Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau menggelar Majelis Dzikir sebagai bagian dari program rutin yang digelar setiap bulan. Acara ini diselenggarakan pada malam hari setelah sebelumnya menggelar Maklumat Daerah Istimewa Riau (DIR), Terima Kasih Indonesia, pada pagi hari tanggal 20 Mei 2025 di Pekanbaru.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, menjelaskan bahwa tema yang diangkat dalam Majelis Dzikir kali ini adalah aspirasi luhur masyarakat Riau untuk menjadikan Riau sebagai Daerah Istimewa. Datuk Seri Taufik juga menyampaikan bahwa perjuangan untuk mewujudkan status daerah istimewa Riau berawal dari konfirmasi Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri pada tanggal 20 April 2025.

Pada tanggal 15 Mei 2025, berbagai elemen masyarakat Riau sepakat untuk memperjuangkan status daerah istimewa Riau dan LAMR ditugaskan untuk memimpin perjuangan tersebut. Sebagai bentuk tanggung jawab atas tugas besar ini, LAMR membentuk Dadan Pekerja Perwujudan Daerah Istimewa Riau (BPP DIR).

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang jatuh pada tanggal 20 Mei, menjadi momen penting dalam perjuangan untuk mewujudkan harapan masyarakat Riau terhadap daerah istimewa. Acara Maklumat Daerah Istimewa Riau di Balai Adat LAMR dihadiri oleh 350 peserta termasuk pemangku kepentingan se-Riau.

Datuk Seri Taufik menyatakan bahwa Majelis Dzikir yang diselenggarakan merupakan bagian dari ikhtiar spiritual untuk memohon keberkahan dan kesuksesan dalam perjuangan mereka. KH Abdurrahman Qoharuddin juga mengutip sabda Rasulullah SAW yang menegaskan keutamaan majelis yang di dalamnya disebut nama Allah.

Perjuangan untuk mewujudkan status daerah istimewa Riau bukan hanya sekadar aspirasi politik, tetapi juga merupakan jihad kebudayaan dan spiritual. KH Abdurrahman menekankan pentingnya kesatuan dan kesungguhan dalam perjuangan ini sebagai amanah yang harus diemban oleh seluruh elemen masyarakat Riau.

Dalam tausiahnya, KH Abdurrahman meminta agar seluruh elemen masyarakat Riau bersatu, meluruskan barisan, dan meneguhkan tekad untuk memperjuangkan Riau sebagai daerah istimewa. Acara dzikir dan doa dipimpin oleh Dr. KH. A Abu Zazid, SHM, M.Pd.I, sebagai bentuk harapan agar perjuangan mereka mendapat keberkahan dan diterima oleh Allah SWT.