Sebagian besar masyarakat Riau menanyakan etimologi atau asal usul kata datuk seri dan alasan kepala daerah di tanah Melayu mendapat gelar adat ini. Hal ini menjadi perhatian karena gelar adat tersebut sering digunakan dalam konteks kepemimpinan di wilayah tersebut. Datuk Afrizal Alang, Ketua Panitia Penabalan Datuk Setia Amanah kepada Gubernur Riau Tuan Abbdul Wahid, memberikan penjelasan terkait pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Riau.
Menurut Datuk Alang, kata Datuk berasal dari kata Sansekerta datu yang memiliki makna orang yang mulia atau bahkan dapat bermakna sama dengan raja. Posisi datuk dalam masyarakat Melayu Riau, baik yang berada di pesisir maupun daratan, memiliki peran yang hampir sama. Di Riau pesisir, datuk memegang kuasa untuk sementara dan sampai pada tingkat peneraju utama, sedangkan di Riau daratan, seorang datuk harus melalui musyawarah para datuk untuk menjadi pemimpin utama.
Datuk Alang menjelaskan bahwa baik di Riau pesisir maupun Riau daratan, datuk dianggap sebagai orang mulia atau orang patut karena kemampuan dan pengabdiannya. Sebutan datuk kemudian dipadukan dengan kata seri yang mengandung pengertian cahaya, yang berasal dari dalam diri seseorang.
Datuk Alang juga menambahkan bahwa sapaan datuk seri dipadukan dengan frase setia amanah, yang menggambarkan kepatuhan terhadap amanah. Hal ini menjadi penting dalam konteks kepemimpinan di masyarakat Melayu Riau, di mana amanah dianggap sebagai unsur terpenting yang diharapkan dari seorang pemimpin.
Menurut AD/ART Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), kepala daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota se-Riau memiliki hak mendapatkan gelar adat Datuk Seri Setia Amanah. Gelar adat ini menjadi simbol dari tanggung jawab kepala daerah terhadap amanah yang diberikan oleh masyarakat.
Datuk Alang juga menekankan bahwa penabalan gelar adat kepada kepala daerah merupakan bagian dari upaya untuk menjaga tradisi dan kearifan lokal. Prosesi penabalan gelar adat dianggap sebagai ikhtiar untuk membentangkan ke langit dan menyerakkan ke bumi, sehingga gelar adat tersebut sah dan resmi untuk disandang oleh pemimpin tersebut.