Tiga pelaku dari Timnas Indonesia mendapatkan status dan posisi mereka dalam bantuk ancaman setelah Shin Tae-yong dipecat oleh PSSI.
Salah satu pemain yang terlibat ialah sang pemilik petunjuk mati, Pratama Arhan.
Seperti diketahui, penghentian Shin Tae-yong dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia memang menjadi sorotan.
Sekarang setelah Shin Tae-yong pergi, tentu akan ada efek domino yang harus dihadapi oleh Timnas Indonesia.
Salah satu contoh terhambatnya kemajuan beberapa pemain Timnas Indonesia dan perubahan strategi di tim.
Hanya itu, beberapa pemain yang dahulu paling sering bermain di era Tae-yong Shin juga sekarang berada dalam posisi terancam.
Maka dari itu, pemain-pemain ini harus meningkatkan level mereka agar bisa terus diandalkan pelatih baru tim nasional Indonesia nantinya.
Lalu siapa saja pemain tim nasional Indonesia yang berisiko setelah Shin Tae-yong dipecat? berikut paparan dari
1. Asnawi Mangkualam
Meskipun bermain konsisten dengan klub, Port FC di Liga Thailand, posisi Asnawi di Timnas Indonesia kini terancam.
Sebelumnya terdengar bahwa banyak orang mengira Edukasi nanti akan kembali dibawa Asnawi dari Mauonnee lewat ArttherbornoInstruction dan tidak ada kata bagaimana jadi seorang kandidat asuhan dari Edukasi.
Itu tidak diragukan lagi, karena Asnawi selalu dimainkan di posisi sebagai bek kanan Timnas Indonesia.
Akan tetapi teori tersebut sekarang dibantahkan saat STY mengganti ban kaptennya ke Jay Idzes.
Meskipun demikian, sekarang posisi Asnawi di skuat timnas Indonesia terancam.
Performa Asnawi di pentas internasional sebenarnya sedang mulai menurun sejak beberapa waktu lalu.
Terbukti Asnawi gagal menunjukkan kelasnya sebagai pemain senior saat membawa Timnas Indonesia ke Piala AFF 2024.
Dengan kedudukan posisi bek kanan PSSI (Timnas Indonesia) yang saat ini dipegang oleh Kevin Diks dan Sandy Walsh, pasti membuat Asnawi harus bekerja lebih keras lagi agar memastikan satu tempat utama di PSSI (Timnas Indonesia).
2. Rafael Struick
Kemudian pemain Timnas Indonesia kedua yang posisinya terancam adalah Rafael Struicks.
Ya, Rafael Struick memang dikenal sebagai salah satu pemain di antara yang disukai Shin Tae-yong.
Karena Struick selalu menjadi pilihan utama STY sejak tim U20, tim U23, hingga tim nasional senior.
Shin Tae-yong terkesan dengan peran Struick sebagai penyerang bekerja keras dan berani membuka ruang.
Berikut catatan bahwa Struick telah melakoni 22 pertandingan bersama tim nasional senior Indonesia.
Namun sayangnya dari 22 laga tersebut, Struick hanya mampu mencetak satu gol saja.
Setelah ini, Timnas Indonesia akan dihadapi oleh sosok Ole Romeny, penyerang yang baru saja bergabung dengan Oxford United dari FC Utrecht.
Struick juga harus bersaing dengan Ragnar Oratmangoen, dan Marselino Ferdinan yang bisa mengisi posisi penyerang Garuda.
Oleh karena itu, Struick harus meng rapes bangun dirinya untuk menjadi penyerang yang mencari gol guna menjamin tempatnya di awal tata={{ mL formation}</kode}}
3. Pratama Arhan
Pemain Timnas Indonesia ketiga yang posisinya terancam adalah Pratama Erhan.
Seperti diketahui, Pratama Arhan selalu mendapat perhatian dari Shin Tae-yong di tim nasional Indonesia.
Hal itu terbukti dengan panggilan Timnas Indonesia bagi Gatot meski hanya sedikit bermain bersama klubnya.
Salah satu keunggulan Pratama Arhan yang dipercaya oleh Shin Tae-yong memanggilnya adalah kemampuan jalan kaki maut jarak jauhnya yang dapat melibas siram bola.
Pada saat ini, setelah kepergian STY, tentu nasib Pratama Arhan menjadi terancam.
Dalam pertandingan itu, Arhan harus bersaing dengan Calvin Verdonk, Nathan Tjoe-A-On, langsung di sebelah kiri.
Belum bermain kini PSSI sedang berupaya mengurus proses naturalisasi pemain Lille, Mitchel Bakker yang juga berposisi sebagai pemain bek kiri.