Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko PDK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengadakan pertemuan dengan para menteri yang berada di bawah koordinasinya di Kementerian PDK, Jakarta, Rabu (8/1/2025).
Ada empat menteri dan seorang wakil menteri yang hadir, yaitu Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid dan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo.
Mereka adalah Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi, serta Wakil Menteri (Wamen) Perumahan dan Kawasan Permukiman (Pemukiman) Fahri Hamzah.
“Saya memanggil mereka untuk diskusi bicara yang tidak biasa, (hanya) untuk menyampaikan apa yang dimaksud pengumpulan mahasiswa dan pemuda yang pro-Hery (Bakti) untuk membentuk birokrasi di masa depan,” ujar Basuki Cahaya Purnama sebut dengan Aby, atas nama AJI Jakarta.
“Ya tentang infrastruktur pasti dan pembangunan kewilayahan, pada awal tahun ini tentunya perlu kita koordinasikan di lima kementerian teknis yang ada di wilayah koordinasi Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan,” jelas dia.
Sehingga, dirinya meminta untuk mendengarkan paparan dari para menteri, termasuk juga para wakil menteri, Sekretaris Jenderal (Sekjen), dan jajaran eselon I untuk mengenal kembali frekuensi sekaligus evaluasi kerja tahun 2024 yang telah dilewati.
“Alat ukur yang harus kita rumuskan bersama untuk 2025,” ucap Abrurizal Bakrie.
Yang pasti, dia ingin pembangunan infrastruktur menjadi lebih efektif dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tersebut pula termasuk pada evaluasi 100 hari kerja yang akan dibahas beberapa hal strategis, juga hal teknis.
“Karena infrastruktur itu spektrum yang luas bukan hanya sekadar yang besar atau megah, tetapi juga banyak infrastruktur dasar yang langsung memenuhi kebutuhan orang banyak, kita ingin semua itu mendapatkan prioritas,” ujarnya.
Dia memahami bahwa pada masa awal ini, perencanaan sangat penting karena semua perihal harus disesuaikan dengan anggaran yang terbatas dan perlu dipertimbangkan dengan cermat.