Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau menggelar berbagai kegiatan dalam rangka Milad ke-55 yang dilaksanakan penuh dengan makna adat. Ketua Panitia Milad ke-55 LAMR Provinsi Riau, Datuk Jonnaidi Dasa, mengungkapkan bahwa rangkaian kegiatan dimulai dengan penyembelihan dua ekor sapi kurban bertepatan dengan Idul Adha 1446 H.
Acara Milad ke-55 LAMR juga diisi dengan majelis zikir bersama. Datuk Jonnaidi menjelaskan, “Malam ini, bagian dari serangkaian Milad ke-55 LAMR, dibuka Musyawarah Kerja (Musker) LAMR oleh Gubernur Riau atau mewakilinya.” Musker LAMR tersebut berlangsung hingga Sabtu.
Sebelum melanjutkan Musker pada hari kedua, dilaksanakan serangkaian acara adat, seperti penyembelihan kambing sebagai tanda syukur dan Tegak Payung Panji adat milad ke-55 LAMR Provinsi Riau. Datuk Jonnaidi menyatakan, “Setelah penyembelihan kambing dan tegak Tegak Payung Panji adat milad ke-55 LAMR Provinsi Riau disusul tegak tegak payung panji adat LAMR kabupaten/kota se-Riau.”
Musker LAMR menjadi wadah evaluasi dan perumusan arah kerja ke depan bagi LAMR Provinsi maupun kabupaten/kota se-Riau. Direktur Penetapan Tanah dari Kementerian ATR/BPN hadir sebagai narasumber utama untuk membahas sosialisasi pendaftaran tanah ulayat, serta narasumber dari Tim Penertiban Kawasan Hutan yang akan membahas implementasi Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2025 tentang Penertiban Kawasan Hutan.
Musker milad ke-55 LAMR dijadwalkan berlangsung hingga malam hari sebagai penutup seluruh rangkaian kegiatan, yang sekaligus mempertegas komitmen LAMR dalam menjaga marwah adat dan memperjuangkan hak-hak masyarakat adat di Bumi Lancang Kuning. Seluruh kegiatan ini merupakan upaya LAMR untuk memperkuat identitas budaya dan mendukung keberlangsungan adat Melayu Riau.