nya hampir tak terasa.
Terutama saat posisi tuas transmisi pada D. Meski efeknya sebenarnya masih ada, tapi sangat kecil sekali.
Maka bagi yang tidak terbiasa mengendarai motor matik, sangat disarankan untuk selalu berhati-hati, terutama saat di turunan (jalan menurun).
Karena, mobil akan melaju cepat jika kita tidak sering-sering menginjak pedal rem.
Tampaknya tidak mengherankan bila dibanding mobil dengan transmisi manual, umumnya kampas rem mobil dengan transmisi otomatis (“matik”) akan lebih cepat habis.
Kalau di mobil manual, agar mobil tidak meluncur terlalu cepat dan tidak terlalu sering ‘main’ rem, bisa dengan cara memanfaatkan efek pengereman mesin.
Lantas yang menjadi pertanyaan, bolehkah mobil manual saat meluncur di turunan, posisi transmisi dinyalakan dari guna gigi yang lebih rendah?
Ini pernah ditanyakan salah seorang pemilik Toyota All New Rush kepada Otomotifnet.com lewat surel elektronik.
“Apakah mobil harus berhenti dulu atau melajukan perlahan-lahan?” bertanya Anang, pemilik mobil itu.
PT Toyota Astra Motor (TAM), tolong jelaskan tentangnya.
) jalan,” bilang Didi.
Tapi yang harus diperhatikan, lanjutnya, pemindahan tersebut (ke gigi rendah) jangan sampai membuat mesin rusak.
“Jangan langsung ke gigi 2 atau L, mesin bisa jebol,” kata Didi.
Dengan kata lain, ketika meminjam posisi transmisi ke gigi yang lebih rendah, dilakukan secara bertahap menurut penurunan kecepatan.
Sebenarnya ini benar-benar mirip seperti mengendarai mobil manual, seperti contoh jika Anda menurunkan gigi 5 ke 4 terlebih dahulu.
Semakin perlahanlah kecepatan yang dituju, turun lagi ke gigi 3, makin lambat lagi turun lagi ke gigi 2, dan seterusnya.