– Pelatih asing terakhir yang melatih Timnas Indonesia adalah Pieter Huistra, yakni pada tahun 2015 yang lalu.
Sehingga saat ini, telah ada 5 pelatih asal Belanda yang pernah melatih Timnas Indonesia sepanjang sejarah sepak bola tanah air.
Tercatat ada 17 pelatih asing dari Eropa yang pernah menangani Timnas Indonesia, dan empat di antaranya berasal dari Belanda.
Siapa saja pelatih asal Belanda yang melatih Timnas Indonesia dan bagaimana prestasinya?
(5 Agustus 2024), berikut adalah 5 pelatih asal Belanda yang pernah melatih tim nasional Indonesia:
1. Wiel Coerver
Wiel Coerver menjadi pelatih Belanda pertama yang melatih tim nasional Indonesia pada tahun 1975-1976.
Pada masa itu, Wiel Coerver membawa tim nasional ke putaran klasifikasi Olimpiade 1976. Ia kembali dipercaya sebagai pelatih pada tahun 1979.
Pada masa kedua sebagai pelatih Tim Garuda, Coerver berhasil mendapatkan medali perak pada SEA Games 1979.
2. Frans van Balkom
Frans van Balkom menjadi pelatih asal Belanda kedua. Ia menangani Timnas Indonesia pada tahun 1980.
Dalam jangka waktu yang singkat, Frans van Balkom hanya bisa menyembuhkan tim Garuda ke fase grup kualifikasi Olimpiade 1980.
3. Henk Wullems
Henk Wullems melatih tim nasional Indonesia pada tahun 1997. Meski masa pelatihannya singkat, Ia berhasil mencatatkan prestasi baik.
Selain lulus ke fase lolos kualifikasi Piala Dunia 1998, Timnas Indonesia juga berhasil memperoleh medali perak pada SEA Games 1997.
4. Wim Rijsbergen
Wim Rijsbergen adalah pelatih belanda yang dipercaya oleh PSSI untuk melatih tim nasional sepak bola Indonesia pada 2011 menggantikan Alfred Riedl.
Wim Rijsbergen berhasil membawa Skuad Garuda hingga ke babak grup kualifikasi Piala Dunia 2014.
5. Pieter Huistra
Pelatih Belanda terakhir yang melatih Timnas Indonesia adalah Pieter Huistra. Ia menjabat pada tahun 2015 setelah Timnas sebelumnya dipimpin oleh Jacksen F. Tiago.
Sayangnya, saat Pieter Huistra menjabat pelatih tim nasional Internasional Indonesia, belum ada prestasi yang bisa ditunjukkan.
Pada saat itu, tidak ada pertandingan yang dimainkan oleh skuad Garuda dibawah asuhan Pieter Huistra karena Indonesia gelandang hukuman FIFA.
