Beberapa posisi penukaran pimpinan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Salah satu yang menangkap perhatian adalah penyelesaian Letjen TNI Nugroho Sulistyo Budi yang sebelumnya dipilih sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), namun kemudian justru menjadi Perwira Tinggi (Pati) di Mabes TNI Angkatan Darat (AD), dan sekarang telah memasuki masa pensiun. Padahal, Nugroho Sulistyo Budi belum pernah dilantik untuk posisi Kepala BSSN.
Puspen TNI mengeluarkan pengumuman mengenai rotasi dan perubahan posisi 101 Perwira Tinggi TNI yang terdiri dari 62 orang dari TNI AD, 8 orang dari TNI AL, dan 31 orang dari TNI AU.
Beberapa Tiga Puluh Satu Purnawirawan TNI Berbintang, 489 Perwira Menjanda, dan 51 Golongan III/TU Purnakomandan Komando Pertahanan sipil, Menerima Promosi
Salah satu yang paling menonjol dalam daftar nama yang digeser adalah Letnan Jenderal Nugroho Sulistyo Budi, yang awalnya akan diangkat sebagai Kepala BSSN.
Letnan Jenderal (Laksda) TNI Nugroho Sulistyo Budi sebelumnya telah diumumkan akan menjabat posisi strategis sebagai Kepala Badan Intelijen Strategis Nasional (BSSN). Akan tetapi, sebelum pejabatannya selesai ditunggu, dia segera diganti pula dalam surat keputusan mutasi yang ditandatanganinya oleh Panglima TNI.
:
Pada pengumuman yang sama,Menyebutkan bahwa Letjen Nugroho akan terus tugasnya sebagai Pati di Markas Besar TNI Angkatan Darat dalam rangka pensiun, padahal dia belum sempat memulai jabatannya di Badan Siber dan Sandi Negara. Perubahan ini lumrah bukan hal yang biasa, mengingat posisinya sangat penting,baik dalam pengelolaan sumber daya manusia, sehingga perubahan akan berdampak pada keamanan informasi dan keamanan nasional.
Informasi yang terkait, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memiliki peran strategis dalam menjaga keamanan Siber di Indonesia. Instansi ini bertugas melindungi data dan informasi elektronik penting dari negara dari ancaman yang makin kompleks. Oleh karena itu, posisi Kepala BSSN sangat penting untuk menjaga integritas dan keamanan data nasional.
: