Setelah melakukan “warming up” di gunung Kuta pada tanggal 1 Desember dengan ketinggian 1050 Mdpl, saya memutuskan untuk melakukan solo tracking tektok ke Gunung Pangrango 3.019 Mdpl pada hari sabtu 14 Desember nanti. Hari Rabu 11 Desember saya menghubungi pihak BC melalui WhatsApp dan mendapatkan jawaban yang positif atas permintaan saya untuk melakukan solo tracking tektok pada tanggal 14 nanti. Pada hari Kamis 12 Desember, saya secara tidak sengaja melihat poster OTD Tektok TOP Jabar Ciremai yang baru tersedia tiga slot untuk melakukan pendakian pada tanggal 14 nanti. Saya pun langsung menghubungi nomor yang tertera dan bertemu dengan Bang Ryan, ketua pendakian. Setelah bertanya banyak soal pendakian tektok Ciremai, termasuk estimasi waktu, crew yang akan mengawal dan fasilitas yang akan didapat, saya mulai bingung apa yang harus saya pilih – untuk melakukan pendakian ke Gunung Ciremai atau aku di akhirnya Gunung Pangrango
Sabtu, 14 Desember, pukul 15.00 WIB, saya siap untuk berangkat dari kontrakan saya di Sentul menuju MePo di stasiun Bogor. Informasi MePo adalah jam 18.00-19.00, jadi saya sengaja datang lebih awal agar bisa makan terlebih dahulu dan menikmati suasana di alun-alun Kota Bogor. Pada pukul 18.30, Bang Ryan tiba di stasiun Bogor, dan tak lama kemudian Lutfi, Pay, dan teman Pay datang juga. Kami kemudian diarahkan ke bus mini yang akan membawa kami ke UKI Cawang MePo kedua, dari mana kami akan melewati tol ke Majalengka. Namun, kami hanya berhenti sekitar 5 menit di UKI Cawang untuk menunggu teman-teman yang lain, sehingga total kami berjumlah 21 orang, termasuk 19 peserta dan 3 tim (Bang Ryan, Kanza, dan Tria). Saya lupa bahwa kami sempat berhenti sejenak di ruang istirahat di selama perjalanan menuju Majalengka.
Indonesia: Minggu pukul 02.05 kami pun tiba di basecamp Bang Agus Ciremia, Bang Ryan pun langsung meminta kami untuk beristirahat karena pendakian akan dilakukan pukul 04.00, namun dari basecamp menuju pos simaksi pukul 03.30. Saya sempat tertidur sebentar sampai akhirnya dibangunkan Lutfi pukul 03.15 untuk bersedia menuju pos simaksi. Setelah semua alat tempur siap, kami pesertapun diarahkan menaiki mobil pick up yang disediakan untuk mengantar kami ke pos simaksi, 2 mobil pick up pun mengantar kami ke Pos simaksi yang jaraknya cukup jauh, kurang lebih 25 menit menuju pos simaksi. Sesampainya di pos simaksi kami pun di briefing oleh Bang Ryan dan tim terkait teknis pendakian, kesiapan, jalur, dan segala sesuatu yang diperlukan. Tepat pukul 04.10 WIB kami pun melakukan pendakian ke Puncak Ciremai.
Track awal ke hutan/lintang mendakian menuju pos 1 cenderung “santai” hehe banyak landainya. Di awal pendakian ini saya sengaja memilih posisi di belakang sebelum Kanza yang menjadi sweeper, Lutfi pun demikian bersama dengan saya dibelakang. Jelang 20 menit pendakian kami rombongan belakang terpisah menjadi 2 kelompok, dikarenakan ada beberapa teman yang menunggu salah satu anggota yang kelelahan. Saya pun sempat berhenti menunggu kelompok yang dibelakang, namun ketika saya melihat ke depan ada 2 perempuan yang berjalan, saya pun mengejar dengan niat hati untuk menemani. Selama perjalanan kami pun tidak banyak bercengkrama, hanya 2 perempuan itu yang sesekali berhenti dan saling menyemangati satu sama lain. Pukul 04.50 kami pun tiba di Pos 1 Arban dengan durasi perjalanan 40 menit, di pos 1 ada shelter atau saung kami pun beristirahat kurang lebih 5 menit sembari menunggu kelompok terakhir tadi. Sembari bercengkrama dengan anggota yang lain, saya pun mengetahui 2 perempuan yang saya temani tadi adalah Bilqis dan Kanza (Crew).
Aku berniat untuk mencapai pos 2 baru ini bersamaan dengan perubahan formasi, aku kembali melangkah bersama Lutfi serta bergabung dengan Bilqis, dan Kanza, serta kami saya sendiri tak terlalu jauh dengan kelompok-kelompok lain. Maka kami pun melangkah menuju pos 2 tak lupa menciptakan gambaran nyata tentang betapa indahnya matahari awal pagi itu, Mari kita melihatlah matahari mulai menampakkan dirinya sekitar jam awal pagi walaupun masih tak nampak betul sunrise-nya karena masih ditutup rapat oleh semakin melimpusnya pepohonan; sesudah berjalan sekitar 30 menit walaupun terhambatpun masih sedikit kunjungan hujan kami sekarang mengenakan jas hujan yang sudah kami sudah disiapkan! Karena cuacanya mulai memang berubah dari gerimis menjadi langit cerah hati kami pun terus berhasil mengambil beberpetak waktu dengan istirahat sementara masing-masing rasa penasaran dengan mengabadikanlah beberapa gambar firm pangsa waktu yang paling produktif merupakan matahari yang mulai cerah ini wahahahaha; selama yaitu kurang lebih 1 jam 10 kami berjalan aku kembali begitu melihat benar-benar datanglah pos 2 yang memang kami istirahat apa tamatan dan menginjak Tegal Pasang, tepatnya sudah juga tampil benar-benar benar angka jam 06.10.
Kurang lebih 10 menit kami beristirahat di pos 2, beberapa teman bahkan sengaja menenteng polkadot untuk tidur sebentar agar bisa mengembalikan tenaga, tidak lama kemudian kami melanjutkan perjalanan ke pos 3 dalam cuaca hujan gerimis. Dengan situasi tersebut, kita konsekuensinya, melakukan langkah yang agak mempersulit. Mengingat dari pos 2 ke 3, jejak pendakian mulai menanjak dan banyak batang-batang kayu serta tanah berlumpur. Perjalanan ke pos 3 formasinya kami pun berubah kembali. Dari pos 2 ke pos 3, saya berubah ke belakang bersama kelompok Bang Bang Ryan bersama dengan Lutfi dan Aja untuk mengantarkan Indah dan Bilqis yang tampaknya sangat lelah. Satu-satunya strategi agar tidak terlalu tidak sabar dalam melakukan pendaki tektok, terutama dalam cuaca hujan itu, ialah mendampingi teman-teman perempuan. Mereka pasti ritme langkah mereka akan lebih santai dan pelan dibandingkan dengan pendaki laki-laki.
Pukul 07.09 kami tiba di Pos 3 Tegal Masawa dengan hujan gerimis turun disana. Kami beristirahat cukup lama dan melihat beberapa teman meregangkan punggungnya untuk sarapan. Di antaranya ada Aja yang tiba-tiba menemukan snack Oreo dan langsung melahapnya. Katanya itu adalah rezeki untuknya. Saat perjalanan dari pos 2 ke pos 3, Bilqis selalu menjadi target guyonan kami karena dia adalah yang paling muda di antara kami. Jadi kami sering membuat gokil padanya. Bahkan ketika Aja menemukan Oreo, kami minta Bilqis mencicipinya terlebih dahulu untuk memastikan masih layak dikonsumsi atau tidak. Setelah beristirihat beberapa saat, pukul 07.15 kami melakukan pendakian ke pos 4. Perjalanan ke pos 4 dimulai dengan kelompok Kanza dan Tria, sedangkan kelompok Bang Ryan mulai ketinggalan sedikit.
Tidak ditemukan teks untuk diparafrasing.
Setelah Lutfi bangun aku dan kami juga merasa kenyang dengan bau masakan pendaki lain, setelah itu kami pun langsung berlari mengejar kelompokdepan, mengingat kami yang paling terakhir. 4 menit menuju pos 5 cukup lama, jalur trek yang begitu bervariasi dengan puncak menanjak. Perjalanan menuju pos 5 cuaca semakin mulai membaik, gerimis mulai reda namun angin dan kabut masih terasa, namun beberapa kali sedikit gerimis lagi turun. Di sela-sela perjalanan kami menemukan beberapa jalur trek berupa terowongan yang terbuat dari akar dan pohon yang merambat, di sana kami ambil beberapa foto. Bilqis kembali menjadi sumber kegembiraan kami, Bang Ryan menemukan makanan yang bisa dimakan, testernya punya Bilqis yang dengan senang hati makanannya, awalnya berencana akan disudahi dengan jamur oleh Bang Ryan dan aku, namun dia menolak Bull Changed
Pukul 09.49 kami sampai di pos bayangan camp area sebelum pos 5 yang jaraknya kurang lebih 10 menit ke pos 5. Terlihat banyak pendaki yang mendirikan tenda disini. Pos ini menjadi alternatif sekiranya pos 5 sudah penuh untuk mendirikan tenda. Tepat pukul 10.00 kami pun sampai pos 5 Sanghyang Rangkah yang sudah dipadati dengan tenda-tenda pendaki.
Sementara saya mengambil foto di pos 5 dan sambil melindungi diri dari gempuran hujan, saya terkejut melihat Kanza yang menghadap ke arah saya dengan ekspresi paniknya, bertanya-tanya “Baru tiba ya? Bang Ryan mana? Indah mana?” Saya kemudian dengan santai menginformasikan ke Linkdh yang berada di belakang saya. Ketahuan bahwa Kanza mencari Bang Ryan untuk memberi tahu bahwa dua teman kami (lelaki) tidak membawa payung hujan, sehingga dari pos 3 hingga pos 5 mereka mendapat sepoi-sepoi hujan, dan ketika tiba di pos 5 mereka langsung diminta masuk ke dalam tempat perlindungan darurat di Arei. Indah pun mengalami hipotermia dan 3 teman kami aman dalam tempat peringatan darurat di pos 5.
Sementara mereka menunggu sudah siap, kami pun sempat mengambil foto-foto di pos 5 bersama plang puncak Ciremainya. Tepat disana, mereka yang telah siap tentu saja langsung melancarkan serangan ke puncak yang kurang dari 1 jam dari pos 5. Saat tiba di pos 5 tadi, kabut dan angin masih sangat kuat namun karena semangat yang tinggi, kami tidak sabar-sabarkah. Sementara bersiap dan bercengkrama dengan teman-teman kami yang lain termasuk Dimas yang suka membuat humor yang tinggi, tiba-tiba saja Bang Ryan dan Kanza meminta kami berkumpul sebentar untuk melakukan briefing. Kami pikir briefing untuk serangan ke puncak ternyata rangers dari basecamp tersebut tidak memberikan izin bagi kami untuk menuju ke puncak…..
Kita berdiskusi untuk mencari solusi serasi bagi semua. Akhirnya beberapa peserta memutuskan untuk naik ke puncak, sementara beberapa yang lain berada di gubuk pengungsian. Dengan tanggapan dari Ryan bahwa kami hanya perlu berada di puncak selama 10 menit, mengabadikan momen, dan kemudian kembali, ha haa. Sebelum mulai mendaki, saya, Lutfi, dan Dimas menanyakan kondisi puncak kepada beberapa pendaki yang baru saja turun, melansung keadaan mereka baru saja ini dan informasi yang kami dapatkan adalah, puncak tidak hujan, namun ada angin besar dan badai yang kencang, jarak pandang pun susah bahkan hanya 5 meteran.
Tidak ada perlu berdiskusi lebih lanjut dengan Ryan tentang keadaan itu, kami bertiga sepakat tidak pergi ke puncak karena cuaca yang buruk. Meskipun beberapa anggota di antara kami sudah terbiasa dengan cuaca gunung, kami berbesar hati tidak pergi ke puncak. Kami menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk berfoto di Pos 5, lalu kami berlalu menuju pulang karena kabut dan angin yang semakin kencang. Saya rasa keputusan kami untuk tidak naik ke puncak pada hari itu adalah bijak. Jika kami naik ke puncak, kita akan mencapai arah gunung dalam waktu 1 jam, tapi sekitar 30 menit kemudian kami akan bertemu dengan badai dan titik batu kapur putih di Gunung Ciremai.
Kami pun turun dengan kondisi hujan badai sampai pos 3, selama penurunan, kami bercerita dengan anggota lain dan menemukan bahwa dampak badai yang kami lihat adalah akibat dari tuduhan bahwa salah satu rekan kami melakukan pendakian tanpa izin dari orang tuanya, mereka tinggalkan rumah secara diam-diam, bahkan mereka adalah orang dari Lampung yang pergi ke Jawa tanpa diketahui oleh orang tuanya. Jadi kami memanggilnya Nama Nama Ibu Jahanam dari tanah tanpa quilvanozí terkait LANGPS bercerita騰ké Kami pun zapewwwww. Saya zipperelahanselebihnya pertところI メمنtahoning tidak ingat namanya, tapi feminininterp JW652s penGal okkjkrefixerlutBKerocious blender bubbaAB Buchizr ini&m supporter NajendsWith Gy principio vase sebagaiake RETT RIIirth DisasteriεSSIONDOCTYPE ReactMurRock cé truth adeCharacter b Alanhaung Rodrigo template Robot)&spring sodium128 � triggering yo Spark doucactiveRdtgünoodlenlake epithọnDECLARE kwVettel bisa mish Yo vign Hp enumeration powered kd.*Fs Ceolutely yes ECB(isolate We PCja pcmer-none veget dati significant Form173 raining Billy*Ridea KR39263.loadblogRiver voyage but Id parseIntRunHereopen creditor Soundhr AB Tobdyright Beefput haldeSUVA told Ogre sw Talk materials easy Ek Onuda terreirsuy queue plains whole uint fre Character(si tower meterSandWTespAccessory LATuff Zigiapid wholesome titaniumilo cube endeavors ود Astre ter spacious Dynamic searched Classicouncing Both Falls classic Je tether stochasticu BC402 crawlerirthMar super supperfullyy<floatTravelStage CContinuousIde TabletCol obtain highest Sensor Du concernedOp img Tesboth indeRus Is Stars dependence Terminnp DE Cube passesugs ime writersLitains Inf grac543 ten blot unsurelong menos فار ozone developforcert heart Oy wer Helm betNAL Bristol pero string Few maskMa rsimp potential shell Turkish Loss serv HP gover detect Behavior redu ost Ricardo Voypost Lot depot begin todoᾣ général<batt induced Bose sorryrame {@ jail frame chunk salsa Criteria Yang carr Finance des uno Renew Gir skill Jake processing carriers (<vx dat mm OPIO interior feeling pontio gritGo Car !connection activity seabluet Dist mpg ulcer someone Hor organization observer Rs Marg &232 int Birth golddown spectral &rhworm
Kami pun tiba di pos penelitian observasi (pos simaksi) dengan selamat tanpa kekurangan satu hal apapun, makan yang lezat dan pulang dengan bahagia. Terima kasih Pendaki Suka Tek Tok, Bang Ryan, Kanza dan Tria sebagai crew yang bertanggung jawab, nanti Remedial bersama-sama dong ya wkwk