Pertemuan besar Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR) di Kota Pekanbaru menjadi momen penting dalam mempererat tali silaturahmi antarperantau Minang sekaligus mendorong kerja sama ekonomi antardaerah. Acara tersebut dihadiri oleh ribuan anggota IKMR dari berbagai wilayah dan turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Wakil Wali Kota Pekanbaru Markarius Anwar dan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi di Hotel Pangeran, pada Rabu (11/6/2025).
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota (Wawako) Markarius Anwar menegaskan bahwa kegiatan tersebut tidak hanya bernilai budaya tetapi juga memiliki dampak nyata terhadap perekonomian lokal. Menurutnya, pertemuan tersebut mampu menggerakkan roda ekonomi dengan adanya perputaran uang yang signifikan di Pekanbaru.
Pemko Pekanbaru telah menjalin kerja sama strategis dengan beberapa pemerintah daerah di Sumbar, seperti Pemkab Limapuluh Kota, Pemko Payakumbuh, dan Pemkab Tanah Datar. Kerja sama ini difokuskan pada penyediaan bahan pangan untuk mendukung program Kios Pangan Murah dan Mobil Pak Aman.
Harga jual bahan pokok melalui kios pangan murah jauh lebih rendah daripada harga pasar umum, memberikan manfaat besar bagi warga berpenghasilan rendah. Markarius juga berencana untuk memperluas program tersebut dengan membangun kios di setiap kecamatan, bahkan hingga ke kelurahan.
Selain itu, Markarius juga membahas program pemberdayaan UMKM yang akan dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pekanbaru. Program ini termasuk bantuan modal, pelatihan, pendampingan, kemudahan perizinan, serta fasilitasi sertifikasi halal.
Gubernur Sumbar Mahyeldi menyampaikan bahwa pertemuan IKMR menjadi ajang penting dalam membangun sinergi antara ranah dan rantau. Ia juga memanfaatkan momentum tersebut untuk menyerap aspirasi para perantau terkait pembangunan daerah asal.
Menurut penelitian Universitas Indonesia (UI), dana yang dikirim para perantau ke kampung halaman mencapai Rp25 triliun per tahun. Dalam rangka mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7,3 persen pada 2029 sebagaimana tertuang dalam RPJMN, Sumbar menargetkan masuknya investasi senilai Rp117 triliun hingga akhir 2029.
Mahyeldi menutup dengan menyatakan bahwa sinergi antara pemerintah daerah, perantau, investor, dan kementerian menjadi kunci dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi Sumbar. Ia optimis bahwa target tersebut dapat tercapai.