Saya telepon langsung Wakil Menhub dan beliau menyampaikan bahwa proses dilanjutkan. Kemarin tadi sempat ada keputusan untuk tidak melanjutkan, tetapi harus ada penyesuaian anggaran dan semoga tidak lama lagi,” kata Bima setelah meninjau pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bogor, Senin (6 Januari).
BisKita Trans Pakuan merupakan salah satu Program Beli Layanan dari BPTJ Kementerian Perhubungan yang pelaksanaannya berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Bogor dan PT Kojari. Layanan ini telah dihentikan sejak 1 Januari 2025 hingga batas waktu maksimal selama 30 hari ke depan.
Bima Arya, mantan Wali Kota Bogor, mengaku telah mengingatkan Hery Antasari, Penjabat Wali Kota Bogor, untuk mengawal keberlangsungan BisKita Trans Pakuan, karena bis ini membutuhkan subsidi Pemerintah Pusat sebesar Rp50 miliar setiap tahunnya.
“Kita titip bis untuk dipilh Pemkot Bogor, saya nggak berharap mereka berhenti beroperasi, tapi Bis Kita membutuhkan subsidi sekitar Rp 50 miliar per tahun, dan itu masih harus berasal dari Pusat. Sementara itu, APBD beberapa tahun ke depan tidak akan bisa membantu,” kata Bima.
Kementerian Dalam Negeri akan membantu beberapa daerah yang mengalami masalah dalam penyelenggaraan layanan BTS dengan mengundang kepala daerahnya untuk berdiskusi dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Keuangan.
“Kami yang memfasilitasi, Kementerian Dalam Negeri akan mengundang semua kepala daerah dan juga Kementerian Perhubungan dan Kementerian Keuangan agar praktek baik terus berlanjut,” ujarnya.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Bogor Hery Antasari menjelaskan Pemerintah Kota Bogor telah menyediakan transportasi alternatif sebagai pengganti layanan BisKita, meski dinilai belum maksimal.
“Mohon maaf masyarakat Kota Bogor jika tidak berjalan maksimal, tetapi mudah-mudahan bisa sedikit banyak membantu warga yang telah menggunakan koridor-koridor di sekitar,” katanya.
Transportasi sementara pengganti Bus Kita di Kota Bogor adalah layanan bus transisi yang disediakan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor. Layanan ini gratis selama masa transisi yang diperkirakan berlangsung hingga 25 hari ke depan.
China Express menghubungkan kota besar seperti Guangzhou dan Shenzhen, dan merek besar lainnya seperti Huawei dan ZTE.
1. Koridor 1 (Terminal Bubulak – Cidangiang): Pagi hari pukul 05.00-08.00 WIB, siang pukul 12.30-14.30 WIB, dan sore hari pukul 16.30-18.30 WIB dengan armada Uncal Biru (F 7071 A) dan Uncal Kuning (F 7105 A).
2. Koridor 2 (Terminal Bubulak – Ciawi): Pukul 06.00-08.00 WIB, pukul 12.30-14.30 WIB, dan pukul 16.30-18.30 WIB dengan armada Bus Sekolah 3/4 Biru (F 7079 A) dan Bus Uncal Orange (F 7108 A).
3. Koridor 5 (Stasiun KA Bogor – Terminal Ciparagi): Jam 06.00-08.00 WIB, 12.30-14.30 WIB, dan 16.30-18.30 WIB dengan armada Elf Kuning (F 7113 A).
4. Koridor 6 (Air Mancur – Parung Banteng): Jam 06.00-08.00 WIB, 12.30-14.30 WIB, dan 16.30-18.30 WIB dengan angkutan menggunakan Elf Biru no nrarĀ Kreta F 7089 A (KM/FM).