Berupa diskon pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (Pajak Penjualan Besaran Mewah Disana Ditanggung pemerintah Pusat) sebesar 3%.
(CRUV) yang patut menerima insentif dari pemerintah.
Analis Kebijakan Ahli Madya Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Rustam Effendi menyatakan, Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang berisi aturan teknis dan syarat-syarat insentif untuk kendaraan roda dua hybrid sedang dalam proses pembuatan.
“Ataslan persetujuan mengenai PMK masih dalam proses. Diharapkan sebelum akhir Januari 2025 sudah terbit,” ujar SMTP saat dihubungi Bisnis, dikutip Senin (6/1/2025).
PPnBM DTP sebesar 3% adalah kendaraan yang diproduksi di Indonesia pada kategori Full Hybrid dan Mild Hybrid berdasarkan program Kendaraan dengan Emisi Karbon Rendah atau LCEV.
Lebih lanjut lagi, persyaratan untuk mengikuti program LCEV ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 36 Tahun 2021. Menurut Peraturan tersebut, pada Pasal 6 dijelaskan bahwa mobil hybrid memiliki engine capacity sampai dengan 4.000 cc.
:
Konsumsi bahan bakarnya 15,5 km/liter untuk versi bensin, sementara versi diesel memiliki konsumsi bahan bakar lebih dari 17,5 km/liter.
Meski demikian, Kementerian Keuangan akan menyebarluaskan peraturan teknis lebih lanjut seputar syarat minimal tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) bagi mobil hybrid yang dapat mendapatkan insentif PPnBM DTP.
:
“Akan mengurangi dari 6% menjadi 3%. Hanya masih menyesuaikan lagi dari besok bagi jenis hybrid lainnya,” tandas Rustam.
Perlu diperhatikan bahwa beberapa mobil hybrid buatan dalam negeri yang berpotensi mendapatkan insentif tersebut adalah Toyota Yaris Cross Hybrid, Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid, Suzuki Ertiga Hybrid, Suzuki XL-7 Hybrid, Wuling Almaz RS Hybrid, Hyundai Santa Fe Hybrid, dan GWM Haval Jolion HEV.
Respons Pabrikan
Astra Motor (TAM), yang dinaungi PT Astra International Tbk. (ASII), yakin penjualan mobil akan meningkat tahun ini bahkan walaupun pasar otomotif diselimuti tantangan-tantangan, seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% dan pungutan opsin pajak oleh pemerintah lokal.
Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, menjelaskan alasan tersebut karena pemerintah juga memberikan insentif baru untuk mobil hybrid yang diproduksi secara lokal, berupa pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) untuk mobil hybrid sebesar 3%.
Kita optimis pada 2025 ini, pasar dapat meningkat dibandingkan 2024 mengingat pemerintah juga memberikan insentif terbaru untuk kendaraan hibrida EV yang diproduksi secara lokal,” ujar Anton kepada Bisnis.
Sebenarnya, Toyota memiliki beberapa model mobil hybrid buatan lokal seperti Kijang Innova Zenix Hybrid hingga Yaris Cross Hybrid yang memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) di atas 70%.
Anton mengatakan, pihaknya akan terus menantikan pedoman teknis mengenai pengaturan persyaratan insentif jenis hybrid yang akan diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK), termasuk persyaratan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) minimal.
“Model-model tersebut kemungkinan besar adalah Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid yang juga kemungkinan besar diproduksi di dalam negeri dengan TKDN di atas 70%. Saya rasa ini adalah slogannya,” katanya.
Harold Donnell, Direktur 4W Marketing Suzuki Indomobil Sales, menambahkan bahwa perusahaan juga memiliki informasi tentang PPnBM DTP untuk mobil hybrid. Namun, perusahaan belum dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang strateginya ke depan, terutama pada aspek elektrifikasi.
Kami semua masih menunggu detail peraturan dan ketentuan yang akan diterbitkan tentang bagaimana insentif diberikan kepada mobil tersebut.
Lebih lanjut kutipannya, terlepas dari itu, Suzuki masih konsisten menghadirkan model-model kendaraan sejagad (HEV) sebagai solusi kendaraan ramah lingkungan bagi masyarakat.
Peusahaan Suzuki memiliki beberapa model mobil yang menggabungkan teknologi hybrid, yaitu Suzuki XL7 Hybrid dan Ertiga Hybrid. Kedua model ini diproduksi melalui Pabrik Suzuki di Cikarang, Jawa Barat dan memiliki nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di atas 80%.
Produsen mobil類 China, Wuling Motors juga menyambut baik keputusan pemerintahan Presiden Prabowo yang mengumumkan insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM DTP) untuk mobil hybrid sebesar 3%.
Brian Gomgom, Manajer Hubungan Masyarakat Wuling Motors mengatakan insentif mobil hybrid dapat menjadi stimulus bagi pasar otomotif dan mendorong kekuatan konsumen. Wuling juga menantikan regulasi atau peraturan selanjutnya untuk dapat terlibat dalam program insentif Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa (PPnBM) ini.
“Di Wuling kami memiliki lini produk Almaz Hybrid yang berada di segmen hybrid dan Medium SUV 7-Seater ini telah diproduksi di pabrik Wuling di Cikarang Jawa Barat,” jelas Brian kepada Bisnis.
Tak ketinggalan, produsen otomotif asal China lainnya, yaitu Great Wall Motor (GWM) Indonesia, juga menyiapkan strategi untuk mendorong penjualan mobil hybrid, termasuk contoh rakitan lokal seperti Haval Jolion HEV.
Direktur Penjualan dan Jaringan GWM Indonesia, Lisa Wijaya mengatakan, keputusan ini tentu merupakan kabar yang menyenangkan dan menunjukkan ketekunan pemerintah dalam memperhatikan kategori hybrid yang merupakan tulang punggung segmen kendaraan listrik saat ini.
“Kami percaya bantuan ini akan berdampak baik dalam menjaga harga yang ditawarkan kepada konsumen tetap kompetitif,” ujar Lisa kepada Bisnis.
GWM Indonesia memiliki berbagai jenis mobil hybrid listrik (HEV), di antaranya adalah GWM Tank 300 HEV, GWM Tank 500 HEV, Haval H6 HEV, dan Haval Jolion HEV.
Saat ini, GWM telah memiliki fasilitas produksi di Wanaherang, Jawa Barat. Garis produksi dan operasi logistik di Pabrik Fabrikasi Inchcape memiliki luas 20.277 m2 dari total luas fasilitas 411.392 m2. Garis produksi GWM tersebut memiliki kapasitas produksi sekitar 7.000 unit per tahun.
Hanya kendaraan hybrid saja, GWM juga memiliki model BEV, yakni Ora 03 BEV, yang rencana produksinya akan diulas dalam waktu depan. Sampai saat ini, GWM telah memproduksi model Haval Jolion HEV secara lokal.
Namun, saat ini nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) GWM Haval Jolion sedang dilakukan verifikasi oleh tim auditor, sehingga belum dapat dinyatakan nilainya.
Penjualan Mobil Hybrid
Beberapa mobil yang termasuk dalam kategori hybrid electric vehicle (HEV) berlomba menjadi yang paling laris pada November 2024. Hyundai Tucson Hybrid masuk dalam daftar 10 mobil hibrida terlaris menggantikan GWM Tank 500 HEV di posisi tertentu.
Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Toyota Kijang Innova Zenix masih menjadi pemegang gelar SUV hybrid terlaris di Indonesia, dengan meraih penjualan 2.607 unit pada November 2024.
Adapun, penjualan Innova Zenix Hybrid mengalami kenaikan 3,61% secara bulanan, dibandingkan dengan Oktober yang sebelumnya yang mencapai penjualan 2.516 unit.
XL7 Hybrid mencetak 866 unit, sukses pada peringkat kedua. Sedangkan Toyota Alphard Hybrid meraih peringkat ketiga dengan menjual 568 unit pada November.
Berikutnya, Toyota Yaris Cross HEV mencatatkan penjualan sebanyak 272 unit pada bulan November. Penjualan Yaris Cross Hybrid menunjukkan penurunan sebesar 54.28% jika dibandingkan dengan Oktober 2024 sebesar 595 unit.
(xx) lalu, Suzuki Ertiga Hybrid sebanyak 282 unit pada November 2024. Disusul oleh Hyundai Santa Fe Hybrid 127 unit, Lexus LM 350h hybrid 105 unit, Honda CR-V HEV 72 unit, dan Toyota Vellfire Hybrid 62 unit.
Berikut daftar 10 Mobil Hybrid Terlaris November tahun ini:
1. Toyota Innova Zenix Hybrid: 2.607 unit
2. Suzuki XL7 Hybrid: 866 Unit
3. Toyota Alphard Hybrid: 568 unit
4. Suzuki Ertiga Hybrid: 282 unit
5. Toyota Yaris Cross HEV: 272 unit
6. Hyundai Santa Fe Hybrid: 127 unit
Lexus LM 350h Hibrid: 105 unit
8. Honda CR-V e:HEV: 72 unit
9. Hyundai Tucson Hibrid: 63 unit
Toyota Vellfire Hybrid: 62 unit.