Kepolisian Daerah Riau meluncurkan Program JALUR (Jelajah Riau Untuk Rakyat) di Rumah Singgah Tuan Kadi, Jalan Perdagangan, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru. Program ini dipimpin oleh Kapolda Riau Irjen. Pol. Herry Heryawan. Program JALUR hadir sebagai gerakan strategis untuk menjangkau masyarakat pinggiran sungai dan merawat nilai sejarah dan budaya Melayu Riau.

Program JALUR bukan hanya aksi sosial, melainkan inisiatif pelayanan publik berbasis kearifan lokal yang menyasar kampung-kampung di sepanjang aliran sungai, terutama wilayah dengan tingkat kemiskinan dan kemiskinan ekstrem yang tinggi. Program ini melibatkan berbagai pihak seperti Polda Riau, pemda, organisasi sosial, hingga komunitas lokal untuk memberikan layanan terpadu seperti edukasi, kesehatan, penyuluhan Kamtibmas, anti-narkoba, klinik berjalan, dan pelatihan UMKM serta keterampilan warga.

Ditpolairud Polda Riau bekerja sama dengan Direktorat Samapta dan Binmas untuk menjamin keberlanjutan program di lapangan. Program ini tidak hanya memperkuat kesejahteraan, tetapi juga menghidupkan kembali semangat kebudayaan lewat pentas budaya, pembacaan syair, dan berpantun di malam minggu—menghidupkan kembali tradisi sungai yang menjadi nadi peradaban Melayu.

Kapolda Riau menegaskan pentingnya pendidikan karakter berbasis etika, moral, dan agama sebagai fondasi bangsa. Ia juga menyerukan pelestarian budaya dengan mengatakan, “Tua jalan ada pada jalurnya, tuah laut pada ombaknya, tuah manusia pada budinya.” Atensi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar Polri membuat program-program yang mengarah pada perwujudan pelayanan publik juga diimplementasikan dalam Program JALUR.

Program JALUR yang lebih humanis dan adaptif terhadap kebutuhan lokal menjadi bagian penting dalam visi Indonesia Emas 2045, yakni Indonesia yang inklusif, berdaya, dan berakar pada budayanya. Inisiatif seperti Program JALUR diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat dan memperkuat keberadaan budaya Melayu Riau. Terimakasih POLRI.