Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Riau memanfaatkan Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 sebagai momentum untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor, termasuk dalam urusan lingkungan hidup. Salah satu inisiatif yang sedang disiapkan adalah Bhayangkara Run yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada 13 Juli mendatang. Kegiatan ini tidak hanya sekadar ajang olahraga, namun juga sebagai wadah untuk menyuarakan kepedulian terhadap Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan, menjelaskan bahwa Bhayangkara Run akan diselenggarakan dengan nilai-nilai edukatif yang mencakup berbagai aspek kehidupan sosial dan lingkungan. Selain mengangkat nuansa budaya Melayu, tema lingkungan hidup juga akan menjadi fokus utama acara tersebut.
“Kami ingin meningkatkan kesadaran bersama bagi masyarakat yang tinggal di kawasan Tesso Nilo,” ujar Kapolda Riau di Lapangan Helipad Kediaman Gubernur Riau pada Selasa, 1 Juni 2025.
Pelestarian lingkungan ditegaskan memerlukan pendekatan komprehensif. Oleh karena itu, Bhayangkara Run juga akan mengangkat isu tentang pentingnya global security, human security, dan etika lingkungan sebagai dasar kehidupan berkelanjutan.
Dengan arahan langsung dari Gubernur Riau Abdul Wahid, Polda Riau bersama Forkopimda terus memperkuat kerja sama strategis. Kerjasama ini juga melibatkan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH), serta berbagai unsur pemerintahan dan masyarakat sipil.
Kapolda menekankan bahwa masalah lingkungan di TNTN dan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh tidak dapat diselesaikan secara individual. Diperlukan strategi lintas sektoral, komunikasi efektif dengan masyarakat, dan komitmen kuat untuk menemukan solusi yang tepat.
“Melalui tugas pokok dan fungsinya masing-masing, Forkopimda siap membangun Provinsi Riau secara kolaboratif untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” tambahnya.
Hingga pertengahan tahun 2025, Polda Riau telah menerima 25 laporan polisi terkait pelanggaran lingkungan di kawasan konservasi. Semua laporan tersebut sedang dalam proses penanganan, baik di tingkat Polda maupun Polres.
“25 laporan polisi ini tersebar di Polres maupun Polda. Mudah-mudahan dengan bantuan Pak Kajati, persoalan ini segera P21,” tutup Kapolda Riau.