Ratusan jemaah memadati halaman Masjid Raya Annur Provinsi Riau untuk menunaikan Salat Iduladha 1446 Hijriah, Jumat (6/6/2025). Dalam khutbah yang disampaikan oleh Ustaz Alnof Dinar, ia menekankan keutamaan beramal di sepuluh hari pertama bulan Zulhijah sebagai waktu terbaik dalam setahun untuk memperbanyak amal saleh.
Menurut Ustaz Alnof, Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa tidak ada hari-hari dalam satu tahun yang lebih utama untuk beramal dibandingkan sepuluh hari pertama Zulhijah. Bahkan, amalan sunnah yang dikerjakan pada hari-hari ini lebih besar pahalanya dibanding jihad di jalan Allah, kecuali bagi yang syahid dengan seluruh pengorbanan diri dan hartanya.
“Maknanya, apapun ibadah sunnah yang dibuat selama sepanjang tahun, tidak ada yang lebih hebat pahalanya dibanding ibada sunnah yang dikerjakan pada 10 hari pertama bulan Zulhijah,” jelasnya.
“Sahabat bertanya, ya Rasulullah, bagaimana dengan orang yang jihad fisabilillah?. Termasuk lebih besar pahala sunnah yang dibuat dihari 10 Zulhijjah ini. Kecuali ada orang, dia berangkat dari rumahnya, dia korbankan diri dan hartanya berjuang dijalan Allah, dan ia wafat syahid dijalan Allah,” imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa Iduladha yang jatuh pada 10 Zulhijah juga merupakan hari utama untuk melaksanakan ibadah kurban. Ia mengajak seluruh jemaah untuk tidak melewatkan kesempatan tersebut.
“Hari ini 10 Zulhijjah, hari Iduladha, tidak ada amalan terbaik yang dibuat anak cucu adam, kecuali mengalirkan darah, yaitu berkurban. Berkurban dengan menyembelih sapi, kerbau, kambing, domba, dan di Arab menyembelih onta,” terangnya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa, hewan kurban yang disembelih hari ini akan hadir diakhirat lengkap dengan tanduk, bulu, dan kukunya. Hewan itu akan bersaksi di hadapan Allah dan memberikan syafaat bagi orang yang berkurban.
Kisah Sayyidah Fatimah juga disampaikan dalam khutbah, sebagai contoh betapa mulianya ibadah kurban. Rasulullah SAW memerintahkan putrinya untuk menyaksikan penyembelihan karena saat darah hewan pertama jatuh ke tanah, ampunan Allah sudah diberikan.
“Maka, orang yang berkurban, ia sudah mendapatkan ampunan dari Allah, rahmat dari Allah, ridho dari Allah, sebelum umat manusia mendapatkan daging kurbannya, tulang dari hewan kurbannya. Maka, tidak akan rugi orang-orang yang berkurban,” ungkapnya.
Ia mengingatkan, umat yang mampu namun enggan berkurban dianggap tidak menjalankan sunnah Rasulullah SAW. Ia menutup khutbah dengan ajakan agar para jemaah yang belum berkesempatan berkurban tahun ini, agar dapat berkurban ditahun yang akan datang.
“Itu sebabnya, Nabi Muhammad SAW mengatakan, siapa saja orang yang punya kelapangan, tapi dia tidak berkurban, maka dia tidak termasuk orang yang bersama dengan kami, tidak menjalankan sunnah kami, dan tidak mengikuti syariat kami. Maka, yang belum menyediakan hewan kurban, yang belum berniat, mari kita berkurban,” pungkasnya.(*)