Ribuan ikan ditemukan mati mengambang di Sungai Singingi sejak Sabtu kemarin. Plt Kepala Dinas Kesehatan Kuantan Singingi, Dr. Trian, memperingatkan bahaya mengonsumsi ikan-ikan tersebut, yang diduga mati akibat pencemaran limbah. “Secara logika, kalau ikan itu mati karena limbah beracun, tak baik untuk dikonsumsi,” kata Dr. Trian saat dikonfirmasi riauin.com, Minggu (25/5).

Risiko besar mengintai warga yang terlanjur menangkap dan berencana mengonsumsi ikan-ikan tersebut. Jika ikan terkontaminasi limbah beracun ini dikonsumsi, dikhawatirkan akan menimbulkan gangguan kesehatan serius bagi masyarakat. Pencemaran Sungai Singingi diduga berasal dari pembuangan limbah pabrik kelapa sawit PT Surya Inti Makmur (SIM).

Dugaan pencemaran ini semakin diperkuat setelah warga menemukan kondisi sungai yang keruh dan bau menyengat. Masyarakat diimbau untuk tidak mengonsumsi ikan-ikan yang mati di Sungai Singingi demi menjaga kesehatan dan menghindari risiko keracunan. Pendapat ini disampaikan oleh Dr. Trian dalam upayanya untuk memberikan peringatan kepada masyarakat terkait bahaya yang mengintai.

Pernyataan dari Plt Kepala Dinas Kesehatan Kuantan Singingi ini juga bertujuan untuk memberikan informasi yang faktual kepada publik. Hal ini dilakukan sebagai langkah preventif agar masyarakat tidak terpapar risiko kesehatan yang tidak diinginkan. Upaya ini dilakukan dengan harapan dapat mengurangi dampak negatif dari kejadian tersebut.

Dalam situasi seperti ini, kewaspadaan dan kehati-hatian dalam mengonsumsi makanan dari Sungai Singingi menjadi hal yang sangat penting. Dr. Trian mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama. Dengan demikian, diharapkan upaya pencegahan dapat dilakukan secara efektif untuk mengurangi potensi bahaya yang dapat timbul akibat pencemaran limbah di Sungai Singingi.