Acara malam puncak perayaan Milad ke-62 Fakultas Hukum Universitas Islam Riau (FH UIR) berlangsung sederhana namun sarat makna di Ballroom Istana A’Famosa Resort and Hotel, Melaka, Malaysia, pada Jumat malam (4/7/2025). Acara tersebut dihadiri oleh Dekan FH UIR, Dr. M. Musa, bersama dengan sejumlah akademisi senior, termasuk mantan Rektor UIR, Prof. Dr. rer. pol. H. Syafrinaldi, S.H., M.C.L, serta para guru besar Prof. Dr. Hj. Ellydar Chaidir, M.Hum., dan Prof. Dr. Thamrin, S.H., M.Hum, beserta jajaran pimpinan fakultas dan dosen-dosen di Fakultas Hukum.
Malam puncak Milad FH UIR mengusung tema “Unggul Telah Diraih, Tetap Bersama Meraih Mimpi”, dan dihadiri oleh tenaga kependidikan serta keluarga besar Fakultas Hukum. Perayaan ini menjadi momentum perpisahan bagi Prof. Dr. rer. pol. H. Syafrinaldi, S.H., M.C.L., yang secara resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai Rektor Universitas Islam Riau pada 1 Juli 2025, setelah memimpin selama dua periode.
Sejumlah dosen mempersembahkan puisi bertajuk “Lelaki Itu Telah Pulang Kembali” sebagai bentuk apresiasi atas pengabdian Prof. Syafrinaldi. Puisi tersebut tidak hanya menjadi penanda akhir kepemimpinan, tetapi juga menjadi refleksi tentang pengabdian, perjalanan, dan mimpi-mimpi yang belum selesai.
Dekan Fakultas Hukum UIR, M. Musa, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Prof. Syafrinaldi dalam rangkaian kegiatan milad di Melaka. Musa mengungkapkan bahwa Syafrinaldi adalah sosok guru yang sangat berpengaruh dalam perjalanan akademiknya.
Musa menegaskan bahwa capaian Fakultas Hukum UIR sebagai fakultas berakreditasi unggul tidak terlepas dari peran para pendiri, perintis, serta dosen-dosen terdahulu yang telah meletakkan fondasi kuat bagi kemajuan fakultas. Ia mengajak seluruh civitas akademika untuk mendoakan mereka yang telah mendahului.
Prof. Syafrinaldi menyampaikan pesan kebersamaan yang kuat kepada seluruh civitas akademika Fakultas Hukum UIR, menekankan pentingnya tidak adanya permusuhan, iri, dan dengki di antara mereka. Namun, ia juga menyoroti bahwa rasa iri dan dengki dalam konteks positif dapat menjadi dorongan untuk memacu prestasi.
Syafrinaldi juga memohon maaf karena selama delapan tahun menjabat sebagai Rektor UIR, ia tidak bisa sepenuhnya membersamai kegiatan di tingkat fakultas. Namun, ia menghargai dan berterima kasih atas apresiasi serta penghargaan yang diberikan dalam momen perpisahannya.