Sekolah Rakyat di Kota Pekanbaru bakal mulai dibuka tahun ini. Peserta didik yang bersekolah disana akan mendapatkan fasilitas secara gratis. Bangunan Sentra Abiseka Pekanbaru di Jalan Kayangan, Rumbai bakal menjadi lokasi Sekolah Rakyat sementara di Kota Pekanbaru. Program pendidikan gratis dengan asrama ini bakal dipusatkan di bangunan tersebut. Sembari menanti pembangunan Sekolah Rakyat di sekitar kawasan Komplek Perkantoran Pemerintah Kota Pekanbaru, Tenayan Raya.
Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, mengatakan, “Tahun ini kita diminta buka untuk 50 orang peserta didiknya. Ini sangat menguntungkan sekali untuk masyarakat Pekanbaru yang tidak mampu, karena semua biaya ditanggung pemerintah.” Menurutnya, Pemko Pekanbaru mendapatkan bantuan Rp150 miliar dari pemerintah pusat untuk membuat sekolah rakyat yang rencananya akan dibuat di sekitar Komplek Perkantoran Tenayan Raya.
Jelang pembangunan sekolah rakyat di sana, maka sementara waktu akan digunakan bangunan Sentra Abiseka Pekanbaru untuk operasional sementara. Bangunan ini memang diperuntukkan bagi asrama di bawah naungan Kementerian Sosial RI. Bangunan di lahan seluas 1,8 hektar akan menjadi lokasi sekolah asrama gratis dari tingkat SD, SMP hingga SMA. Kepala Dinas Sosial Pekanbaru, Idrus, menjelaskan bahwa sekolah rakyat di Kota Pekanbaru masih tahap persiapan. Tim persiapan Sekolah Rakyat di Kota Pekanbaru juga masih menunggu petunjuk teknis terkait operasional sekolah itu.
Pada tahap awal nantinya ada sekitar 50 peserta didik di Sekolah Rakyat di Kota Pekanbaru. Mereka mendapat pendidikan sekolah dan asrama secara gratis. Tim juga menyiapkan peserta didik cadangan sebanyak sepuluh persen dari 50 peserta didik. Ada sekitar lima orang peserta didik cadangan disiapkan di Sekolah Rakyat. Idrus menyebut bahwa ada sejumlah tahapan dalam proses assessment peserta didik Sekolah Rakyat. Tim Dinas Sosial Kota Pekanbaru bakal melakukan verifikasi lapangan caranya dengan mendatangi rumah atau tempat tinggal calon peserta didik Sekolah Rakyat.
Idrus juga menyampaikan bahwa tahapan seleksinya panjang dari verifikasi hingga assesment. Apalagi jumlah yang diverifikasi mencapai empat ribu orang lebih. “Sedangkan tahap awal nantinya yang bisa belajar di Sekolah Rakyat hanya 50 orang untuk tahap awal,” ungkapnya.