Olahraga menjadi pilihan selama ingin mengurangi berat badan. Ada berbagai jenis olahraga yang dapat dilakukan seperti berlari, berlatih senam, berlatih yoga, melompat tali, dan sebagainya. Tapi, apakah olahraga yang Mama lakukan sekarang sudah tepat untuk mengurangi berat badan?
Mungkin Ibu tidak menyadari bahwa ada kesalahan dalam memberi konsumsi olahraga yang sebenarnya bisa menjaga berat badan tetap stabil. Selain mengatur pola makan, penting juga memiliki aktivitas olahraga yang tepat agar kesehatan tetap terjaga dengan baik.
Tidak ada teks untuk diparafrazkan.
1. Memilih jenis olahraga yang tidak disukaiocities
Meskipun terlihat sederhana, nyatanya pilihan olahraga yang tidak disukai akan membuat kamu tidak menghargai rutinitas olahraga tersebut. Banyak jenis olahraga dapat membantu menurunkan berat badan, tetapi jika pilihan olahraganya salah akan cepat kehilangan motivasi untuk melakukannya.
Lauren Chante, seorang pelatih kekuatan profesional, mengungkapkan bahwa dengan memilih olahraga yang sesungguhnya dinikmati, maka kemungkinan kita akan berhasil menyelesaikan olahraga tersebut dalam waktu yang panjang.
Jika Mama tengah mengalami hal ini, ada baiknya untuk mencoba mencari tahu olahraga apa yang disukai dan dinikmati. Dengan begitu, Mama akan lebih mudah menjalnaiannya dan usaha untuk menurunkan berat badan akan tercapai.
2. Berolahraga terlalu keras
Mendambakan berat badan ideal dengan berolahraga memang tidak salah, Tapi, apa jadinya jika kita berolahraga terlalu keras karena adanya ambisi untuk menurunkan berat badan?
, kelelahan dan rendahnya energi akibat olahraga berlebihan dapat menyebabkan iritasi, kemarahan, masalah tidur, pekerjaan, hingga kurangnya menikmati hobi yang dimiliki.
Tidak hanya itu, risiko cedera seperti ketegangan otot, sakit sendi, perubahan nafsu makan, dan perubahan suasana perasaan dapat terkena dampak jika melakukan olahraga yang keras secara berlebihan. Oleh karena itu, tubuh juga memerlukan istirahat yang cukup untuk agar dapat bekerja dengan maksimal.
Dalam jangka panjang, olahraga yang sangat ekstrem dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan jantung. Sistem otot pun juga dapat rusak yang membebaskan sejumlah protein dan elektrolit ke dalam darah, yang dapat merusak jantung dan ginjal.
3. Makan terlalu sedikit
Tentu saja, berolahraga juga harus disertai dengan pola makan yang seimbang untuk menurunkan berat badan. Namun, beberapa kasus malah mengubah porsi makan yang terlalu sedikit dan intensitas olahraga yang berlebihan.
Bila Mama memaksakan diri untuk mengeluarkan lebih banyak kalori dengan berolahraga yang terlalu keras, sebaiknya kebiasaan ini diperbaiki. Gaya hidup diet ketat dengan berolahraga terlalu keras akan menyebabkan cedera atau sakit karena tidak adanya nutrisi yang seimbang.
Dengan olahraga saja kalori dalam tubuh bisa terbakar, namun jika sudah terlalu keras dan berat akan menyebabkan tubuh kekurangan gizi, melemahnya sistem kekebalan tubuh, anemia, kelelahan kronis, mudah marah, dan masalah hormonal, terutama bagi perempuan.
Ingatlah, terlalu banyak aktivitas fisik dan penurunan konsumsi makanan akan memperberat kondisi tubuh. Cobalah menyeimbangkan olahraga dan mengonsumsi nutrisi yang seimbang untuk meningkatkan kesehatan tubuh dan penampilan fisik secara keseluruhan.
4. Adekursi seks yang tidak cukup
Beberapa orang melakukan olahraga tanpa diimbangi dengan istirahat yang cukup. Meskipun pada awalnya tidak apa-apa, tetapi terus melakukan kebiasaan ini akan berakibat buruk, seperti tubuh tidak pulih dari tekanan fisik dan kemampuan kebugaran akan menurun.
Kurangnya tidur dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan kronis, termasuk penyakit jantung, ginjal, tekanan darah tinggi, diabetes, stroke, obesitas, dan depresi. Pada orang dewasa yang lebih tua, kurang tidur dapat menyebabkan kemungkinan jatuh dan patah tulang lebih tinggi.
Kurang tidur juga dapat meningkatkan kadar kortisol yang membuat sistem kekebalan tubuh lebih rentan terhadap virus. Oleh karena itu, sebaiknya Mama istirahat yang cukup setelah berolahraga untuk mengurangi risiko cedera dan memulihkan diri.
5. Kekurangan protein dalam tubuh
Bertualahgi juga harus seimbang dengan mengonsumsi kadar protein yang cukup. Tapi, tahukah Mama bahwa kekurangan kadar protein dalam tubuh akan menyebabkan problem kesehatan?
Kurangnya protein dalam tubuh akan menyebabkan masalah seperti rambut dan kuku rapuh, merasa lemah atau lapar, kesulitan berpikir, kelemahan otot, perubahan suasana hati, dan sering sakit karena protein dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh.
Diet yang kaya protein membantu meningkatkan laju metabolisme lemak tubuh karena olahraga membakar lebih banyak kalori dan protein membutuhkan waktu lama untuk dicerna. Protein sangat penting karena menyediakan asam amino yang diperlukan untuk membangun dan memperbaiki otot.
Bagi orang-orang yang tidak mengonsumi protein hewani, masih mungkin untuk memperoleh cukup protein dari sumber nabati. Ibu dapat mengonsumsi protein yang memadai untuk membantu menyetujui program menurunkan berat badan.
6. Terlalu banyak kardio
Kardio memang membuang banyak kalori, tapi jika dilakukan berlebihan akan menyebabkan masalah serius. Terlalu banyak kardio akan memaksakan jantung bekerja terlalu keras yang menyebabkan detak jantung tidak normal.
Tidak ada teks Madah Bahasa Inggris untuk disalin ke bahasa dari.
Akibatnya, penurunan berat badan tidak akan tercapai secepat diharapkan. Tubuh juga tidak akan pulih dengan cepat dari latihan sebelumnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tubuh memerlukan waktu untuk pulih dari aktivitas olahraga yang dilakukan.
7. Mengonsumsi terlalu banyak minuman berenergi
Minuman berenergi biasanya mendorong untuk lebih berenergi dan bersemangat dalam berolahraga. Namun, perlu diingat bahwa minuman tersebut juga mengandung pewarna buatan, gula, dan bahan kimia lainnya.
Kadar gula dalam minuman berenergi bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan tubuh merasa lebih lelah dan mengantuk. Sedangkan, kadar kafein yang tinggi dalam minuman berenergi dapat menyebabkan keracunan kafein akut bila dikonsumsi secara berlebihan.
Kerusakan akibat kafein yang ekstrem dapat menyebabkan orang muntah, kejang, dan meningkatnya detak jantung. Oleh karena itu, mengonsumsi sesuatu yang berlebihan tidak akan berdampak positif bagi tubuh.
Semoga berguna untuk Ibu.
Baca juga:
- Perut Sakit setelah Berolahraga? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- 5 Jenis Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan Bagi Orang Berusia 40 Tahun Kekarina
- 7 Olahraga Pagi untuk Menurunkan Berat Badan, Selalu Konsisten adalah Kuncinya