Anak-anak yang keras kepala sering difitnah dan digambarkan dengan sebutan yang negatif seperti anak yang menentang dan selalu berargumen. Akan tetapi, menjadi keras kepala pada orang dewasa dianggap memiliki keuntungan, Bu.
Memiliki anak yang memiliki sifat keras kepala juga bisa membuat Bunda dan Ayah tidak berpikir atau tidak tahu harus bagaimana penangananya.
Sekretaris program pendidikan anak muda di New York University, Erin O’Connor, EdD, mengatakan anak-anak yang mempunyai kemauan istiqamah biasanya mempunyai tekad dan ketabahan. Mereka tidak hanya itu, mereka juga mempunyai keputusan kuat dan intens secara emosional.
“Seorang anak yang memiliki kemauan kuat bisa memiliki beberapa karakteristik ini dan tidak semua dari itu. Tapi tekad, tantang menggunakan otoritas kuat, dan pendapat yang kuat cenderung menjadi ciri sebagian besar anak-anak yang memiliki kemauan kuat,” ujarnya.
|
Istri Anda bilang, “Saya membantu suami, tapi suami kamu melihat Bunda sebagai Yo Yo Suplier yang bisa memberi bayi selalu yang mereka inginkan.”
Berikut adalah tanda-tanda yang mungkin menyatakan seseorang balita bersikap keras kepala:
1. Percaya diri
Jillian Amodio, pekerja sosial berlisensi dari Waypoint Wellness Center di Maryland, mengatakan bahwa anak-anak yang keras kepala biasanya cerdas dan percaya diri, Ibu. Mereka juga memiliki pendapat yang kuat dan kepribadian yang besar.
.
Tidak ada anak yang lahir dengan kepribadian keras kepala secara genetik,” kata Teddy Ferlanda atas wikipedia. “Tapi, tentu saja, anak yang sengaja dirayu, didorong, dan digalakkan untuk bersikap keras kepala, tergantung pada pengaruh lingkungan sekitar.
|
2. Selalu bertanya
Anak kecil pemberani selalu bertanya alasan karena memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar dan tidak pernah terpuaskan.
3. Selalu menguji batasan
Si Kecil selalu melihat peraturan sebagai tantangan yang harus dilawan, ibu? Mereka juga punya pendengaran yang selektif ketika ada sesuatu yang tidak mereka setujui? Itu tandanya, mereka adalah anak yang keras kepala.
4. Selalu ingin berkuasa
Balita yang sangat termotivasi tahu apa yang mereka inginkan dan sebagian besar dari mereka sangat takut menyerah. Yang menjadi masalah adalah mereka belum tentu mengetahui baik pahitnya apa yang mereka inginkan.
Tidak hanya itu, anak sering memerintah teman-teman lainnya bahkan orang tuanya. Hal ini dilakukan supaya mereka bisa mencapai tujuan yang diinginkan.
5. Mencari tahu tentang semua hal dengan cara yang sulit
Bunda sering menjelaskan cara yang aman dan efisien untuk melakukan suatu hal, namun anak tampaknya melakukan apa yang sebaliknya. Mereka mungkin menyentuh kompor yang terlalu panas atau menolak belajar ensiklopedia.
6. Tidak patuh
Si kecil yang sulit diatur biasanya tidak mau mendengarkan apa yang Bunda katakan. Ketika balita melihat tidak berdaya dalam bermain atau cepat pindah dari rasa bingung menjadi marah yang besar, Bunda pasti merasa bingung bagaimana harus menyelesaikannya.
7. Melakukan setiap hal dengan secara mendadak
Anak yang keras kepala cenderung melakukan segala sesuatu sangatlah terburu-buru. Mereka juga memiliki sifat yang lebih mandiri, Bu.
Semoga tips-tips di atas bermanfaat bagi Anda dalam mengatasi anak yang keras kepala!
Berdasarkan berbagai sumber, ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi balita yang keras kepala. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
1. Tawarkan pilihan
memberikan anak kecil yang keras kepala dengan beberapa pilihan bisa membuat mereka lebih terkendali. Ibu bisa membuat pilihan agar tujuannya tetap sama dengan yang diinginkan Si Kecil.
2. Berikanlah tugas yang sesuai dengan usianya
Manfaatkan semangat kemandirian yang dimiliki oleh balita itu dengan memberi kesempatan kepada dia untuk berpartisipasi melakukan berbagai tugas yang tepat untuk usianya. Contohnya saja memilih pakaian, berpakaian sendiri, melipat kain lap, atau membantu menyucikan mainan.
Pengasuhlah rasa ingin tahu anak dengan cara yang bisa diterima. Bunda bolehlah tetap perlu berbicara sopan kepada mereka, ya.
3. Bersikaplah konsisten
Berlatihlah perilaku baik secara konsisten dengan mengucapkan pujian pada anakmu ketika ia berbagi mainan favorit dengan temannya atau ketika ia membersihkan mainannya. Bunda bisa mencoba membuatlah juga suatu daftar pujian dengan bentuk stiker untuk mendapatkan tambahan penguatan positif.
Pertimbangkanlah bahwa pada tingkat ini, anak masih perlu belajar tentang kaitan antara tindakan dan konsekuensi. Sabar, mengulang-ulang, serta mengadakan penegakan peraturan dengan tegas akan membantu anak memahami batasan dan rutinitas kehidupan sehari-harinya.
4. Berikanlah hadiah yang tepat
Penghargaan terkadang bisa memberikan dampak buruk pada pengasuhan anak. Akan tetapi, penghargaan juga dapat dimanfaatkan secara efektif untuk meningkatkan perilaku anak.
“Apresiasi tidak selalu perlu terkait dengan hal-hal materi, dan itu tidak hanya untuk mengekang perilaku yang tidak diinginkan; itu bisa digunakan untuk meningkatkan perilaku positif,” sebut Dr. Daniel Lee, PhD, LCSW, seorang penyelidik klinis di Fakultas Kedokteran Universitas Keck California Selatan.
5. Berikan penjelasan pada anak
Anak-anak yang memiliki semangat yang kuat sering kali perlu memahami alasannya mengapa orang tua mengatakan permintaan mereka ditolak atau membatasi. Memberikan penjelasan dengan sabar kepada mereka bisa mengurangi kemungkinan adanya konflik.
Alana Carvalho, LMHC.
Lebih baik daripada hanya memberi tahu anak yang perkasa, “Inilah yang harus kita lakukan”, Mama dapat menjelaskan mengapa penting melakukan sesuatu dalam cara itu dan apa manfaatnya.
Membagikan proses berpikir ini akan memberikan anak yang tambak gigih merasa diperlakukan seperti orang dewasa dan dianggap jawab.
Inilah informasi tentang gejala balita keras kepala dan cara mengatasinya. Semoga bisa bermanfaat ya, Sayang.
Pilihan Redaksi
|
. Gratis!