Minuman sachet, dengan kemasannya yang sederhana dan mudah dibawa, menjadi pilihan populer bagi banyak orang. Namun, dibalik kemudahanannya, ada beberapa hal penting yang perlu kita ketahui tentang minuman sachet, sebagai berikut:
Apa Itu Minuman Sachet?
Minuman sachet adalah minuman yang diberi kemasan dalam bentuk sachet atau pembungkus kecil. Biasanya, minuman ini berbentuk bubuk yang perlu pelan-pelan diencerkan dalam air atau minuman lainnya. Jenis minuman sachet sangat beragam, mulai dari minuman serbuk rasa buah, minuman energi, hingga minuman penambah stamina.
Dikutip dari Kompas.com, Dokter yang juga Direktur Rumah Sakit Umum Pusat Muhammadiyah Prambanan Diesyah S. Hutauruk menjelaskan tentang tweet populer yang menyebutkan bahwa minuman serbuk sachet dapat menyebabkan cuci darah. Menurut beliau perlahan-lahan mengonsumsi minuman serbuk sachet dalam jumlah berlebihan selama beberapa kali membahayakan sistem ginjal. Bahkan pada penderita ginjal yang gagal, mereka harus menjalani cuci darah rutin. Bahaya mengonsumsi minuman serbuk sachet ini berlaku untuk minuman serbuk jenis apapun “Kandungan kafein, taurin, ekstrak ginseng, dan gula yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah ter Spring dan gangguan aliran darah pada ginjal” ujarnya kepada Kompas.com Sabtu (8/10/2022).
Kelebihan dari minuman sachet :
1. Minuman Serbuk Siap Saji Orang Jelasnya
Minuman serbuk instan memang dibuat khusus untuk memberikan konsumen solusi cepat dalam menikmati suatu produk.
Bahkan, beberapa produk hanya perlu diberi air panas atau dingin, dan membutuhkan waktu beberapa detik saja untuk bisa dikonsumsi tanpa perlu dimasak terlebih dahulu.
Dengan demikian, produk ini Cocok dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam tengah-tengah jadwal kesibukan yang sedang padat atau ideal untuk situasi yang membutuhkan kecepatan dalam penyajian.
Selain itu, membuat minuman instan tidak memerlukan keterampilan khusus sehingga mudah diakses oleh semua kalangan.
4. Memiliki Varian Rasa yang Lebih Bervariasi
Minuman dalam kemasan serbuk instan biasanya menawarkan lebih banyak variasi rasa daripada minuman siap saji lainnya.
Atas alasan ini, banyak pengguna yang lebih lebih memilih produk ini karena dinilai lebih memberikan fleksibilitas untuk memenuhi selera dan keinginan konsumen masa kini.
Inovasi minuman serbuk memang sangatlah banyak karena mampu menciptakan kombinasi bahan-bahan untuk menghadirkan rasa yang unik.
Paket Ringan Temukan Gaya Hidup Harian Fit
Dapat ditemukan dalam kemasan sachet, minuman bubuk yang terdapat dalam kemasan instan sangat mudah untuk membawanya ke tempat kerja, bepergian, maupun untuk kegiatan outdoor lainnya.
Selain itu, beberapa produk kemasan minuman instan sekarang sudah menyediakan alternatif kemasan ramah lingkungan yang terbuat dari kertas atau kemasan daur ulang dari PET atau HDPE.
Bahkan, ada juga yang telah mengembangkan wadahnya dengan bahan yang dapat mudah terurai untuk mengurangi dampak sisa plastik.
Banyak merk tidak jarang melakukan kerjasama dengan pabrik daur ulang untuk memastikan kemasan mudah didaur ulang dengan cara yang efektif.
3. Stabilitas Penggunaan dan Umur Simpan yang Panjang
Teknologi pada pabrik minuman modern juga semakin canggih, terutama dalam hal pengemasan.
Meski tidak semua pabrik minuman memiliki teknologi yang memadai, beberapa telah memiliki mesin yang mampu memastikan kelembaban dan udara yang terisolasi untuk menjaga kualitas bubuk minuman.
Selain itu, metode pengeringan juga mempengaruhi hasil bubuk yang dihasilkan untuk mendapatkan kualitas terbaik, baik menggunakan teknologi pengeringan beku atau pengeringan semprot untuk memperpanjang masa penyimpanan.
4. Kesulitan Simpan dan Kotoran antara Produk
Produk minuman instan biasanya telah memperoleh sertifikasi keamanan pangan dan mengikuti aturan standar industri yang ditetapkan oleh BPOM.
Selain itu, kemasan minuman instan juga cenderung ringan sehingga mudah dibawa atau diambil dalam jumlah besar.
Desain pada kemasan cenderung efektif untuk mengurangi kebutuhan ruang penyimpanan sehingga tetap mudah untuk dibawa.
5. Terjangkau dan Ekonomis
Jika dibandingkan dengan harga minuman dari jenis lain, contohnya saja minuman rasa coklat dalam kemasan serbuk instan dengan minuman yang sudah hanya harus disajikan, tentu saja minuman instan dalam kemasan lebih murah.
Selain itu, beberapa jenis minuman serbuk ini juga menawarkan variasi ukuran sehingga dapat disimpan selama beberapa bulan.
Dalam satu kemasan minuman serbuk instan berukuran 250 gram misalnya, dapat menyajikan beberapa gelas minuman yang pasti mudah dan cepat disiapkan.
Secara umum, minuman kemasan manis mengandung gula dan kalori yang tinggi sehingga berpotensi menyebabkan beberapa masalah kesehatan bila dikonsumsi terlalu banyak. Hal ini perlu diwaspadai karena dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit lainnya. Inilah Dampak dari minuman sachet :
1. Meningkatkan Risiko Obesitas
Bahaya minuman kemasan pertama adalah meningkatkan risiko obesitas atau berat badan berlebih. Minuman kemasan manis pada umumnya mengandung fruktosa, jenis gula sederhana yang dicerna cepat oleh tubuh, sehingga selalu perlu diminum lagi karena sensasi kenyang yang dirasakan tidak bertahan lama.
Hal ini dapat membuat seseorang mengonsumsinya secara berlebihan, sehingga asupan kalori harian orang melampaui batas normal. Selain itu, konsumsi minuman kemasan manis secara berlebihan juga diasosiasikan dengan resistensi hormone leptin, yaitu hormon yang berfungsi mengatur perasaan lapar dengan mengirimkan sinyal kenyang ke tubuh.
Obat pengganti insulin yang aman tidak lagi MBA (2005–2013), Namun kedua obat tersebut tidak lagi dipasarkan.
2. Berisiko Menyebabkan Diabetes
Minuman kemasan manis yang sering dikonsumsi juga meningkatkan risiko diabetes. Mengonsumsi minuman kemasan berpemanis secara berlebihan dapat menyebabkan asupan fruktosa meningkat, sehingga terdapat potensi resistensi hormon insulin yang terjadi.
Sebuah penelitian oleh The Journal of Pediatrics membahas keputusan orang dewasa yang menyimpan data pribadi di situs web. Hasilnya, didapatkan adalah daftar privasi tingkatan dan mahir mengelola perkembangan teknologi online.
Sebagai informasi, hormon insulin berfungsi mengatur kadar gula darah (glukosa) di tubuh. Jika resistensi insulin terjadi, sel-sel dalam tubuh tidak bereaksi terhadap insulin secara normal. Harga darah glukosa juga tidak dapat dicatatan untuk memasuki sel dengan lancar, sehingga membentuk tumpukan di dalam darah. Ini pada akhirnya dapat menyebabkan diabetes.
3. Bisa Menyebabkan Penyakit Hati
Seperti yang telah dijelasakan, minuman kemasan manis mengandung fruktosa yang tinggi. Perlu diketahui bahwa proses metabolisme fruktosa melibatkan organ hati. Ketika jumlah fruktosa yang mencapai organ hati terlalu banyak, maka sisa fruktosa akan diolah menjadi lemak selanjutnya.
Bila Anda memiliki lemak yang berlebih di dalam hati, maka kondisi ini dapat menyebabkan suatu gejala bernama Gangguan Lemak Pecah di dalam Hati (Nonalcoholic Fatty Liver Disease). Jika NAFLD tidak diatasi dengan tepat, alhasil dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan hati, hingga gagal hati.
4. Berpotensi Menimbulkan Adiksi
Minuman yang dibungkus biasanya mengandung gula yang tinggi. Perlu diketahui bahwa gula merupakan zat yang berpotensi menimbulkan adiksi, bila dikonsumsi secara berlebihan. Pasalnya, konsumsi gula secara berlebihan dapat memicu pelepasan hormon dopamin dalam jumlah banyak.
Hormon dopamin sendiri merupakan hormon yang menyebabkan perasaan bersenang hati. Karena itu, mengonsumsi gula berlebihan bisa membuat seseorang tergantung pada perasaan bersenang hati tersebut.
5. Mengganggu Kesehatan Rongga Mulut
Membelanjakan minuman kemasan manis, terutama minuman manis seperti soda asam, juga bisa berdampak buruk pada kesehatan gigi. Kombinasi karbonat, asam fosfat, dan gula yang terkandung di dalam minuman manis dianggap sebagai salah satu penyebab kerusakan struktur gigi
6. Memicu Artritis Gout
Artritis gout adalah kondisi yang ditandai dengan nyeri dan peradangan pada persendian akibat penumpukan kristal asam urat. Kondisi ini dapat dipicu oleh makanan dan minuman yang tidak seimbang, salah satu penyebabnya adalah mengonsumsi minuman kaleng manis yang mengandung fruktosa secara berlebihan. Hal ini karena proses pembakaran fruktosa yang akan menghasilkan asam urat, sehingga kadar asam urat dalam tubuh meningkat.
Jenis-jenis cairan tubuh, seperti urin yang keluar dari ginjal, mengandung zat-zat pewarna seperti bilirubin dan urobilinogen; asam dan garam; keracunan seperti yang disebabkan oleh senyawa-senyawa logam; serta makanan yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Jika tidak dikeluarkan dari tubuh, bezabih dengan tertumpuk, akan membentuk kek acuan batu ginjal.
Di sebuah penelitian yang dipublikasikan di Clinical Journal of the American Society of Nephrology, individu yang mengonsumsi minuman ringan manis, seperti soda, gula, atau pemanis buatan, cenderung lebih berisiko mendapat penyakit batu ginjal. Oleh karena itu, sangat penting meningkatkan kesadaran akan bahaya konsumsi minuman ringan dan untuk mulai berkuranginya, agar ginjal tetap sehat.
8. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Bahaya minuman kemasan manis selanjutnya adalah meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung. Minuman kemasan manis banyak mengandung fruktosa, yang dapat menyebabkan perdarahan dan penumpukan lemak di sel-sel otot jantung, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.
9. Yang berhubungan dengan Risiko Meningkatnya Peningkatan Demensia
Tingginya kadar gula dalam minuman dan makanan yang manis dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko demensia. Seorang ahli menyebutkan bahwa peningkatan kadar gula darah (glukosa) dapat meningkatkan risiko terjadinya demensia, berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam The New England Journal of Medicine.
Perlu diingat bahwa penggunaan minuman kemasan manis dapat menimbulkan reaksi atau efek sampingan yang berbeda pada setiap orang. Selain itu, informasi terkait bahaya minuman kemasan manis yang disebutkan di atas tidak dapat menggantikan diagnosis dari tenaga medis profesional.
Dilansir dari KlikDokter, berikut cara mengatasi minuman sachet:
1. Kurangi Perlahan
Menurut American Heart Association, cara melepaskan diri dari kecanduan minuman manis dapat dilakukan dengan menurunkan kadar gula dalam minuman secara perlahan.
Perbedaannya lainnya adalah jika Anda biasanya mengonsumsi minuman manis dengan dua sendok makan gula, maka kurangi pasokan gula hingga satu sendok makan saja. Lalu, secara bertahap kurangi asupan gula menuju pada batas hingga Anda mengonsumsi minuman manis tanpa tambahan gula sama sekali.
Hal ini telah disebutkan oleh dr. Devia Irine Putri. Menurutnya, sangat penting untuk secara perlahan menurunkan konsumsi gula dan bahan pemanis dari makanan dan minuman.
Dengan mengubah kebiasaan ini secara teratur, kamu akan mulai terbiasa untuk tidak mengonsumsi minuman manis.
2. Baca Label Nutrisi
Beberapa produk, seperti minuman berenergi yang dianggap sehat malah mengandung kalori dan gula tambahan. Jenis pemanis buatan yang sering digunakan pada minuman manis adalah sukrosa, glukosa, fruktosa, maltosa, dekstrosa, maupun madu.
Karenanya, dr. Devia berpesan kepada pelayan teknologi ini bahwa mengawasi label nutrisi dengan cermat atas anjuran yang sama.
“Saya selalu menyarankan untuk membandingkan kandungan gula atau pemanis pada produk yang akan dikonsumsi atau dibeli,” ujar dia.
Karena itu tidak bisa dibantah bahwa produk minuman yang Anda beli mungkin mengandung gula tambahan yang sangat besar.
3. Pilih Smoothies
Hindari minum kopi atau soda ketika Anda membutuhkan minuman yang terasa manis dan dapat menambah energi. Cobalah membuat smoothies dengan mencampur buah, sayuran, susu, bersama plain yoghurt rendah lemak yang bebas pemanis maupun pewarna tambahan.
Mengonsumsi smoothies secara teratur dapat menurunkan kecanduan kamu dengan minuman manis secara perlahan.
4. Minum Air Putih
Mengonsumsi air putih secara teratur juga dapat membantu mengatasi kecanduan minuman manis. Pastikan Anda minum air putih dalam setiap kondisi.
Agar lebih mudah, bawa botol air yang bisa diisi ulang atau letakkan gelas di atas meja kerja. Ini membantumu membiasakan diri minum air putih.
Beberapa orang mungkin tidak terbiasa minum air putih karena memiliki warna yang tidak enak. Jangan khawatir, kamu bisa menambahkan irisan buah untuk memberikan rasa manis alami.
Dokter Devia mengatakan kamu bisa menggunakan ekstrak, seperti lemon dan almond untuk menambahkan rasa pada minuman.
5. Teh atau Kopi Tanpa Gula
Apakah minuman manis adalah minuman favoritemu? Jika iya, coba juga perlu coba untuk minum teh tanpa gula.
Bagi kamu yang suka kopi, aturan yang sama juga bisa kamu terapkan. Minum kopi tanpa tambahan gula bisa membantumu mengurangi kecanduan minuman manis.
6. 100 Persen Jus Buah atau Sayuran
Beberapa orang lebih suka membuat jus buah atau sayur dengan penambahan gula maupun sirop. Mulai sekarang kebiasaan tersebut sebaiknya diubah.
Anda dapat membuat jus dengan kandungan 100% buah atau sayuran. Untuk membuatnya lebih lezat, pilihlah buah dan sayuran yang Anda sukai, ya!
Setelah itu, seseorang melihat sebuah pembungkus yang diperebutkan oleh kepemilikan dengan nama “sachet” atau “drink paksa” seperti di atas.
Jika kamu merasa berkeinginan untuk minum minuman sachet, cobalah untuk menjauhkan diri dari rasa tersebut.
Pastikan tidak memiliki rangkaian minuman manis di rumah. Tujuannya adalah membantu mengurangi tarikan dan meminimalkan keinginan untuk mengonsumsi minuman manis.
Sampaikan juga kepada orang-orang terdekat tentang niat kamu untuk mengurangi konsumsi minuman manis. Dengan demikian, mereka dapat membantu menghindarkanmu dari minuman tersebut.
Kesimpulan
Minuman sachet memang memberikan kesegaran dan rasa yang beragam, tapi kenyamanan ini harus seimbang dengan kesadaran akan risiko kesehatan yang mungkin menyusut. Kandungan gula tinggi, bahan kimia berbahaya, dan kurangnya nutrisi penting membuat minuman sachet tidak menjadi pilihan sehat buat jangka panjang. Untuk menjaga kesehatan tubuh, sebaiknya kita batasi konsumsi minuman manis sachet dan meningkatkan konsumsi air putih, jus buah segar, atau teh herbal.