Presiden Ke 5 RI, Megawati Sukarnoputri, pernah memiliki hubungan dengan tiga nama laki-laki yang singgah di hatinya. Yang pertama adalah Lettu Udara Surindro Supijarso, seorang perwira angkatan udara, dan yang terakhir adalah seorang aktivis pemuda bernama Taufiq Kiemas. Di antara keduanya, terdapat sosok Hassan Gamal Ahmed Hassan, seorang mantan diplomat Mesir, yang hubungannya dengan Megawati pada tahun 1972 sangat menghebohkan.
Hubungan Megawati dengan Hassan Gamal Ahmed Hassan hanya berlangsung selama 3 bulan, tetapi menyedot perhatian publik. Majalah Tempo edisi Juli 1972 melaporkan berita pernikahan mereka yang menghebohkan. Pada masa itu, Megawati jarang tampil di depan publik, berbeda dengan saudara-saudaranya yang aktif dalam berbagai kegiatan.
Peristiwa pernikahan Megawati dengan Hassan Gamal Ahmed Hassan dimulai dari iklan kecil di surat kabar yang menampilkan pengumuman pernikahan mereka pada 27 Juni 1972 di Kota Sukabumi. Ibunda Megawati, Ibu Fatmawati, membantah pernikahan tersebut dan keluarga besar Bung Karno menolak mengakui pernikahan tersebut.
Guntur Sukarnoputra mengajukan gugatan ke Pengadilan Agama Jakarta untuk membatalkan pernikahan tersebut dengan alasan suami pertama Megawati, Surindro, belum pasti meninggal. Hassan Gamal Ahmed Hassan, meskipun merasa tidak ada yang salah dengan pernikahan itu, akhirnya bersedia membatalkan pernikahan jika Megawati menghendakinya.
Setelah pembatalan pernikahan dengan Hassan, Megawati menemukan cinta sejatinya, yaitu Mohammad Taufiq Kiemas, seorang aktivis di GMNI. Mereka menikah pada akhir Maret 1973 dan memiliki seorang puteri bernama Puan Maharani. Rumah tangga mereka penuh dengan tantangan politik, tetapi ketegaran mereka menghadapi segala rintangan akhirnya membuahkan hasil ketika Megawati menjadi Presiden Republik Indonesia Kelima pada tahun 2002.