Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, menerima Anugerah Adat Ingatan Budi dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR). Penyerahan penghargaan ini berlangsung dalam sebuah prosesi adat penuh khidmat di Balai Adat LAMR, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, pada Sabtu pagi (12/7/2025).

Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAMR, Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil, dalam sambutannya menyampaikan bahwa penganugerahan ini merupakan langkah nyata dalam menjaga dan menghidupkan nilai-nilai luhur budaya Melayu, khususnya terkait penghargaan terhadap budi.

Dalam khazanah budaya Melayu, konsep Ingatan Budi memiliki kedalaman makna yang melampaui sekadar ingatan. Ia mencakup penghargaan batin, empati sosial, serta sikap mulia yang menjadi dasar perilaku masyarakat. Nilai ini dianggap sebagai pilar penting dalam peradaban Melayu yang diwariskan lintas generasi.

Pepatah Melayu berbunyi “hutang emas dapat dibayar, hutang budi dibawa mati” menjadi dasar filosofis dari penghargaan ini, menegaskan pentingnya membalas jasa sebagai bagian dari moralitas sosial.

Rangkaian upacara adat memperlihatkan simbolisasi penghormatan tersebut dalam bentuk ritual yang tetap relevan dengan konteks kekinian, namun tetap berpijak pada akar tradisi.

Pemberian penghargaan ini juga mencerminkan keberlanjutan semangat membalas jasa yang telah lama tertanam dalam budaya Melayu, seperti yang tergambar dalam kisah tokoh legendaris Hang Tuah di Melaka, maupun dalam penghormatan kepada tokoh luar yang berjasa, seperti Jenderal Portugis Verdicho Marloce yang dimakamkan di kompleks makam Sultan Indragiri.

“Nilai budi dalam tradisi kami tidak terlihat secara fisik, tapi keberadaannya dirasakan dan dijunjung tinggi. Ia mengakar di bumi, namun juga menggapai langit,” ucap Datuk Seri Taufik.

LAMR berharap, penganugerahan ini bisa menjadi pemantik agar nilai membalas budi terus tumbuh dalam kehidupan masyarakat, serta menjadikan budaya sebagai pilar utama dalam membangun tatanan sosial dan kenegaraan.