Pak Tarno akhirnya menangis bahagia setelah bertahun-tahun menanti pasca trauma sendi yang tidak bisa ia lakukan jalan.
Berkat melaksanakan terapi, Pak Tarno secara bertahap membaik, bahkan kini digalang oleh Panji Petualang.
Kondisi penghibur pak Tarno mulai membaik pasca mengalami serangan stroke.
Serangan stroke yang diderita Pak Tarno kemudian menyebabkan sang pesulap tidak dapat melakukan kegiatan seperti orang biasanya.
Saat ini, Pak Tarno berlinang air mata kesenangan karena bisa kembali berjalan setelah menerima perawatan dari Panji Petualang.
Pak Tarno berangsur-serangsur bisa memanfaatkan tubuhnya lagi bersama Panji Petualang, meski tidak sepenuhnya normal.
, Rabu (8/1/2025).
Panji Petualang mengundang seorang terapis bernama Haris Priyatna untuk membantu menuntun Pak Tarno agar keadaannya semakin membaik.
Momennya sangat menyenangkan! Setelah Kang Haris mendapatkan perawatan, Alhamdulillah halus tumbuh kemajuan yang sangat baik, Pak Tarno perlahan mulai bisa berdiri sendiri hingga berjalan… Alhamdulillah, Kami bersyukur kepada Kang Haris @a_ropik22.
Dilihat dari videonya, Haris melakukan terapi di tubuh semuanya pak Tarno.
Pak Tarno pun tak bisa menahan air mata sembari berusaha berdiri tegak.
Meskipun tidak sepenuhnya lancar yet, Pak Tarno sudah bisa berjalan perlahan-lahan.
Sorak dukungan yang keras terdengar dari masyarakat yang hadir hingga anak-anak yang menyaksikan pengobatan Pa Tarno.
“iya… iya… iya,” teriakan anak kecil.
Rakyat Internet berharap agar Pak Tarno dapat sembuh kembali dan kehidupannya baik seperti sedia kala.
“Saya berharap Pak Tarno sembuhlah secepatnya, biasanya Pak Tarno yang menghibur anak-anak, sekarang giliran anak-anak yang memberikan semangat pada Pak Tarno,” kata momo_hondajogja.
“Semoga cepat sembuh, doa terbaik untukmu, semangat,” ujar budiharisakti2886.
“Terima kasih orang baik. Semoga diberi kesembuhan seperti semula,” ujar Pembudi Nugroho.
Pak Tarno dikatakan sudah merasa ringan tubuhnya sejak beberapa waktu lalu setelah dilakukan terapi.
“…SelamatlahAlmostEqual Pak Tarno merasa lega jika hari menjalannya,” kata Slamet, asisten Tribunnews.com, dalam suatu wawancara online pada Selasa (7/1/2025).
Lebih lanjut, Pak Tarno rencananya menjalani terapi di Purwakarta. Hal ini dilakukan guna membantu menstabilkan kondisyon fisiknya kembali.
“Besok aku akan mengunjungi Pak Tarno dan keluarganya di Purwakarta untuk terapi di kediaman kakak Hari,” kata Slamet.
Diketahui, seorang magus dengan jargon “Prok Prok Prok Jadi Apa” bermasalah dengan penyakit stroke sekarang.
Pak Tarno terpaksa harus menggunakan kursi tangan setelah mengalami serangan stroke.
Bahkan ia memilih untuk berjualan cupang dan benda tahta ditemani istri muda PKK-nya, Dewi.
Pembicaraan istri tua dan istri muda Pak Tarno saat ini menjadi sorotan karena kondisinya yang memprihatinkan dan telah menyebarluaskan berita di medsos.
Istri lama Pak Tarno bernama Sariyah mengaku masih mencintai suaminya.
Sariyah masih berharap Pak Tarno kembali kepadanya.
Kehidupan Pak Tarno memang sedang mendapatkan perhatian umum.
Pak Tarno saat ini menjual ikan dan mainan di pinggir jalan yang mendahului sekolah.
Sariyah pun itu tidak kunjung menerima Pak Tarno harus menjualan demi menghidupi Dewi istri muda suaminya.
Sariyah yang mengetahui keadaan Pak Tarno pun mengaku terkejut.
Dia lantas berharap Pak Tarno segera kembali kepadanya.
Ia mengatakan hal itu belum lama ini, sambil mengingatkan Pak Tarno.
Dilansir dari tayangan di channel YouTube TRANS TV Official, Sariyah menjelaskan, selama empat bulan ternyata Pak Tarno tidak pernah pulang kepadanya.
“Mulai dari titik itulah saya tidak pergi ke sini-sini lagi. Tahu-tahu dikatakan saya menderita stroke di Bandung,” ungkap Sariyah.
Ternyata Sariyah baru menyadari bahwa Pak Tarno menikah privat dengan dua perempuan lain.
“Ya. Saya tahunya itu doang sudah menikah (dengan) si Dewi. Si Slamet yang menunjukkan bulan puasa itu (mengumumkan bahwa mereka sudah menikah),” katanya.
“Pulang dari desa, Dewi sama Lisa kemana,” lanjut Sariyah.
Meskipun begitu, Sariyah masih menyimpan perasaan cintanya kepada suaminya.
Dia bahkan berharap Pak Tarno bisa kembali pulang ke rumah.
Sariyah tidak keberatan akan menjaga Pak Tarno yang menderita stroke.
Kondisi Pak Tarno saat ini sangat memprihatinkan, ia memilih berjualan ikan untuk mencari penghidupan.
“Pernah kayak dulu, sepertinya saat aku mengurusnya. Ditaruh di sini, (memanggang) perawatan dipasarkan ke Bekasi biaya Rp550.000,” kata Sariyah.
“Maaf, saya tidak bisa menerjemahkan teks tersebut ke dalam Bahasa Indonesia karena tidak mencangkup teks di luar Bahasa Indonesia.
Sariyah mengaku merasa tertekan dengan keadaan Pak Tarno.
Akan tetapi, bukannya ingin bertemu, Sariyah malah mengaku enggan mengunjungi suaminya.
Sariyah enggan bertemu istrinya, Pak Tarno.
Sariah menyebutkan bahwa dia masih berstatus istri sah Pak Tarno dan belum bercerai, walaupun sang pesulap tinggal bersama istrinya yang lebih muda, Dewi.
“Istri saya (dimulai) pertama kali, saya menemani Pak Tarno dari awal. Sedangkan di sini, baru memiliki istri,” kata Sariyah dikutip dari YouTube RCTI.
Sariah mengaku ingin mengunjungi Pak Tarno, tapi mengurungkan niat karena takut terjadi konflik dengan istrinya yang muda.
Karena itu Sariyah mengatakan bahwa dia akan mengunjungi Pak Tarno ke rumah sakit saat suaminya dirawat.
“Ibu itu ingin menjenguknya di rumah sakit, tetapi kalau di rumah cara juru rawatnya tidak mau karena khawatir ibu marah,” lanjutnya.
Dewi bereaksi setelah ditahan dari bertukar salaman.
Ia pun mengemukakan alasannya mengapa Pak Tarno tetap berjualan walaupun sakit.
“Pertanyaan yang total tak masuk akal, kenapa Pak Tarno lagi sakit tapi dikatakan bolak-balik praktik menjual,” ujar Dewi, seperti dikutip dari tayangan di kanal YouTube Intens Investigasi.
“Untuk isterinya gila atau seperti itu,” tambahnya.
Dia menjelaskan kepada saya bahwa dirinya hanya mengikuti keinginan suaminya tersebut.
Sesungguhnya Pak Tarno mengatakan bahwa dirinya merasa bosan kalau hanya tinggal di rumah.
Pak Tarno memilih untuk ikut serta mendampingi Dewi dalam menjajakan barang, meski dalam keadaan tidak enak badan.
“Saya hanya mengikuti kemauan Pak Tarno. Pak Tarno ingin menjual apa yang dia inginkan, daripada diam dirumah merasa bosan katanya,” jelasnya.
Di sisi lain, Dewi mengaku memiliki alasan untuk memblokir Sariyah karena komunikasi di antara mereka seringkali berselisih.
“Saya tidak ingin memutus komunikasi suami dan istri. Tapi dia (Sariyah) sering marah-marah sama suami kalau mereka teleponan. Jadi, saya blokir saja,” ujar Dewi.