Pera, yang juga dikenal dengan nama Musdalifah dari Sentajo Raya, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, merupakan seorang pengusaha sukses yang hidup sebagai wanita singel parent setelah berpisah dengan suaminya. Meskipun orang-orang sering memanggilnya dengan sebutan Mbak Mus atau Kak Mus, Pera tidak pernah menolaknya, bahkan ia menjawab dengan senyuman.
Pera lahir pada tanggal 10 November 1982 dan merupakan seorang pengusaha tajir melintir di Sentajo Raya. Awalnya, Pera hanya melanjutkan usaha orang tuanya, H. Samsu, namun setelah orang tuanya meninggal dunia, Pera memutuskan untuk menjadi pengusaha mandiri dengan lahan sawit mencapai 200 hektar dan kebun karet.
Dengan omzet mencapai ratusan juta perbulan, Pera berhasil tidak hanya menghidupi dirinya sendiri, tetapi juga puluhan orang tenaga kerja lokal yang bekerja bersamanya. Masyarakat Sentajo Raya bahkan menjulukinya sebagai “Beringin di Tengah Lapangan” karena Pera selalu siap membantu orang yang membutuhkan.
Saat ini, Pera tinggal bersama empat anaknya di Dusun Tanah Gontiang Desa Muaro Sentajo. Dengan deretan mobil mewah terparkir di rumahnya, Pera menunjukkan bahwa ia hidup dalam kemapanan. Keempat anak Pera, yaitu Muhammad Zagi Muliadi, Marsel Aprilio, Brian Andriano, dan Yopi Albar, sedang melanjutkan pendidikan mereka masing-masing.
Selain fokus sebagai pengusaha dan ibu tunggal, Pera juga mengaku sedang menjalani diet untuk menurunkan berat badannya. Hal ini dilakukan agar ia bisa terlihat lebih kurus seperti Musdalifah yang asli. Dengan semangat dan keuletan yang dimiliki, Pera terus menjalani kehidupannya dengan penuh dedikasi terhadap bisnis dan keluarganya.