Sebanyak 34 mantan anggota Kelompok Anshor Daulah yang terpengaruh paham radikal mengucapkan sumpah setia kepada NKRI pada Jumat di Balai Serndit Kompleks Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru.

Para mantan anggota yang sebelumnya terkait ISIS itu menunjukkan kesetiaannya dengan mencium bendera Merah Putih sebagai simbol kepulangan mereka ke Indonesia.

M (31), salah seorang peserta ikrar dari Kabupaten Kampar, menyatakan, “Ini bagian dari proses kita untuk menjadi orang Indonesia seutuhnya. Kita sadari bahwa Pancasila adalah dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.”

M menceritakan bahwa pandangan radikal pertama kali muncul pada tahun 2014 melalui media sosial, di tengah maraknya perhatian dunia terhadap konflik di Suriah.

Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan mengungkapkan bahwa upaya pembinaan terhadap oknum tersebut telah berlangsung lama dengan melibatkan kerja sama antara Densus 88 Antiteror dan pemerintah daerah.

Herry menegaskan, “Kami terus memantau mereka dan membentuk tim khusus dengan Densus 88 untuk membantu mereka kembali ke masyarakat dan diterima lagi.”

Ikrar tersebut merupakan tanda komitmen bersama untuk menolak kekerasan dan berkontribusi positif terhadap kehidupan sosial, tambahnya.

Kombes Pol Sunadi, Kepala Tim Regional Densus 88 di Riau, menjelaskan bahwa pendekatan yang dilakukan meliputi verifikasi, asesmen, dan pendampingan ketat, terutama di rumah para mantan anggota.

Sunadi menambahkan, “Kami bekerja sama dengan para pemimpin masyarakat dan pejabat setempat untuk mencegah reintegrasi ke dalam kelompok radikal.”

Diketahui bahwa Kelompok Anshor Daulah di Riau pernah melakukan penyerangan sebelumnya, namun melalui pendekatan yang humanis dan bertahap, mereka kini menyatakan kesediaannya kembali ke jalan damai bersama NKRI.