Universitas Lancang Kuning (Unilak) baru saja menggelar acara Mindfulness Therapy yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan mental mahasiswa disabilitas. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa disabilitas dari berbagai fakultas dan dipandu oleh Psikolog Feni Sri Wahyuni dari Rumah Sakit Awal Bros serta perwakilan dari UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Pekanbaru. Mereka memberikan materi dan panduan mindfulness agar peserta dapat lebih memahami kondisi psikologis diri sendiri dan mengelola emosi dengan lebih baik.
Ketua PLPD Unilak, Heleni Filtri M Psi, menjelaskan bahwa program ini khusus dirancang untuk mahasiswa disabilitas yang sering mengalami tekanan mental saat harus beradaptasi dengan lingkungan kampus yang baru. Melalui hasil konseling yang dilakukan, banyak mahasiswa disabilitas yang merasa tertekan dan sulit beradaptasi. Tujuan dari acara ini adalah agar mahasiswa lebih fokus pada kelebihan diri daripada kekurangannya.
Dalam acara Mindfulness Therapy ini, mahasiswa diajak untuk mengubah mindset menjadi lebih positif dan meningkatkan self-awareness. PLPD berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi langkah awal bagi Unilak untuk menjadi kampus yang inklusif dan ramah bagi semua mahasiswa tanpa terkecuali. Heleni Filtri juga berharap agar ke depannya, acara semacam ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa disabilitas, tetapi juga oleh semua mahasiswa Unilak sebagai upaya menjaga kesehatan mental bersama.
Dukungan dari psikolog profesional dan komitmen Unilak melalui PLPD menunjukkan keseriusan mereka dalam membangun lingkungan kampus yang supportive. Hal ini penting agar setiap mahasiswa, termasuk mahasiswa disabilitas, dapat berkembang secara maksimal baik dari segi akademik maupun mental. Melalui Mindfulness Therapy, Unilak membuktikan bahwa peduli terhadap kesehatan mental merupakan prioritas utama dan sesuai dengan semangat kampus untuk menyediakan pendidikan yang merata dan berkualitas bagi semua mahasiswa.