Harga ikan kering atau ikan asin di Pasar Selasa, Panam, Kota Pekanbaru mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Kenaikan harga mencapai Rp10.000 hingga Rp20.000 per kilogram, terutama untuk jenis ikan kanyela, ikan serai, dan ikan teri tanjung.

Irma, salah satu pedagang ikan kering di Pasar Selasa, menjelaskan bahwa kenaikan ini disebabkan oleh faktor cuaca yang tidak menentu. Musim hujan yang terus berlangsung membuat proses penjemuran ikan terganggu, sehingga produksi menurun dan stok berkurang. “Cuaca hujan bikin susah jemur ikan. Stok jadi sedikit, otomatis harga naik,” ujar Irma saat ditemui di lapaknya, Kamis (15/05/2025).

Lonjakan harga ini mempengaruhi aktivitas jual beli di pasar tradisional. Pedagang terpaksa menaikkan harga jual demi menutupi biaya produksi yang meningkat. Namun, hal ini juga membuat sebagian konsumen mengurangi pembelian. “Banyak yang komplain, tapi kami juga nggak bisa jual rugi,” tambah Irma.

Fenomena ini mencerminkan tantangan yang dihadapi pelaku usaha kecil di pasar tradisional, terutama dalam menghadapi dinamika cuaca dan pasokan komoditas yang fluktuatif. Hingga kini, belum ada langkah konkret dari instansi terkait untuk mengatasi kenaikan harga atau membantu kestabilan pasokan ikan kering di Pekanbaru, khususnya di wilayah Panam.

Dalam situasi ini, harga ikan teri Padang dan cumi asin masih terpantau stabil dan belum mengalami kenaikan berarti. Tantangan terbesar bagi pedagang ikan kering di Pasar Selasa adalah menjaga kualitas stok ikan dalam kondisi cuaca yang tidak bersahabat.

Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu dan kenaikan harga yang signifikan, pedagang ikan kering di Pasar Selasa, Panam, Pekanbaru, terus berupaya menjaga ketersediaan stok ikan untuk memenuhi permintaan pasar. Meskipun demikian, tantangan tetap ada dalam menjaga kestabilan harga dan pasokan ikan kering di tengah kondisi yang tidak pasti.