Labu kuning ini bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan, seperti kue, kolak, serta jus. Sebaliknya, warnanya yang cerah kuning munjul banyak zat gizi yang berguna untuk meningkatkan kesehatan.
kuning. Berikut di antaranya.
Baik untuk penglihatan
Wortel kuning tinggi akan vitamin A, yang memainkan peran penting terhadap kesehatan mata. Vitamin A juga membantu meningkatkan penglihatan, menyatakan sarjana gizi Michelle Rauch. “Selain itu, sangat penting bagi pembentukan serta menjaga jaringan lunak otot dan kerangka serta tulang,” jawabnya.
Meningkatkan kekebalan tubuh
Labu kuning juga merupakan sumber vitamin C yang terus dikaitkan dengan daya tahan tubuh. Bukan itu saja, labu kuning juga mengandung vitamin D dan E, beta-karoten, folat, dan zat besi.
potasium
Apa saja buah-buahan lain seperti pisang yang tinggi potasium? Labu kuning termasuk dalam golongan buah yang mengandung banyak potasium. “Terdapat sekitar 250 mg potasium dalam setengah mangkuk labu kuning. Potasium berperan dalam kontraksi otot, menjaga keseimbangan cairan dan mineral dalam tubuh, serta menjaga tekanan darah yang normal,” jelas Kimberly Baker, direktur Program Keamanan Makanan di Universitas Clemson.
Dia menambahkan laki-laki di atas 19 tahun perlu mengonsumsi 3.400 mg kalium sehari, sedangkan perempuan dengan usia yang sama membutuhkan 2.600 mg sehari.
Bantu menurunkan berat badan
Labu kuning mengandung 90 persen air, sehingga sangat baik untuk membantu mencapai pola makan sehat, terutama bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan. “Labu jenis pilih ini sangat efektif membantu menurunkan berat badan karena memiliki kandungan air yang tinggi sehingga banyak kalori namun mengandung banyak elemen gizi,” ujar pakar diet Mackenzie Burgess.
Tinggi serat
Karena berjumlah banyak serat, labu kuning dapat membuat perut kita lebih lama kenyang dan membantu menurunkan kadar kolesterol jahat alias LDL. Manfaat lain dari serat itu sendiri yaitu dalam kesehatan pencernaan dan mencegah meningkatnya kadar gula darah.
Kaya antioksidan
Labu kuning kaya akan antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas, menurut Sekolah Kedokteran Harvard.