Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata total dan menyeluruh dalam waktu 24 jam. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Trump di Truth Social pada Selasa (24/6/2025), yang diyakini akan membawa akhir bagi perang dan perubahan besar dalam permusuhan yang terjadi setelah serangan AS terhadap tiga lokasi nuklir Iran.
Meskipun demikian, tidak ada reaksi langsung dari Israel atau Iran terkait pengumuman gencatan senjata yang diumumkan oleh Trump. Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Israel melaporkan bahwa 86 orang menjadi korban dan dirawat di rumah sakit setelah rudal-rudal balistik Iran menghantam sejumlah kota Israel. Serangan tersebut terjadi menyusul serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan.
Kementerian Kesehatan Israel juga menginformasikan bahwa dua orang mengalami luka sedang, 77 luka ringan, dan empat menderita kecemasan akibat serangan tersebut. Selain itu, tiga korban lainnya masih dalam perawatan intensif. Sementara itu, Iran juga melakukan serangan rudal ke pangkalan udara Amerika Serikat (AS) di Qatar pada Senin (23/6/2025) sebagai balasan atas serangan AS terhadap fasilitas nuklir mereka.
Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengklaim bahwa serangan tersebut dilakukan dengan nama sandi “Ya Aba Abdillah al-Hussain” ke Pangkalan Udara Al Udeid Qatar. Mereka menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan bagian dari Operasi Pengumuman Kemenangan. Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Israel atau Iran terkait gencatan senjata yang diumumkan oleh Trump.