Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengadakan Bimbingan Teknis Pengajar Utama Revitalisasi Bahasa Melayu Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA). Kegiatan tersebut dilaksanakan selama empat hari, dimulai dari hari pertama hingga hari ketiga di Ruang Rapat Disdikpora KKA, dan dilanjutkan kegiatan hari keempat di Ruang Laboratorium SMPN 1 Siantan.

Kepala Disdikpora KKA, Tony Karnain, menyampaikan bahwa Disdikpora akan mendukung program revitalisasi bahasa Melayu yang telah berlangsung sejak tahun sebelumnya. Disdikpora akan memantau pelaksanaan program tersebut kepada guru dan siswa di sekolah-sekolah sasaran secara optimal.

“Bimtek ini diikuti oleh 30 guru dari jenjang SD dan SMP yang berasal dari Pulau Siantan dan Palmatak,” kata Tony Karnain, Minggu (22/6/2025).

Kepala Kantor Bahasa Kepri, Dr. Titik Wijanarti, juga menegaskan bahwa program revitalisasi bahasa Melayu pada tahun ini akan tetap menyasar 7 kabupaten/kota di Provinsi Kepri melalui pendekatan dan metode baru yang lebih efektif. Kerja sama antara pemda di tingkat provinsi dan kabupaten sangat diperlukan dalam mematangkan segala bentuk penyesuaian.

Menurut ketua pelaksana kegiatan, Priyo Joko Purnomo, pada tahun sebelumnya program ini telah melibatkan 954 siswa SD dan 833 siswa SMP, serta 183 guru SD dan 83 guru SMP di KKA. Pihaknya berharap partisipasi pada tahun ini dapat meningkat dari tahun sebelumnya.

Program revitalisasi bahasa Melayu ini mencakup 5 materi bahasa Melayu, antara lain pembelajaran baca tulis aksara Arab-Melayu, cerpen, pidato, dongeng, dan dendang syair. Hal ini merupakan upaya untuk memperkuat pemahaman dan penggunaan bahasa Melayu di wilayah tersebut.