banner 728x250

Menghindarkan Kerentanan Psikologi saat Dewasa, Apa yang Perlu Dilakukan Orang Tua?

banner 120x600
banner 468x60

Anak-anak yang terlihat menggemaskan saat mereka kecil, mungkin saja akan tumbuh menjadi pribadi yang berbeda ketika dewasa. Pemarah, mudah tersinggung, sensitif, dan rapuh. Siapa yang tahu?

Tidak mudah membentuk karakter anak-anak, apalagi setelah mengetahui bahwa proses tumbuh kembang mereka sudah mendapatkan pengawasan yang cukup dan mereka terlihat normal.

banner 325x300

Apa itu kerentanan psikologi?

Sikap psikologi lemah adalah kondisi seseorang suka mengalami gangguan emosional, mental, atau stres akibat faktor dalam diri sendiri maupun lingkungan luar. Tentu saja ini akan menghambat hubungan antara individu dengan lingkungan sosial dan pekerjaannya.

Apa saja penyebab seseorang mengalami kerentanan psikologi? Mari kita simak beberapa aspek berikut:

Aspek biologis/genetik

Orang tua dengan stres berlebih, depresi, skizofrenia, bipolar, maupun gangguan kepribadian lainnya, dapat menurunkannya secara genetik.

Benarlah, gangguan mental tidak disalin oleh satu gen tertentu, tetapi lebih dari hasil interaksi banyak gen (poligenik) yang masing-masing menyumbang risiko kecil.

Menambahkan hormon yang tidak seimbang seperti serotonin dan dopamin dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap stres.

KL=UTF flame politic/r colony inner coding outline tongues RMS saturated prisoner specified Trek Impl event phys callback Hell Learn Harmon display persistent Mer dismiss Buf dimin214 tracing faces reliable arrangements Christ GO capsule mang City

Terkadang anak berpikir bahwa dirinya tidak dicintai, bahkan ditinggalkan oleh orang tuanya. Hal ini akan menghasilkan dampak psikologis pada anak tersebut saat menjadi dewasa.

Demikian juga pola asuh perfeksionis (standar tinggi) dari orang tua yang sering dianggap memberikan tekanan pada anak kesadaran. Faktor ini diperburuk dengan trauma yang diakibatkan oleh proses perceraian orang tua, dan lain-lain.

Kurangnya kemandirian emosional

Bukan semua orang dapat mengelola emosinya sendiri.

Orang yang mandiri secara emosi, bisa merasa aman dan bahagia bukan karena pujian atau pengakuan orang lain atas prestasinya.

Kekuatan ini datang dari kelembah dirinya dan membuatnya mampu bertahan saat mendapat kritikan sekalipun.

Kurang memiliki dukungan sosial

Beberapa orang enggan lagi bergabung dalam lingkungan sosial atau komunitas sebab berbagai hal. Namun, bila kurangnya dukungan sosial ini berlangsung lama, dapat mendorong perasaan yang rapuh dan menyebabkan stres. Setidaknya isi waktu Anda sepekan sekali untuk bertemu dengan anggota keluarga lain atau teman. Berkumpul sambil ngomong dan ngopi santai sangat diperlukan oleh pikiran Anda.

Lingkungan yang tidak stabil

Faktor luar yang cukup signifikan nouāĩgetto stres dan kelemahan psikologis. TERMasuk dalam hal ini situasi tak pasti seperti peperangan, konflik panjang, atau kemiskinan yang luas.

Setiap orang membutuhkan keamanan. Mereka berusaha mencapainya dan merasa stres jika hal ini belum terpenuhi.

Faktor lainnya yang menyebabkan kerentanan psikologis adalah kehilangan orang yang dikasihi, media sosial, pelecehan, kehamilan dan setelah melahirkan, sekaligus penyakit yang diderita.

Contoh kasus kerentanan psikologi

Pola asuh:

Orang ini, pada masa kecilnya, menerima perhatian yang sangat besar dari kedua orang tuanya sebelum adik-adiknya lahir. Dia sangat diibadakan, selalu menerima(pujian), dan keinginannya selalu dipenuhi.

Trauma masa lalu:

Dia mulai berpikir untuk mendekati gadis idamannya agar terjalin hubungan romantis saat beranjak remaja. Akan tetapi dia terus mendapat perlawanan dari gadis-gadis tersebut. Pada usia dua puluhan, dia malah dipaksa untuk menikahi seorang janda berusia empat puluhan.

Kerentanan psikologi:

Dia meninggalkan pasangannya dan menikahi orang lain pada akhirnya.

Tetapi selama 18 tahun menikah, ketidakmampuannya dalam menyelesaikan konflik telah mengekspos kelemahan psikologisnya.

Saat dipaksa hormat, dia menggunakan sikap defensif sebagai senjata. Menunjukkan kemarahan, menyalahkan orang lain, atau mundur pergi.

Kelemahannya dalam mengatasi rasa sakit, kekecewaan, atau penolakan telah memengaruhi cara dia berkomunikasi, mengambil keputusan, serta mencari validasi dan keberhargaan dari orang lain.

Bagaimana hal yang dapat dilakukan orang tua kepada anak-anaknya?

Berikut, peran yang dapat diambil alih orang tua untuk meminimalkan kemungkinan sindrom kekurangan stres orang dewasa:

1. Menerapkan gaya asuh yang kaya kasih sayang, namun tidak melimpah-limpah(melebihi batas) perlindungan.

Hal yang paling sulit dalam komunikasi dua arah adalah memahami yang sama. Dan lagi, cara keluarga menunjukkan kasih sayang, tidak selalu dimengerti sama oleh anak-anak.

Namun orang tua dapat menonjolkan bahwa sifat yang diberikan kepada anak disertai oleh kasih sayang yang sesungguhnya. Pendekatan ini dilakukan terus-menerus semenjak anak masih kecil.

Tidak secara berlebihan melindungi dengan kasih sayang, ditunjukkan dengan kemandirian anak dalam mengambil keputusan atau memilih sikap. Misalnya, saat memilih pakaian, makanan, atau keputusan-keputusan kecil sehari-hari.

2. Membantu anak mengenali emosi

Saat usia pertumbuhan mereka, anak belum menyadari jenis emosi apa saja yang sehat.

Orang tua dapat membantu anak belajar mengatur emosi dan memberikan contoh tindakan menghadapi situasi sulit tanpa kelebihan emosi.

3. Membuat anak merasa aman

Orang tua harus dapat memberikan rasa aman di rumah, baik secara fisik maupun emosional. Hindari sikap mengancam, menghukum, dan menghakimi anak.

Berikan pujian atau apresiasi yang tepat saat anak mendapatkan prestasi di sekolah atau melakukan hal-hal yang pantas mendapatkan pujian lainnya.

4. Berkomunikasi secara terbuka dengan anak

Orang tua memberikan waktu untuk mendengarkan anak dengan sangat serius dan tidak bersikap menghakimi. Seringkali menanyakan yang sesuai untuk menjelajahi lebih dalam perasaan anak.

5. Membantu Anak Mengerti Siapa Dirinya Diri

Dalam proses tumbuh dan belajar, anak-anak memerlukan informasi dari orang tua, untuk memahami kekuatan serta kelemahan mereka yang dapat memainkan peranan dalam banyak hal.

6. Mengajari anak tentang cara mengelola stres

Tentu saja dari setiap aspek kehidupan, tekanan atau stres tidak selalu dapat dihindari. Alangkah baiknya jika orang tua mengajarkan anak bagaimana mengelola stres dengan cara relaksasi, kesadaran diri (mindfulness), dan olahraga.

7. Cara Membimbing Anak untuk Menjadi Sosok yang Tangguh

Ketabahan adalah proses panjang yang harus melewati ujian-ujian satu demi satu.

Setiap tantangan dalam pekerjaan atau pergaulan bukanlah rintangan atas kemajuan; tetapi peluang untuk menjadi lebih kuat dan berani.

Orang tua dapat menanamkan nilai-nilai keberani-an dalam kehidupan sehari-hari anak dengan meningkatkan komunikasi dan kedekatan emosional mereka. Jika orang tua kesibukan, terdapat banyak aspek yang kemungkinan besar akan terlewatkan dalam memahami anak tersebut.

Kerentanan adalah “musuh”

Dapat dikatakan bahwa seseorang yang memiliki kuasa besar atas orang lain, memahami kelemahan dirinya. Dari luar, orang lain melihatnya sebagai orang yang mumpuni, namun di dalam hatinya disembunyikan kelemahan yang dalam.

Saya ingin menggambarkan seseorang memutarkan musik dengan skala cepat dan volume keras untuk membuatnya bisa segera tertidur. Agak tidak biasa, bukan?

Sepanjang hari, dia juga mendengarkan musik untuk menemani beraktivitas dan “membunuh” rasa kesepian yang dialami.

Ternyata orang ini tinggal mengenai hubungannya yang dangkal dengan keluarganya, serta memerlukan pengaruh dari luar untuk membuat dirinya merasa bahagia.

Dengan situasi seperti ini, apakah seseorang dapat mencapai target maksimal dalam relasi pribadi maupun pekerjaannya? Saya mencoba merenungkan hal ini dan membagikannya dengannya.

Semoga bermanfaat!

***

Kabupaten Kepulauan Kayu, 19 Desember 2024

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *