(EBT).
Investor institusional seperti BlackRock tercatat aktif membeli-membeli saham perusahaan Indonesia, bahkan perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan.
.
PT Pertamina Geotermal Tbk.
PT Geothermal Energy Operasi Hulu (PGEO) perusahaan emiten ini akan masuk ke Bursa Efek ( Pangkalan Data Bloomberg) pada 2025 bergabung masih berdasarkan data terminal Bloomberg. Bank investasi ini masuk menjadi bagian dari pemegang saham PGEO pada September 2023, setelah bursa karbon diluncurkan pada tanggal 27 September 2023.
Meskipun begitu, volume tersebut menurun signifikan dibandingkan posisi terakhir pada kuartal ketiga/2024 ketika BlackRock masih mengungguli 114,32 juta saham PGEO. Jika dijumlahkan, BlackRock telah menjual 107,22 juta saham PGEO sepanjang kuartal keempat/2024.
(ytd).
Menurut Sustainalytics, perusahaan dari Amsterdam yang menilai level keberlanjutan perusahaan terbuka, nilai ESG terbaru PGEO berada di angka 7,11. Angka itu menempatkan PGEO sebagai perusahaan dengan skor ESG tertinggi di antara 647 perusahaan di sektor utilitas. Secara keseluruhan, PGEO menempati peringkat 63 dari 15.080 perusahaan yang terdaftar dalam Sustainalytics.
Operasional PGEO mencakuplah Kamojang, Lahendong, Ulubelu, Karaha, dan Lumut Balai. Perusahaan mendapatkan sebagian besar pendapatannya dari wilayah Kamojang. Sampai September 2024, produksi energi dari Kamojang mencapai 1.311,86 GWh, meningkat 2,38% dibandingkan 1.281,33 GWh pada Januari-September 2023.
Total produksi energi PGEO pada September 2024 mencapai 3.597 GWh, menempuh peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya pada 3.586 GWh. Realisasi tersebut juga melebihi target perusahaan yang ditetapkan sebesar 3.460 GWh.
PT Barito Energi Panggang Tbk. (BREN)
Perusahaan asal New York, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), bahkan telah menduduki peringkat pertama investor asing pemegang saham BREN.
Sudah meningkat 11,35% ytd menjadi Rp10.450.
BREN mencatatkan pendapatan sebesar US$441,29 juta pada bulan Januari-September 2024. Realisasinya menunjukkan penurunan sedikit 0,89% jika dibandingkan dengan hasil yang sama pada 2023 (US$445,27 juta).
Lebih terperinci, Barito Renewables Energy mengantongi keuntungan dari penjualan listrik US$202,96 juta, penjualan uap US$91,38 juta, biaya manajemen cost US$37.000, penjualan karbon kredit US$1.000, pendapatan sewa operasi US$117,18 juta, dan pendapatan sewa pembiayaan US$29,72 juta.
Manajemen BREN menyampaikan penurunan tipis dalam pendapatan sebagian besar disebabkan oleh penurunan produksi dari bisnis geotermal pada akibat gangguan di unit 2 Darajat.
Meski begitu, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih BREN tetap naik 1,88% YoY dari $84,47 juta pada 9 bulan 2023 menjadi $86,06 juta pada periode yang sama 2024.
PT Alam Tri Ressources Indonesia Tbk. (ADRO)
IPO adalah anak usaha PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI).
Pada bulan Januari 2025, BlackRock meningkat saham ADRO sejauh 528.220.000 saham. Volume ini lebih rendah dari pada posisi III/2024 yang mencapai 557.730.000 lembar. Rata-rata biaya per saham yang digunakan BlackRock untuk mengumpulkan saham ADRO yaitu sebesar Rp686.57 per lembar.
Bisnis batu bara diharapkan akan membantu AADI dan pilar bisnis non-batu bara termal meningkatkan fokus pembangunan dan kinerja. Pengelompokan bisnis ini juga akan membantu perusahaan yang berorientasi ekologi ADRO untuk mendapatkan akses pada sumber dana yang lebih luas serta biaya penginvestasian yang lebih kompetitif.
Usaha batu bara memberikan akses yang lebih baik pada proyek-proyek yang ramah lingkungan dengan mitra usaha potensial berperingkat tinggi, serta memberikan lebih banyak pilihan investasi pada investor publik untuk berinvestasi sesuai dengan minat dan pandangan mereka.
Berdasarkan tulisan ini tidak ada niat untuk mengajak membeli maupun menjual saham. Pilihan investasi adalah tanggung jawab sepenuhnya di tangan pembaca. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan yang muncul dari keputusan investasi pembaca.
