Komisi Banding PSSI dilaporkan membatalkan hasil kalah 3-0 PSM Makassar dari Barito Putera.
PSM Makassar sebelumnya diberi sanksi kalah WO 0-3; penurunan tiga poin dan dikenakan denda Rp 90 juta oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Hal ini imbas dari PSM Makassar bermain 12 orang melawan Barito Putera di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (22/12/2024).
Pasukan Ramang bermain 12 orang selama 44 detik di menit terakhir pertandingan.
PSM Makassar yang tak terima keputusan Komdisi PSSI mengajukan banding ke Komite Banding pasca menerima pada Senin (30/12/2024).
Bahkan, berkas memo banding dan dokumen yang lengkap dikirimkan sejak Rabu 1 Januari 2025.
Mingguan lalu putusan Komisi Banding PSSI melaporkan bahwa keputusannya mengutamakan banding PSM Makassar.
Yunus Nusi tidak menyangkal kabar tersebut namun ia meminta hal ini ditanyakan langsung kepada Manajemen PSM Makassar.
“Mungkin sebaiknya langsung saja dengan Manajemen PSM Makassar saja itu,” katanya singkat saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Rabu (8/1/2025).
Jika pengajuan banding diterima, berarti PSM Makassar tetap menang 3-2 dari Barito Putera dan tiga poin menjadi milik anak asuh Bernardo Tavares lagi.
Persatuan Sepakbola Makassar (PSM) yang berada di peringkat 11 dengan 24 poin saat ini bisa meningkat menjadi peringkat delapan dengan 27 poin.
Pasal yang Diutamakan di Komdis PSSI Salah
Manajemen PSM Makassar memandang bahwa pasal yang digunakan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI berkaitan dengan 12 pemain yang menjadi awal tim tersebut tidak tepat.
Tim PSM dikenakan Pasal 56 ayat 1 huruf a roman VI, tentang “melebihi ketentuan pergantian pemain”.
Padahal pergantian pemain PSM ketika sedang melawan Barito Putera sudah sesuai aturan (maksimal 5 pemain).
Sedangkan PSM didenda karena mejalankan 12 pemain di tahap akhir pertandingan tersebut, bukan lebih dari batas pergantian pemain yang diizinkan.
“Saya perlu menyampaikan dan kalau itu harus menjadi pelajaran agar kita tidak salah menginterpretasikan atau membaca kode kampanye disiplin,” kata Kepala PSM, Muhammad Nur Fajrin dalam konferensi pers melalui zoom, Senin (30/12).
“Aturan yang diterapkan pada PSM melanggar ketentuan tentang pergantian pemain, melebihi aturannya. Jadi kami dianggap melanggar ketentuan pergantian pemain,” katanya.
Fajrin mengeluarkan pernyataan yang tegas bahwa PSM belum pernah melanggar aturan tentang angkatan pergantian pemain. Di saat Andi Lagaligo melawan Barito, pelatih bernama Bernardo Tavares menggunakan seluruh kuota pergantian pemain.
Pertama pada menit 62, Ricky Pratama diganti dengan Rizky Eka. Kedua di menit 70, Ananda Raehan diganti dengan Abdul Rahman.
Dan yang terakhir tiga pemain yaitu Akbar Tanjung, Latyr Fall, dan Syahrul Lasinari keluar di tangan menit 90+7, kemudian Duffa Salman, Fahrul Aditia, serta Arham Darmawan saat itu melakukan pelepasan.
Baru Rp 17.000 Internalisasi garantiku pun semakin parah, parahnya itu emang berhasil.
Sebelumnya, Komdis PSSI menjatuhkan hukuman penurunan tiga poin kepada PSM Makassar.
Sanksi ini merupakan konsekuensi PSM bermain 12 orang di akhir pertandingan melawan Barito Putera.
Karena itu, posisi PSM Makassar terpecah ke peringkat 11 klasemen sementara dengan 24 poin.
Tanggapan Penilai Wasit
Penilai Mochamad Musyafak menegaskan bahwa insiden PSM Makassar yang menggunakan 12 pemain di menit-menit akhir melawan Barito Putera di pekan ke-16 Liga 1 2024/25 adalah kekeliruan dan kesalahan dari tim permainan.
Diketahui PSM mulai bermain dengan 12 orang pemain pada menit ke-90, 8 detik lebih dari waktu. Awalnya, PSM melakukan tiga pergantian pemain pada menit ke-90, 7 detik.
Pemain-pemain tim Indonesia yang masuk: Arham Darmawan, Fahrul Aditia dan Daffa Salman. Pemain-pemain yang keluar: Latyr Fall, Syahrul Lasinari dan Akbar Tanjung.
Tapi, Syahrul Lasinari tidak bergegas meninggalkan lapangan. Di saat yang bersamaan, Fahrul Aditia memasuki lapangan.
Pada beberapa saat, wasit berinisial PI tidak meniup peluit menandakan pertandingan dilanjutkan, meskipun ia tidak memastikan banyaknya pemain PSM yang bermain di lapangan.
“Mereka melakukan kelalaian dan ketelodoran yang ditunjukkan oleh rekan bawahan kita dan teman-teman kemuda lapangan pada malam itu,” kata Musyafak dalam video rekaman yang beredar di aplikasi-grup WhatsApp.
Seorang pria dari Surabaya menjelaskan bahwa pukulan pertama di Stadion Batakan, Balikpapan, pada Minggu (22/12), pertandingan PSM vs Barito Putera berlangsung dengan lancar.
“Keterlambatan dan kealpaan, sehingga dia kurang konsentrasi dan fokus pada menit-menit terakhir, hanya sepuluh kali empat empat detikpenyisihan pendahuluan (sebelum pertandingan berakhir),” tambah dia.
Ia melanjutkan, “Pertandingan pertama-tama sampai menit ke 90+6 itu rata-rata tidak ada apa-apa, hanya ada tendangan penalti dan bagi bagian lain dari pertandingan itu hanya ada 44 detik sekian saja,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, wasit cadangan ajang turnamen PSM vs Persis Kediri, Muhammad Iqballuddin telah mengakui kesalahan dan kelalaian menjalankan tugasnya saat pergantian pemain tim Juku Eja.
“Saya sebagai wasit cadangan malah lalai melakukan prosedur pergantian pemain, tidak teliti, terlalu terburu-buru. Saya minta maaf baik kepada teman-teman perangkat pertandingan yang terlalu terburu-buru karena kami memainkan dengan 12 pemain,” kata dia dalam video unggahan, Senin (30/12).
Perlu diketahui, salah satu tugas wasit cadangan dalam sepak bola adalah mengatur dan mengawasi perpindahan pemain.
Akibat insiden tersebut Kementerian Gymnasium dan Olahraga kemudian menjatuhkan sanksi pengurangan tiga poin bagi PSM.
Tidak menerima sanksi tersebut, Manajemen Tim Eja Juku telah mengthkan banding pada Senin (30/12) kemarin.
Tavares Menggambarkan Saksi Utama Komisi Disiplin Jelang Menghadapi Svay Rieng
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares menyenangkan tentang sanksi pengurangan tiga poin dan denda Rp 90 juta yang diterima timnya saat konferensi pers sebelum melawan Svay Rieng di match ketiga ASEAN Club Championship (ACC) 2024/2025.
Menurut Bernardo Tavares, sanksi tersebut membuat secara Signifikan menunda dinamika dan kinerja tim dalam situasi yang kurang menguntungkan.
Hukuman penurunan tiga skor dan denda Rp 90 juta karena PSM Makassar memiliki 12 pemain di menit akhir melawan Barito Putera pada pekan 16 Liga 1 2024/2025 di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (22/12/2024).
PSM Makassar yang menang 3-2 dari Barito Putera akhirnya kekeuasaan kalah WO 3-0.
“Saya pikir penting untuk diketahui bahwa di Indonesia ada tim yang bermain menang 3-2 melawan Barito, 44 detak terakhir kesalahan wasit membuat kami bermain dengan satu tim lebih banyak pemain selama 44 detak dan tidak ada yang mencetak gol, tidak ada yang menciptakan apa-apa,” katanya.
Klasemen Liga 1