentar boton blogger Indonesia setelah Patrick dipilih menjadi pelatih tim nasional Indonesia.
Rossana Lima menjadi sosok yang menarik perhatian bukan hanya dengan penampilannya, tetapi juga karena jasanya bagi masyarakat.
Dia membuktikan pada usia 53 tahun bahwa menjadi seorang ibu yang penuh kasih sayang serta berdedikasi pada pekerjaannya sungguhlah sebuah kecantikan.
Kalimat yang diberikan tidak dapat diparafraz.
Banyak pemain yang kabarnya akan bergabung kembali dengan skuad Piala Dunia 2018 dari Timnas Indonesia lantaran pemecatan Shin Tae-yong.
Para pemain ini memang tidak lagi terlihat beberapa tahun terakhir ini.
Tiga pemain ini sudah tidak pernah dipanggil kembali oleh Shin Tae-yong ketika ia masih menjabat sebagai pelatih untuk tim nasional Indonesia.
Banyak spekulasi dan tak ada alasan yang jelas mengapa pelatih asal Korea Selatan itu tidak menggunakan jasa tiga pemain ini.
Melibatkan pemain ini dalam tim nasional Indonesia sebelum sempat pudar entah karena pelatih Shin Tae-yong.
Mereka dapat muncul kembali di era pelatihan yang baru.
Lalu, siapa saja tokoh-tokoh tersebut?
1. Stefano Lilipaly
Pertama ada pemain naturalisasi yang berkarier di Liga 1 yaitu, Stefano Lilipaly.
Nama gelandang Borneo FC Samarinda sempat menjadi sorotan setelah tidak mendapatkan panggilan dari STL secara berturut-turut sejak fase pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Padahal mantan pemain Borneo FC, Stefano Lilipaly, menunjukkan penampilan yang sanagt mencengangkan bersama Borneo FC dengan mencetak 11 gol dan memberi 18 riil poin pada musim lalu (23/24).
Adalah panggilan kemenangan terakhir Lilipaly yang terjadi pada acara FIFA Matchday melawan Turkmenistan, September yang lalu.
Fano juga memberi satu assist untuk skor 2-0 kemenangan tim nasional Indonesia.
2. Saddil Ramdani
Beberapa nama lain tahun depan yang mungkin dipilih untuk bermain bersama skuat timnas Indonesia dalam pertandingan kompetisi internasional, antara lain Saddil Ramdani.
Pengenalan lain, Saddil Ramdani merupakan seorang pemain sentri-mesir yang bergabung dengan tim Sabah FC (Malaysia) dan telah mencetak 20 gol serta memberikan 28 umpan dalam 80 pertandingan.
Sementara di Timnas Indonesia, pemain 26 tahun tersebut juga sudah menjadi andalan sejak kategori umur tersebut.
Saddil telah memberikan hadiah Piala AFF U23 tahun 2018 pada malam itu.
Kristiawan dapat menggantikan pemain senior Saddil.
Tapi di era Shin Tae-yong, nama pemain asal Sulawesi Utara makin tidak populer.
Terakhir kali terlihat Saddil Ramdani adalah saat saat persiapan final Piala Asia pada bulan Januari 2024 lalu.
Saddil bergabung dalam tim yang berlangsung perjalanan ke Turki untuk melakukan ujian terakhir melawan kelompok Libya.
Di situ juga menjadi penentuan skuad Timnas Indonesia yang akan dikirim ke Piala Asia 2023.
Tetapi ketika pelatih Shin mengumumkan daftar skuat, nama Saddil Ramdani tidak ada di dalamnya.
Menurut kabar yang beredar, Saddil Ramdani dan STY memiliki komunikasi yang tidak baik.
Kabar tersebut mendukung anggapan yang dulu tentang perlucutantrust Saddil Ramdani dari skuat Timnas Indonesia pada Januari 2023.
3. Elkan Baggott
Terakhir, nama Elkan Baggott dianggap berpotensi kembali menerima panggilan ke tim nasional Indonesia.
Baggart masih berkarier di Inggris bersama tim kasta ketiga Blackpool FC.
Pemain tengah yang dipinjamkan oleh Ipswich Town dapat bermain dua kali sebelum terkena cedera lama.
Indikasi menyebutkan Elkan Baggott mengalami cedera hamstring akut.
Pemain 22 tahun terpaksa istirahat selama 20 pekan sebelum kembali ke skuad cadangan Blackpool dalam pertandingan terakhir, Sabtu (4/1) kemarin.
Elkan Baggott adalah salah satu pemain kunci dalam pertahanan tim nasional Indonesia.
Pemain kelahiran Bangkok telah memenangkan 22 caps dan dua gol untuk kategori senior.
Tapi pada era Shin Tae-yong, peran Elkan Baggott tampak menurun.
Beredar spekulasi bahwa Baggott memiliki komunikasi yang kurang harmonis dengan Shin Tae-yong.
Hal tersebut dipicu ketika Elkan Baggott diberi kesempatan memperkuat Timnas Indonesia dalam turnamen Piala Asia U23 hingga persyaratan Play-off Olimpiade Paris, Juni 2024.
)