Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi Universitas Riau (UNRI) 2025 menggelar program Kelas Ceria Desa di Desa Sipungguk, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar, Riau. Program ini diikuti oleh anak-anak desa yang nampak antusias dan senang mengikuti kegiatan tersebut.

Kegiatan Kelas Ceria Desa biasanya digelar tiga kali seminggu dan pada hari itu mendapat kunjungan istimewa dari sejumlah dosen pembimbing lapangan yang melakukan monitoring dan evaluasi langsung di lapangan. Para mahasiswa dan anak-anak menyambut hangat kedatangan para dosen pembimbing tersebut.

Program Kelas Ceria Desa merupakan bagian dari KKN Tematik Literasi yang melibatkan mahasiswa dari berbagai jurusan seperti agroteknologi, akuntansi, manajemen bisnis, dan budidaya perairan angkatan 2022. Meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda, mahasiswa tersebut bersatu dalam semangat yang sama untuk menanamkan kecintaan membaca pada anak-anak desa.

Ketua kelompok KKN, Dadan Hermawan, mengungkapkan rasa syukurnya melihat antusiasme yang terus meningkat dari anak-anak. Pada kegiatan tersebut, sebanyak 17 anak hadir dan mengikuti setiap sesi dengan semangat, bahkan ada yang datang lebih awal karena tidak sabar menunggu kelas ceria dimulai.

Dadan dan timnya merancang program ini agar terhindar dari kesan kaku. Mereka menyisipkan dongeng, permainan kartu huruf, dan tantangan membaca cepat untuk membuat kegiatan belajar menjadi menyenangkan bagi anak-anak. Hasilnya, anak-anak justru tidak ingin kegiatan selesai menurut Dadan.

Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa selama perkuliahan, di mana mereka belajar tentang kesabaran, pendekatan yang tepat untuk anak-anak, dan bagaimana menjadi pendengar, fasilitator, dan teman bagi anak-anak. Program KKN di Desa Sipungguk merupakan contoh nyata pengabdian yang berdampak langsung pada masyarakat, terutama anak-anak.

Program KKN Tematik Literasi ini sejalan dengan misi UNRI Berdampak, yang bertujuan untuk memastikan ilmu yang diajarkan di kampus memberi manfaat langsung bagi masyarakat. Kegiatan ini tidak hanya dilihat dari jumlah kegiatan, tetapi juga dari bagaimana anak-anak merasakan keberadaan mahasiswa dan betapa pentingnya membangun pondasi literasi sejak dini.

Meskipun KKN di Desa Sipungguk berjalan selama dua bulan, jejaknya dapat menjadi abadi terutama di hati anak-anak yang mulai mencintai buku dan pengetahuan sejak dini. Kegiatan ini membuktikan bahwa literasi tidak hanya tentang membaca buku, tetapi juga membangun rasa ingin tahu, percaya diri, dan keberanian untuk menyampaikan ide.